PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI POKOK MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA KELAS V SDN 2 ............... KEC. ................ KAB.......... SEMESTER II TAHUN AJARAN 20...............
Oleh: ..................
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Mengetahui apakah media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar Menggambarkan suasana interaksi guru dan siswa kelas V SDNegeri 2 Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora semester II tahun pelajaran 2010/2011.
Bahwa media gambar seri akan mampu menggugah semangat siswa dalam belajar materi pokok menulis karangan narasi melalui gambar seri di kelas V SD, maka kerangka pemikiran yang dapat diumuskan adalah perhatian orang tua mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa, perhatian guru dan kelengkapan sarana prasarana sekolah mempengaruhi hasil belajar siswa, pembelajaran dengan media Gambar Seri akan meningkatkan pemahaman konsep dan materi pembelajaran, penggunaan media Gambar Seri akan meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran, media Gambar Seri akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Keterampilan menulis narasi berdasarkan gambar seri dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran keterampilan menulis narasi. Pembelajaran menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan berbahasa yang melibatkan berbagai unsur. Keberhasilan proses pembelajaran menulis ditunjang oleh berbagai unsur. Salah satu unsur penunjangnya adalah pemilihan media yang sesuai di samping unsur latihan atau praktik dan bimbingan dari guru. Penggunaan media gambar seri diharapkan mampu menarik siswa untuk berlatih menulis karangan yang terorganisasi dengan baik, dapat mengembangkan ide maupun gagasan melalui gambar seri yang diperlihatkan sehingga menjadi suatu karangan yang runtut. Dalam menyusun suatu karangan harus memperhatikan kata-kata yang lebih baku, ejaan kohesi, koherensi yang digunakan dalam menulis karangan narasi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Ketrampilan menulis merupakan keterampilan yang dalam sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis itu sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh seorang siswa. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.
Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Bahwa menulis adalah suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlikan cara berpikir yang teratur mengungkapkan ide, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai keterampilan yang produktif. Menulis dipengaruhi oleh keterampilan produktif lainya, seperti aspek berbicara maupun keterampilan reseptif yaitu aspek membaca dan menyimak serta pemahaman kosa kata, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca.
Pada kesempatan ini, peneliti (guru) membahas tentang menulis karangan melalui gambar seri. Gambar seri digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat memicu atau merangsang gagasan siswa untuk dituangkan dalan bentuk tulisan. Selama ini hasil observasi, keterampilan siswa untuk menulis masih sangat terbatas. Terlebih lagi untuk dapat menulis karangan melalui gambar seri mereka kesulitan untuk dapat memahami gambar yang harus diurutkan agar menjadi suatu peristiwa yang sedang berlangsung. Agar dapat menulis karangan siswa perlu dipacu dengan menggunakan teknik dan media yang menarik siswa, agar siswa mempunyai ekspresi untuk menyusun suatu karangan berdasarkan gambar seri. Dalam menulis dibutuhkan adanya ketelitian, kepaduan, keruntutan adan kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara paragraph satu dengan paragraph berikutnya sehingga membentuk sebuah karangan yang baik dan utuh. Pengajaran menulis, khusunya menulis karangan melalui gambar seri adalah keterampilan yang bertujuan untuk memahami gambar yang harus diruntutkan berdasarkan peristiwa yang sedang berlangsung, setelah gambar runtut disusun dengan kalimat ataupun dengan paragraf sehingga membentuk suatu karangan.
Bertitik tolak dari masalah itu maka peneliti mencoba mengadakan suatu penelitian dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Pokok Menulis Karangan Melalui Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tanjung Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam penyampaian pembelajaran dengan menggunakan media untuk meningkatkan kemampuan atau kreatif siswa dalam membuat suatu karangan perlu dilakukan cara atau tindakan sebagai berikut : Guru memggunakan media gambar seri karena siswa dalam menulis karangan narasi belum bisa dan juga bisa disebut sangat rendah dalam pembendaharaan kata. Dan selain itu gambar seri untuk menarik perhatian siswa atau untuk mempermudah siswa dalam menyusun sebuah karangan, sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan siswa lebih tertantang untuk membuat suatu karya tulis, atau untuk membuat suatu karangan, dan siswa dapat mudah menyusun kata – kata menjadi sebuah kalimat dan menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf sehingga terbentuklah sebuah tulisan atau karya yang utuh.
