Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sangat menyesalkan penanganan guru yang sekarang ini jauh lebih jelek dari tahun lalu. Sebab, pembinaan profesional tidak berjalan dengan baik.
"Selain itu, tunjangan profesi sejak Januari sampai sekarang juga belum turun. Demikian pula dengan subsidi tunjangan fungsioanl yang belum bisa dicairkan," kata Ketua Umum PB PGRI Sulistyo dalam pesan singkatnya, Senin (8/8).
Menurutnya, hal itu pula yang menjadikan penggunaan tunjangan yang diterima guru,tidak bisa diprediksi dengan baik. Oleh karena itu, dia menduga Kementerian Pendidikan Nasional tidak memiliki sistem yang bisa menjamin agar pembayaran tunjangan profesi bisa diterima dengan baik.
"PGRI menerima beberapa pengaduan bahwa di Jawa Tengah sampai tadi pagi baru lima kabupaten/kota yang membayar. Itupun ada yang baru membayar dua bulan," ungkapnya.
Padahal, kata dia, banyak guru yang sudah mengandalkan untuk membayar kuliah anaknya. Akibatnya, rencana tersebut menjadi tertuda.
"Bahkan, sudah enam bulan guru-guru swasta tidak menerima subsidi tunjangan fungsional. Sehingga, untuk kebutuhan makan banyak yang mencari pinjaman ke sana kemari," ungkapnya.
0 Komentar