Terbaru

6/recent/ticker-posts

IMPIAN KE NEGERI SAKURA

Di sebuah taman kota terlihat lenggang hanya ada sepasang kekasih
berkejaran entah apa yang membuat mereka berlarian.
“maafin aku Van..” berlari mengejar Vano. Vano akhirnya berhenti dan berbalik menatap Ryu.
“sudahlah Ryu, pergi dan tinggalin aku ! kamu gak salah apa-apa “
“lalu kenapa kamu minta aku pergi ?” Ryu memberanikan  meraih tangan Vano, berdesir hatinya karna baru pertama kali melakukannya. Vano pun hampir memeluk Ryu tapi ia kembali mundur. Vano sadar cintanya tak pernah ada jawaban dari Ryu. Mereka bertatapan lama.
“Van...” desah Ryu. ”tolong jangan pergi, aku membutuhkan orang seperti mu yang mampu mengerti aku ?” Vano menggenggam erat tangan Ryu.
“Ryu..aku akan kembali, biarkan aku mengobati luka hati ini. sakit ini hanya keegoisan dan harapan yang terlalu tinggi ma kamu. aku janji Ryu.. tapi kamu harus janji tersenyum setelah ini.?” Vano memeluk Ryu sesaat dan pergi bersama angin. Hilang dari pandangan Ryu. Tiga hari setelah perpisahan itu, Vano benar-benar pergi sakit yang diderita akhirnya menghabiskan jantung Vano. Ryu sangat kehilangan Vano, ia tak menyangka tiga hari yang lalu adalah pertama dan terakhir kalinya ia merasakan pelukan Vano. Di atas pemakaman Ryu tak henti-hentinya menangis dan menyesali semuanya. Hingga senja dan Azura lah yang mampu mengajak Ryu berpindah dari kedukaannya.
***
Dari kejauhan Kid menyaksikan semuanya dan memandang Ryu. Kid adalah sahabat sekaligus saudara sepupu Vano, tapi mereka beda kampus. Kid satu kampus dan seangkatan dengan Ryu hanya berbeda jurusan. Ryu mengambil Sastra Indonesia, sedang Kid di Manajemen Marketing Online. Sudah lama Kid ingin berteman dengan Ryu tapi karna Vano, Kid mengurungkan niatnya ia tak ingin Vano salah paham dan menjadi pihak ketiga dalam hubungan sahabatnya sendiri. Ryu sendiri adalah saudara kembar Azura, adiknya . Azura kuliah di Akper bersebelahan dengan kampus Vano. Ryu dan Azura pernah punya kakak laki-laki, tapi sudah 5 tahun kak Yastin meninggal karna kecelakaan di pelayaran menuju Paris, kota impiannya.
Keesokan harinya Ryu diantar Azura karna tau kondisi kakaknya yang masih lemah. Azura tidak seperti Ryu yang lemah mengahadapi cinta, ia sudah sering ganti pacar menurutnya belum ada laki-laki yang pas dan cocok dengan sikapnya. Maklum Azura anaknya gak mau kalah, apapun harus dia yang menang. “kak, nanti pulang jam berapa, biar Ra jemput.?”
“gak usah Ra, nanti aku mau cari film di Minnie, kamu ada praktek kan hari ini.?”berusaha meyakinkan Azura dirinya tidak apa-apa.