Dengan alasan tersebut penulis berkeyakinan tentang permasalahan siswa belum tercapainya Indikator tentang menulis karangan, yang ditemukan pada saat observasi awal pada pembelajaran bahasa Indonesia, di kelas V SDNegeri 2 Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora dapat terpecahkan masalah dengan menggunakan media GAMBAR SERI.
Pembatasan Masalah
Keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SDNegeri 2 Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.
Media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan narasi.
Perumusan Masalah
“Apakah media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan melalui gambar seri pada Siswa Kelas V SDNegeri 2 Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2010/2011?
Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar Menggambarkan suasana interaksi guru dan siswa kelas V SD Negeri 2 Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun pelajaran 2010/2011
KAJIAN TEORI
1. Media pembelajaran
a. Pengertian Gambar Seri
Media gambar merupakan salah satu jenis media visual atau grafis. Sesuai dengan pendapat Arief S. Sadiman, dkk (2007: 29) yang menyatakan bahwa media grafis meliputi gambar / foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta dan globe.
Media ini juga disebut dengan flow chart atau gambar susun. Media gambar seri dapat dibuat dari kertas manila lebar yang berisi beberapa buah gambar atau dibuat dari kertas biasa yang berisi beberapa buah gambar kemudian dibagikan kepada siswa. Gambar tersebut berhubungan satu sama lain sehingga merupakan rangkaian cerita. Setiap gambar diberi nomor urut sesuai dengan jalan cerita. Media ini sangat sesuai untuk melatih keterampilan menulis terutama menulis karangan.
Media gambar / foto sangat umum digunakan dalam pembelajaran karena kepraktisan dan kemudahannya dalam menggunakan. Walaupun telah banyak digunakan dalam pembelajaran, akan tetapi media gambar tetap mampu menyita perhatian siswa dan mampu memberikan visualisasi yang lebih jelas mengenai konsep yang akan diberikan.
Media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari - hari, misalnya menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda, dan tempat. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai dalam Azhar Arsyad (2007:125) mengemukakan bahwa media gambar adalah media yang mengombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi dan pengungkapan kata-kata dengan gambar. Oemar Hamalik dalam Azhar Arsyad (2007: 113) “Gambar adalah media yang paling umum dipakai yang dapat dimengerti dan dinikmati di manamana”.
Samaldino, dkk dalam Sri Anitah (2009: 8) mengatakan bahwa gambar atau fotografi dapat memberikan gambaran tentang segala sesuatu, seperti :binatang, orang, tempat, atau peristiwa. Edgar Dale dalam Sri Anitah (2009: 8) mengatakan bahwa gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dan taraf belajar dengan lambang kata-kata ke taraf yang lebih konkret (pengalaman langsung).
Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat mengambil keputusan bahwa media gambar adalah media yang memvisualisasikan konsep ke dalam sebuah gambar dan menampakkan benda atau peristiwa, umum digunakan di mana-mana, dapat dimengerti dan dinikmati dalam pembelajaran, untuk mengatasi kesulitan mendapatkan dan menampilkan benda aslinya di dalam ruangan kelas. Dengan media gambar akan memperjelas konsep dan instruksi yang dikomunikasikan guru, sehingga siswa lebih mudah mengerti dan menyerap informasi atau pengetahuan yang disampaikan.
2. Karakteristik Karangan Narasi
a. Pengertian Narasi
Istilah narasi atau sering juga disebut naratif berasal dari kata bahasa Inggris yaitu narration (cerita) dan narrative (yang menceritakan). Karangan yang disebut narasi menyajikan serangkain peristiwa. Karangan ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan maksud member arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu ( Keraf, 1987).
Tujuan menulis narasi secara fundamental ada dua yaitu (1) hendak memberikan informasi atau member wawasan dan memperluas pengetahuan pembaca, dan (2) hendak memberikan pengalaman estetis kepada pembaca. Tujuan pertama meghasilkan jenis narasi informasional atau narasi ekspositoris dan jenis narasi artistik atau atau narasi sugestif .
B. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan narasi di kelas V SD Negeri 2 Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora yang beralamatkan di Desa Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora. Peneliti memilih SD Negeri 2 Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora karena sekolah tersebut memiliki jumlah siswa yang representaif untuk di teliti dan merupakan tempat tugas peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap, tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian membutuhkan waktu selama 4 bulan, yaitu mulai bulan Januari sampai April
Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun pelajaran 200/2011. Siswa tersebut berjumlah 41 siswa, yang terdiri 19 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki.
Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah berkaitan dengan asal penelitian guna memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk bahan kajian dalam menganalisis data. Pada penelitian ini sumber data yang dibutuhkan adalah dari nara sumber, dokumen dan proses belajar mengajar. Adapun informasi yang dibutuhkan adalah: informasi tentang kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran tentang menulis karangan berdasarkan gambar seri. Dan selain itu peneliti membutuhkan informasi yaitu keaktifan seorang siswa merespon atau melakukan timbal balik terhadap seorang guru.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran matematika dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar. Pengambilan data dilakukan dengan : Metode Observasi, Wawancara, Metode Tes, Catatan Lapangan atau Alat Bantu Obsevasi, Metode Dokumentasi.
E.Validasi dan analisis data
Validasi data dilakukan dengan menggunakan observer teman sejawat atau berkolaborasi dengan teman sejawat guna memvalidasi data yang diperoleh melalui pengamatan degan menyusun kisi-kisi dari data yang diperoleh melalui tes tertulis.Analisisdata menggunakan teknik analisis deskriptif komparartif pada setiap siklus yang dilanjutkan refleksi.
F. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian tindakan kelas ini berupa siklus yang terdiri dari 1). Perencanaan tindakan 2). Pelaksanaan tindakan 3). Observasi dan monitoring 4) Refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Kondisi Awal
Berdasarkan hasil analisis hasil tes tersebut menunjukkan bahwa nilai siswa rata-rata kurang dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 siswa atau sekitar 24,39%. Sedangkan yang belum mencapai sebanyak 31 anak atau sekitar 75,61%. Hasil analisis terhadap hasil tes tersebut apabila dihubungkan dengan proses belajar mengajar adalah :
Sebagian siswa bersikap pasif dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan oleh siswa kurang antusias menjawab pertanyaan guru, siswa tidak aktif bertanya.
Siswa kelihatan tidak begitu memperhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran sehingga siswa mengalami kesulitan pada saat mendapat tugas atau pertanyaan dari guru.
Dalam menentukan jawaban, ternyata sebagian besar siswa hanya berspekulasi atau mencoba-coba, karena pada umumnya mereka hanya berusaha mencari jawaban yang mendekati pernyataan soal. Hal tersebut dimungkinkan karena siswa tidak secara sistematis dalam mempelajari materi pelajaran.
Ada kecenderungan pada siswa untuk mencoba melihat pekerjaan temannya bahkan bila memungkinkan berusaha untuk melihat catatan atau buku paket. Hal ini terjadi karena mereka ingin mendapatkan hasil yang baik namun belum mengetahui strategi yang seharusnya ditempuh, mereka mulai menyadari bahwa belajar yang tidak sistematis mengakibatkan sulit untuk memahami materi pelajaran.
2. Deskripsi Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Siswa
1. Feri Dwi Wahyudi 60
2. Rizki Pratama 50
3. Wahyuningsih 50
4. Wahyu Sri Utami 60
5. Ahmad abdul Ampri 60
6. Andi Sofyan 50
7. Aknes Susinar Mulyadi 40
8. Agus Tri Utomo 40
9. Cahya Mulyadi 60
10. Dedek Oktafiandanda 50
11. Febbi Mahendra 60
12. Van Zamorano 50
13. Lutfiana Mu’afiyah 50
14. Pungki Irawan 40
15. Ahmad Solikin 50
16. Ahmad Rizali 40
17. Bagus Mei Awan 30
18. Dinar Putri Hapsari 50
19. Dwi Widyastuti 50
20. Dianita Pujiastuti 50
21. Dian Nurhayati 50
22. Dina Komariah 50
23. Felina Ayu Wulandari 50
24. Fahri Amal Mahmudi 50
25. Kholifatun Kasanah 50
26. Listyo nugroho 50
27. Maulana Arifin 50
28. Nurinda Putri Amansita 60
29. Nisa Aulia Rohmah 50
30. Prastyo Wahyu Nugroho 50
31. Riana Muji Rahayu 50
32. Riko Santoso 50
33. Rikke Febriola 40
34. Siti Mutmainah 50
35. Teddy Saputra 60
36. Trias Aditia 70
37. Ulfan Jamuludin 60
38. Wisnu Andikasari 60
39. Uni Nofitasari 40
40. Cindy Lea Septiani 50
41. Ardi Nurdiansah 40
Jumlah 2070
Rata-rata 50,48
Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa adalah 50,48%. Hasil belajar siswa sudah ada peningkatan, walaupun dalam jumlah kecil. Kesimpulan yang dapat diambil adalah hasil belajar Bahasa Indonesia siswa berada di sekitar 50,48% sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia pada siklus I siswa kelas V SD Negeri 2 Tanjung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora berada pada kategori rendah. Berdasarkan hasil belajar pada siklus I diketahui bahwa tindakan yang dilakukan guru berupa penggunaan gambar ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pembelajran waktu dibandingkan hasil pre tes meskipun peningkatan tersebut belum signifikan karena rata-rata secara klasikal masih belum mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Apabila dilihat secara individu, siswa dengan nilai dibawah standar masih sebanyak 11 anak.
