Terbaru

6/recent/ticker-posts

Kontrol Dasar dalam Mengoperasikan Kamera Video


KONTROL DASAR PADA KAMERA
1. Exposure
Exposure atau pencahayaan merupakan jumlah cahaya yang jatuh ke media fotografi (film atau sensor cahaya) selama proses pengambilan gambar.
- Aperture
Aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (pembuka lensa) saat kita mengambil foto. Semakin besar lubang terbuka semakin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
- Shutter Speed
Shutter speed adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka dan secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita ‘melihat’ subyek yang akan kita foto.
- (ND filter)
ND filter adalah biasanya untuk mengoptimalkan hasil foto,berfungsi untuk menggelapkan tanpa mengubah warna dan kontras dan berguna pada saat menginginkan kecepatan yang sangat lambat pada kondisi cahaya yang sangat kuat.
- Gain
Gain biasanya berfungsi apabila gambar dalam keadaan kurang cahaya.
2. Filter Colour :
Filter Colour adalah warna filter kamera yang digunakan dalam sesi pengambilan gambar.
3. White Balance :
White Balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahaayan apapun.
4. Zoom :
Zoom adalah gerakan lensa mendekati atau menjauhi objek secara optik dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya.
5. Fokus :
Fokus adalah Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek aslinya.
MACAM-MACAM ANGLE PENGAMBILAN GAMBAR
Pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
Normal Angel
Pada posisi normal angle, kamera ditempatkan kira-kira setinggi mata subyek. Tentu saja normal angle sangat tergantung pada tingi subyek yang dishooting. Bila kita merekam kelompok anak-anak kecil yang sedang bermain, normal angle untuk orang dewasa tentu saja terlalu tinggi, maka kamera harus diturunkan setinggi mata anak. Pada program wawancara, bilamana semua pemain pada posisi duduk di kursi, kita bisa pasang level untuk menaikkan setting/kursi, dengan demikian juru kamera bisa mengambil gambar/ menshoot adegan tanpa harus membungkukkan badan selama produksi berlangsung.
Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
High Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.
Low Angle
Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
Eye Level
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
Frog Eye
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
UKURAN GAMBAR
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kondisi objek. Terdapat bermacam-macam istilah antara lain:
Extreme Close Up (ECU/XCU) : pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung pemain atau bibir atau ujung tumit dari sepatu.
Big Close Up (BCU) : pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
Close Up (CU) : gambar diambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek yang terlihat seperti hanya mukanya saja atau sepasang kaki yang bersepatu baru
Medium Close Up (MCU) : hampir sama dengan MS, jika objeknya orang dan diambil dari dada keatas.
Medium Shot (MS) : pengambilan dari jarak sedang, jika objeknya orang maka yang terlihat hanya separuh badannya saja (dari perut/pinggang keatas).
Knee Shot (KS) : pengambilan gambar objek dari kepala hingga lutut.
• Full Shot (FS) : pengambilan gambar objek secara penuh dari kepala sampai kaki.
• Long Shot (LS) : pengambilan secara keseluruhan. Gambar diambil dari jarak jauh, seluruh objek terkena hingga latar belakang objek.
• Medium Long Shot (MLS) : gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 objek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai lutut.
• Extreme Long Shot (XLS): gambar diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan objek lagi tetapi latar belakangnya. Dengan demikian dapat diketahui posisi objek tersebut terhadap lingkungannya.
• One Shot (1S) : Pengambilan gambar satu objek.
• Two Shot (2S) : pengambilan gambar dua orang.
• Three Shot (3S) : pengambilan gambar tiga orang.
• Group Shot (GS): pengambilan gambar sekelompok orang.
GERAKAN KAMERA DAN OBJEK
Gerakan kamera akan menghasilkan gambar yang berbeda. Oleh karenanya maka dibedakan dengan istilah-istilah sebagai berikut:
• Zoom In/ Zoom Out : kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
• Panning : gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod.
• Tilting : gerakan kamera ke atas dan ke bawah. Tilt Up jika kamera mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk.
• Dolly : kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
• Follow : gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
• Crane Shot : gerakan kamera yang dipasang di atas roda crane.
• Fading : pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan fade out jika gambar menghilang serta cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
• Framing : objek berada dalam framing Shot. Frame In jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai.
Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak.
• Objek bergerak sejajar dengan kamera.
• Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
• Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Teknik ini dikatakan lain karena tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur- unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata-rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik-teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatik.
• Backlight Shot: teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.
• Reflection Shot: teknik pengambilan yang tidak diarahkan langsung ke objeknya tetapi dari cermin/air yang dapat memantulkan bayangan objek.
• Door Frame Shot: gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.
• Artificial Framing Shot: benda misalnya daun atau ranting diletakkan di depan kamera sehingga seolah-olah objek diambil dari balik ranting tersebut.
• Jaws Shot: kamera menyorot objek yang seolah-olah kaget melihat kamera.
• Framing with Background: objek tetap fokus di depan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
• The Secret of Foreground Framing Shot: pengambilan objek yang berada di depan sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
• Tripod Transition: posisi kamera berada diatas tripod dan beralih dari objek satu ke objek lain secara cepat.
• Artificial Hairlight: rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.
• Fast Road Effec: teknik yang diambil dari dalam mobil yang sedang melaju kencang.
• Walking Shot: teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan orang yang sedang berjalan terburu-buru atau dikejar sesuatu.
• Over Shoulder : pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya objek tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap-cakap.
• Profil Shot : jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.

Posting Komentar

0 Komentar