1. HAKIKAT MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
1.1 Pengertian
Munculnya berbagai permasalahan dalam setiap proses pembelajaran, telah mendorong beberapa praktisi peendidikan untuk menciptakan beberapa model pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran tersebut adalah apa yang dimaksud Model Pembelajaran Kuantum ( Quantum Teaching). Pembelajaran kuantum merupakan cara baru yang memudahkan proses pembelajaran, yang memadukan unsur seni dan pencapaian yang terarah, untuk segala mata pelajaran. Pembelajaran kuantum adalah pengubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya, yang menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar serta berfokus pada hubungan yang dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dalam kerangka untuk belajar( dalam buku strategi pembelajaran inovatif kontemporer).
Menurut Porter ( Pengaruh Keaktifan Siswa Pada Metode Pembelajaran Kuantum Terhadap Prestasi Belajar Kimia Dasar I Kelas X Pokok Bahasan Kimia Koloid Di Smk Kimia Industri Theresiana Semarang Tahun Ajaran 2004/2005). Pembelajaran kuantum atau quantum teaching adalah pembelajaran yang menyelaraskan berbagai interaksi yang berada di dalam dan disekitar momen belajar sehingga kemampuan dan bakat alamiah dari siswa berubah menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain
1.2 Asas Pembelajaran Kuantum
Pembelajaran Kuantum bersandar pada konsep, “ bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia siswa”. Hal ini berarti bahwa langkah pertama seorang guru dalam kegiata belajar mengajar adalah memahami atau mengetahui dunia siswa, sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran. Tindakan ini akan memberi peluang pada guru untuk memimpin, menuntut dan memudahkan kegiatan siswa dalam PBM. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengkaitkan materi ajar atau apa yang akan di ajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran, perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah social, atletik, seni, music dan akademis siswa. Setelah kaitan itu terbentuk, siswa dapat dibawa ke dunia guru, dan memberikan siswa pemahaman tentang isi pelajaran yang disampikan.
1.3 Prinsip – Prinsisp Pembelajaran Kuantum
Menurut De Porter, Reardon dan Nourie 2001(Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer) Model pembelajaran kuantum memiliki lima prinsip, yaitu:
1. Segalanya berbicara
2. Segalanya bertujuan
3. Pengalaman sebelum pemberian nama
4. Akui setiap usaha
5. Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan.
No
Prinsip
Penerapan di Kelas
1
Segalanya berbicara: Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahas tubuh guru, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pembelajaran, semuanya mengirimkan pesan tentang belajar.
Dalam hal ini guru dituntut untuk mampu merancang/mendesain segala aspek yang ada di lingkungan kelas(guru, media pembelajaran, dan siswa) maupun lingkungan sekolah(guru lain), kebun sekolah, sarana olah raga, kantin sekolah dsb, sebagai sumber belajar bagi siswa.
2
Segalanya bertujuan : semuanya yang terjadi dalam kegiatan PBM mempunyai tujuan.
Dalam hal ini setiap kegiatan belajar harus jelas tujuannya. Tujuan pembelajaran ini harus dijelaskan pada siswa.
3
Pengalaman sebelum pemberian nama: proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
Dalam mempelajari sesuatu( konsep, teori, rumus) harus dilakukan dengan cara memberi siswa tugas( pengalaman/eksperimen) terlebih dahulu. Dengan tugas tersebut akhirnya siswa mampu menyimpulkan sendiri konsep, rumus dan teori tersebut. Dalam hal ini guru harus mampu merancang pembelajaran yang mendorong siswa untuk melakukan penelitian sendiri dan berhasil menyimpulkan. Dalam hal ini guru harus mampu menciptakan simulasi konsep agar siswa memiliki pengalaman dalam belajar.
4
Akui setiap usaha
Guru harus mampu member penghargaan/pengakuan pada setiap usaha siswa. Jika usaha siswa jelas salah, guru harus mampu member pengakuan /penghargaan walaupun usaha siswa salah, dan secara perlahan membetulkan jawaban siswa yang salah.Jangan mematikan semangat siswa untuk belajar
5
Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan:Perayaan dapat memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi positif dengan belajar.
Dalam hal ini guru harus memiliki strategi untuk member umpan balik(feedback) positif yang dapat mendorong semangat belajar siswa. Berilah umpan balik pada setiap usaha siswa, baik secara kelompok maupun secara individu.
1.4 Kerangka Rancangan Pembelajaran Kuantum
Pada dasarnya dalam pelaksanaan komponen rancangan pembelajaran kuantum, dikenal dengan singkatan “ TANDUR”yang merupakan kepanjangan dari : Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi, dan Rayakan (DePorter Reardon & Nourie,2001 dalam buku Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer). Unsur – unsure tersebut membentuk basis structural keseluruhan yang melandasi pembelajaran kuantum.