3. Deskripsi Siklus II
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan jika dibandingakan dengan siklus I. Pada siklus II rata-rata nilai siswa 61,70. Dalam siklus II ini nilai siswa yang sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ada 32 siswa atau sebanyak 78,04%. Sedangakan siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah sebanyak 9 siswa atau sekitar 21,95% Pada siklus II siswa yang sudah memperoleh nilai sempurna ada 1 siswa. Jadi siklus II sudah mengalami peningkatan sebesar 11,22% dibandingkan siklus I. Walaupun pada siklus II sudah mengalami peningkatan akan tetapi belum mencapai 80% seperti yang telah ditargetkan. Belum tuntasnya hasil belajar siswa seperti yang dikehendaki disebabkan karena siswa belum menguasai materi yang dipelajari.
4. Deskripsi Siklus III
Guru dalam menyelenggarakan pemebelajaran terlihat lebih komunikatif dan mampu menumbuhkan semangat siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar. Respon yang diberikan guru ketika siswa mengalami kendala dan kemacetan ide menjadikan siswa mampu membuat karangan narasi yang lebih komplit dibandingkan dengan hasil karangan pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I dengan rata-rata 50,48, siklus II dengan rata-rata 61,70, siklus III dengan rata-rata 86,29. Berdasarkan rata-rata dari siklus I ke siklus II ke siklus III sudah menunjukan perkembangan dan mencapai peningkatan.
Data tentang hasil belajar Bahasa Indonesia pada siklus III yang diperoleh melalui tes tujuannya adalah untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran siklus III dengan menggunakan media gambar seri . Hasil pengukuran diperoleh data hasil belajar siswa pada akhir siklus III menunjukkan perolehan nilai hasil belajar siswa nilai minimum 50 dan nilai tertinggi 80, rata-rata 86,29
B.Pembahasan
Setelah melaksanakan dan menyelesaikan tindakan pada setiap siklus sebagaimana telah dideskripsikan di atas kemudian dilakukan pembahasan data antar siklus. Dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa tindak belajar siswa dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I tindak belajar siswa sebesar 45,42%. Pada siklus II tindak belajar siswa sebesar 85,67%. Dan pada siklus III tindak belajar siswa sebesar 91,76%.
Selain tindak belajar siswa yang meningkat ternyata hasil belajar siswapun juga mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai siswa pada saat evaluasi belajar setiap akhir siklus. Pada keadaan awal ini dapat kita lihat nilai rata-rata hasil belajar siswa 46,58 dengan prosentase masing-masing angka.
Pada siklus I jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (60) sebanyak 31 anak sedangkan nilai di atas KKM sebanyak 10 anak. Dengan demikian kegiatan pembelajaran belum mencapai hasil yang memuaskan, karena besarnya persentase hasil belajar dengan rata-rata 50,48 masih berada di bawah nilai rata-rata yang telah ditargetkan walaupun jika dibandingkan dengan hasil belajar awal sudah mengalami peningkatan 3,9 %
Pada siklus II nilai rata-rata kelas 61,70 dapat kita lihat adanya peningkatan pemahaman siswa 11,22% jika dibandingkan dengan pemahaman siswa pada siklus I. Peningkatan yang ditunjukkan cukup signifikan. Jumlah anak yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 10 anak dari jumlah seluruh siswa. Hal itu menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran siklus II setelah peneliti menyampaikan materi pembelajaran dengan media gambar seri.