“baiklah kak, kalo ada apa-apa hubungi Ra..tahh” berlalu menuju kampusnya.Ryu tidak konsen mengikuti mata kuliah hari ini sampai 2 jam berlalu, akhirnya selesai juga. Ryu segera berjalan ke taman mencari Shila, tapi tak ada.“duh.. lupa aku.? hari ini kan dia pergi ke pantai..haht..andai saja Vano bisa pergi denganku hm”akhirnya Ryu hanya duduk di taman sambil melamun. Tiba-tiba dari samping ada yang menyodorinya teh botol, Ryu menatap laki-laki itu seperti pernah bertemu.
“ini untukmu..” Kid duduk dan menikmati tehnya. Sedang Ryu menjadi bingung dan keki harus apa.Ryu menerimanya ragu.Kid yang tahu kebingungan Ryu, segera menaruh botolnya dan mengulurkan tangan.
“hai Ryu..lupa ya ? kita pernah bertemu sebelumnya kog, aku Kid ?” lagi-lagi senyum Kid mengembang, sok manis.Dengan ragu Ryu menerima jabat tangannya.
“ehh.. i..iya lupa..?” Ryu coba mengingat-ingat tapi ia benar-benar tak ingat.
“aku sahabatnya Vano... ”Ryu langsung menaruh tehnya dan menunduk. Kid segera memperbaiki kalimatnya.
“ehh maaf..kalo begitu kita kenalan lagi aja, aku Kid dari jurusan Manajemen Marketing Online, kamu Ryu kan ? hehe”Kid mengulurkan tangannya lagi.
“heiih..ndak gitu juga kan. iya salam kenal..”
“emm eh Ryu, masih ada jam kuliah tidak ?”
“gak ada sih..sebenarnya mau ke Minnie tapi aku lupa sahabatku ke pantai”
“oowh..eh gimana kalo aku temenin ?”
“kamu ? emang juga dah selesai ?”
“udah selesai kuliah sebenere tinggal tugas tertulis..hehe agak males sih..udah yukk”
“okelah kalo kamu mau”
    Sejak itu Ryu dan Kid menjadi sahabat, dimanapun Ryu pasti ada Kid. Tapi tidak jika dimanapun Kid, karna Kid akan sibuk dengan pacarnya. Ryu jadi tahu sifat Kid yang gampang sekali putus dan cari cewek lagi. Meski Ryu sering menasehati tetapi tetap saja Kid begitu. Kid lah yang sering menemui Ryu hanya untuk melepas kepenatan dan menceritakan bagaimana pacarnya. Ryu juga lama-lama risih karna baginya sama sekali gak penting.Akhirnya Ryu berusaha menghindar dari Kid dengan alasan sibuk skripsi.Suatu hari saat Ryu pergi ke Minnie sendiri, ia bertemu dengan cowok yang hampir mirip dengan tokoh film favoritnya, Oguri Shun. Tapi Ryu segera menuju rak film Jepang, karna ini akhir bulan pasti ada film terbaru. Saat ia akan mengambil film itu, cowok tadi juga mengambil film yang sama. Ryu dan cowok itu kaget, hatinya berdesir kuat. Cowok itu terus menatap tak berkedip sampai akhirnya Ryu sadar dan tersenyum malu.
“ehh suka film Jepang juga ya ?”
“iya, kamu sendiri juga..dan mirip dengan salah satu tokoh favoritku” Ryu malu-malu mengatakannya.
“hahaha..siapa ? Oguri Shun ? sudah banyak yang mengatakannya..eh kenalkan”memandang Ryu dan mengulurkan tangan.Ryu menyambutnya dengan senang. “aku Kudo..kamu ?”Ryu terperangah, dengan gugup ia menjawab.
“aku Ryuki..bisa dipanggil Ryu”