No
Rancangan
Penerapan dalam PBM
1
Tumbuhkan
Tumbuhkan mengandung makna bahwa pada awal kegiatan pembelaqjaran pengajar harus berusaha menumbuhkan /mengembangkan minat siswa dalam belajar. Dengan tumbuhnya minat, siswa akan sadar manfaatnya kegiatan pembelajaran bagi dirinya atau bagi kehidupannya. Beberapa teori pembelajaran motivasional Keller ( Keller 1987; Clegg, 2001; Dryden & Vos, 2001) juga menyebutkan bahwa menumbuhka perhatian/minat siswa merupakan langkah awal dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan Dick & Carey(1985) mengungkapkan bahwa menumbuhkan minat siswa dan memelihara selama pembelajaran merupakan langkah awal dari strategi pembelajaran.
2
Alami
Alami mengandung makna bahwa proses pembelajaranakan lebih bermakna jika siswa mengalami secara langsung atau nyata materi yang diajarkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Wankat & Oreovocz (1993) yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran teknik pemberian pengalaman langsung akan meningkatkan dan mempermudah pemahaman siswa terhadap isi pembelajaran. Demikian pula pengalaman – pengalaman siswa sebelumnya akan bermakna bagi guru dalam mengajarkan konsep – konsep yang berkaitan ( Dryden & Vos, 2001). Pengalaman dapat menciptakan ikatan emosional, menciptakan peluang untuk pemberian makna dan pengalaman membangun keingintahuan siswa
3
Namai
Namai mengandung makna bahwa penamaan adalah saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar. Penamaan mampu memuaskan hasrat alami otak untuk member identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan.
4
Demontrasi
Demontrasi mengandung makna bahwa memberi peluang pada siswa untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran lain atau ke dalam kehidupan mereka. Kegiatan ini akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
5
Ulangi
Ulangi mengandung makna bahwa proses pengulangan dalam kegiatan pembelajaran dapat memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa tahu atau yakin terhadap kemampuan siswa. Pengulangan harus dilakukan secara multimodalitas, multikecerdasan.
6
Rayakan
Rayakan mengandung makna bahwa pemberian penghormatan pada siswa atas usaha, ketekunan, dan kesehatan. Dengan kata lain perayaan berarti pemberian umpan balik yang positif pada siswa atas keberhasilannya, baik berupa pujian, pemberian hadiah atau bentuk lainnya.Gagne (1977) juga menyatakan bahwa umpan balik sangat penting artinya bagi proses penguatan terhadap prestasi yang telah dicapai siswa. Hal ini berarti bahwa perayaan akan dapat memperkuat proses belajar selanjutnya.
2. KEUNGGULAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
Adapun beberapa keunggulan dari model pembelajaran kuantum adalah sebagai berikut:
a. Siswa dapat belajar dari mana saja, tidak terbatas hanya bersumber dari buku atau penjelasan dari guru sehingga memudahkan siswa dalam mengembangkan potensinya.
b. Membentuk siswa yang aktif, karena dengan metode ini siswa bukan hanya sebagai objek yang hanya menerima melainkan juga sebagai pelaku dalam proses pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar.
c. Dapat mempercepat pemahaman siswa karena siswa mengalami apa yang dipelajari secara langsung.
d. Menumbuhkan semangat siswa untuk belajar, dalam metode ini keberhasilan yang telah dicapai siswa dirayakan sebagai bentuk penghargaan.
3. KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM
a. Memerlukan biaya yang cukup tinggi dalam hal pengadaan fasilitas yang menunjang proses pembalajaran dengan menggunakan model kuantum.
b. Sulit membentuk suasana yang menyenangkan untuk melaksanakan proses pembelajaran, karena adanya faktor-faktor yang mungkin kurang mendukung baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan di sekitar sekolah.
c. Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam menerapkan model pembelajaran kuantum.
d. Tidak semua mata pelajaran cocok menggunakan model pembelajaran kuantum.
e. Tidak semua siswa cocok diberikan model pembelajan kuantum terutama bagi siswa yang lambat, karena siwa tersebut tidak akan mampu memanfatkan segala hal sebagai sumber belajar.
4. CARA MENGATASI KELEMAHAN
a. Guru dapat membuat media sederhana sendiri sehingga mengurangi biaya yang cukup tinggi serta menggunakan dana yang ada di sekolah dengan sebaik-baiknnya.
b. Menyediakan ruang atau tempat khusus yang jauh dari gangguan siswa lain.
c. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas sehingga waktu yang tersedia dapat dipergunakan seefektif mungkin.
d. Melakukan pendekatan –pendekatan yang lebih terhadap siswa yang kemampuannya kurang serta dapat menerapkan model lain jika model ini dianggap kurang efektif bagi siswa tersebut.
5. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA KELAS RENDAH
0 Komentar