Pada siklus III hanya terdapat 1 siswa yang mendapat nilai kurang dari nilai KKM (60) dengan rata-rata kelas sebesar 86,29. Secara keseluruhan pada siklus III ini hasil belajar siswa telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan hasil belajar awal maupun hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada siklus sebelumnya yang mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa dalam materi pembelajaran menulis karangan narasi dengan hasil belajar yang dicapai siswa.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan III siklus. Siklus I bertujan mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sekaligus menjadi tolok ukur dalam tindakan siklus II. Pada siklus I siswa di beri tugas untuk mencari pasangan antara gambar dengan kalimat., adapun siklus II dan siklus III dilakukan sebagai perbaikan siklus sebelumnya hingga hasil pembelajaran sesuai yang diharapkan.
Dalam siklus I dapat dilihat bahwa siswa kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran, guru berusaha mencairkan suasana dengan mengajak siswa bercerita dahulu sebelum memberitahukan apa tugas yang akan dibuat oleh siswa. Komunikasi yang terjalin anatara guru dan siswa kurang terjalin dengan bagus, sebagian siswa terlihat terpaksa dalam mengerjakan tugas membuat karangan narasi yang diberikan oleh guru yaitu membuat karangan karangan narasi sebelum waktu yang diberikan habis.
Pelaksanaan tindakan siklus ke dua bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang baik dari siklus I. perkembangan hasil sudah ditunjukan oleh siswa dengan jumlah paragraf pada karangan yang lebih banyak. Keaktifan siswa pun sudah lebih baik disbanding dengan siklus I dengan jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran lebih banyak. Akan tetapi hal tersebut belum sesuai dengan tujuan pelaksanaan tindakan. Masih ada beberapa siswa yang belum menunjukan perkembangan secara signifikan. Beberapa hasil karangan narasi kelompok diskusi masih terdapat kesalahan dalam penggunaan ejaan, penulisan paragraf, dan penulisan kata depan.
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dapat mencapai target tindakan penelitian. Ketercapaian target ini dapat dilihat dari produk belajar berupa karangan narasi yang dibuat oleh siswa dan proses pembelajaran yang berlangsung. Siswa ketika mengikuti pembelajaran pada siklus III menunjukan keaktifaanya dan dapat menuangkan idea atau gagasannya secara runtut dan menyeluruh.
B. Saran-saran
1. Bagi Guru.
Penggunaan media ataupun metode dibuat secara bervariasi.
Kegiatan menulis karangan narasi perlu ditingkatkan untuk melatih mengembangkan ide ataupun gagasan siswa.
Guru dapat membangun komunikasi yang aktif dengan siswa sehingga antara guru dengan siswa ada sebuah respon atapun timbal balik.
2.Bagi Siswa.
Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang dapat mengembangkan daya imajinasi, meningkatkan kemampuan kognitif, dan sebagai sarana untuk meletih pengungkapan gagasan. Oleh karena itu, siswa akan lebih baik jika sering membuat tulisan baik pelajaran Bahasa Indonesia maupun pelajaran yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arief S Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Ashar.2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grasindo Persada
Azhar Arsyad. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Depertemen Pendidikan Nasional. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dwiningsih, Efna (2008) Kemampuan menulis Karangan Naratif dengan Menggunkan Gambar Berseri pada Siswa Kelas VI SD Gulang 1 Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus, Skripsi. Surakarta. UMS
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan & Kebudayaan dengan Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Moleong, lexy. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raha Grafindo Persada.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sri Anitah. (2009). Media Pembelajaran. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.
Sofyatiningrum, Etti. 2001. Pengaruh Umpan Balik Guru Terhadap Siswa Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar di SLTP Muhammadiyah 22 Pamulang. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Depdikbud
Margono.2004.Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Wiyanti, Ari. 2007. “Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas III SD Negeri Blitar Kecamatan Sukorejo Tahun Ajaran 2006/2007”. Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang
Keraf, Gorys. 1987. Argumentasi dan Narasi, Jakarta : PT Gramedia
Identitas Penulis
0 Komentar