“senang sekali bisa berkenalan denganmu Ryu, ehm aku harus segera pulang. adik-adik menungguku .Boleh aku minta kartu namamu  Ryu?”
“sama-sama aku juga, ehm tentu..ini..”Ryu memberi sambil terus tersenyum, entah bagaimana perasaannya saat ini ia bahagia.Kudo berlalu sambil melirik Ryu. Hati Ryu kembali berdetak kencang seperti saat dengan Vano bahkan lebih kuat. Tapi ia tak mau menanggapi perasaannya secepat ini. Hari-hari berlalu, Ryu menanti sms atau telfon dari Kudo yang tak kunjung datang. Sampai bulan kedua saat Ryu lari di minggu pagi, setelah mengitari taman dua kali akhirnya ia duduk di sebuah bangku di tepi kolam. Hp-nya berdering melodi i cant say dari Yui. Tanda telepon masuk.
“halo..” suara cowok diseberang sana.
“i..iya siapa ya.?” hati Ryu berdegup tak menentu.
“ehehehe maaf ya baru bisa hubungi kamu, aku ingat karna tadi lihat kamu lari di depanku ?”Kudo tertawa renyah
“ahh Kudo ya ? ehh kamu dimana ? kok gak panggil aku sih ?”
“hehehe ternyata kangen juga ya Ryu ?”tiba-tiba ada seorang yang menyodorinya Floridina orange kesukaan Ryu, bersamaan telefon terputus.
“kamu pasti haus ya Ryu ?” lalu Kudo duduk disebelah Ryu.
“eh makasih ya Kudo..ngomong-ngomong kamu misterius banget ya ?”
“maksudnya ?” Kudo menatap Ryu lekat, sejenak mereka beradu pandang.
“ehh..em anu gak kok Cuma aneh aja kita ketemu tiba-tiba dan secara gak sengaja ?”Ryu gugup sekali menghadapi Kudo.
“sudah tidak usah dipikirkan yang penting sekarang kangenmu hilang kan ?”
wajah Ryu merona, ia berusaha menyembunyikan perasaannya. Tapi Kudo malah tiba-tiba mengusap keringat yang menetes di dahi Ryu.
“heii..membuat kaget saja “ Ryu terbata-bata
“sahabat ?”kelingking Kudo siap menanti kelingking Ryu tapi Ryu malah salah tingkah. Tanpa berlama-lama Kudo mengambil kelingking Ryu dan menyatukannya.Entah apa yang ada dipikiran Ryu saat ini.
“Ryu gak mau jadi sahabat ku ya ?” Kudo menunduk sedih.
“eh gag gitu, mau kog harusnya aku yang tanya gitu apa Kudo yakin mau jadi sahabatku ?”
“sudahlah Ryu pulang saja, aku hanya manusia bodoh yang gak punya teman apalagi sahabat. Ryu kupikir kamu orang yang tepat, tapi sepertinya aku salah lagi..” Kudo menyesali sikapnya. Ryu mencoba melihat mata Kudo, mata itu menampakkan isi hati Kudo. Ryu pun semakin tertarik dengan Kudo, seperti apa dan siapakah Kudo sebenarnya ?? benarkah Kudo laki-laki yang tepat untuk mengisi hatinya.
“Kudo..” Ryu menggenggam tangan Kudo. “maafkan aku ya ? aku senang sekali bertemu denganmu, aku seperti menemukan seseorang yang ...”kalimat Ryu berhenti setelah Kudo memeluknya. Hati Ryu berdegup kencang, ia merasakan ketenangan dan lebih tenang bebannya selama ini terasa hilang.
“Ryu, makasih ya kamu benar-benar gadis yang kucari selama ini. Aku sering melihatmu ke Minnie tapi baru waktu itu aku berani menampakkan diri. Aku takut mendekatimu tapi perasaanku semakin tak tertahankan. Aku benar-benar ingin kamu mengisi hidupku, melengkapi lembaran yang tersisa bersamamu. Aku memang bodoh Ryu, tapi aku sendiri dan memerlukanmu untuk menyempurnakan kekuranganku ini”Ryu entah harus berkata apa yang jelas ia mengiyakan dan dalam hatinya mengatakan mampu menerima Kudo.
“Kudo, aku gak tau harus berkata apa..tapi hatiku mengiyakan untuk hatimu”
    Pagi itu pagi yang tak akan dilupakan pasangan baru ini. Kudo berjanji menjemput Ryu setelah Wisuda dan mengajaknya bulan madu ke negara impian mereka berdua, Jepang.

Posting Komentar

0 Komentar