Terbaru

6/recent/ticker-posts

Mengenal Barcode dan Manfaatnya Bagi Guru

Bapak/ Ibu guru yang sedang menulis karya ilmiah atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seringkali mengalami kebingungan setelah menyelesaikan karya tulis yang tidak mudah dan cukup memakan waktu itu.
Sebagai bekal untuk memperoleh angka kredit dan kenaikan pangkat tentu saja sebuah karya tulis ilmiah atau Penelitian Tindakan Kelas tidak sekedar dibendel atau dijilid ditempat fotokopian dekat sekolah. Namun ada beberapa syarat agar karya tulis ilmiah dan PTK yang telah dibuat menjadi berharga untuk memperoleh tambahan nilai angka kredit.
Beberapa syarat agar karya tulis ilmiah atau PTK guru menjadi berharga adalah harus memiliki ISBN (International Standard Book Number) untuk buku dan ISSN (International Standard Serial Number) untuk Jurnal PTK, dan setiap buku atau Jurnal tersebut juga harus memiliki Barcode.
Nah, apakah Barcode itu dan manfaat bagi guru dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dan Jurnal PTK
Menurut Wikipedia, sebuah kode batang atau kode palang (bahasa Inggris: barcode) adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang. Penggunaan awal kode batang adalah untuk mengotomatiskan sistem pemeriksaan di swalayan, tugas dimana mereka semua menjadi universal saat ini.
Terdapat 6 kategori barcode berdasarkan kegunaannya, yaitu:
  1. Barcode untuk keperluan retail. Barcode untuk keperluan retail, salah satu contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk keperluan produk yang dijual di supermarket.
  2. Barcode untuk keperluan packaging. Barcode untuk packaging biasanya digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF.
  3. Barcode untuk penerbitan. Barcode untuk keperluan penerbitan, sering digunakan pada penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku.
  4. Barcode untuk keperluan farmasi. Barcode untuk keperluan farmasi biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC.
  5. Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.
  6. Barcode untuk keperluan lain.
Manfaat lengkap barcode dapat dibaca melalui Wikipedia Indonesia

Posting Komentar

0 Komentar