PENELITI keamanan independen, Rosario Valotta menunjukkan bukti bahwa Internet Explorer rentan terhadap serangan yang menargetkan data pribadi di dalam cookie HTTP.
Cacat itu meninggalkan injeksi yang disebut cookiejacking. Metode itu kabarnya bisa digunakan hacker untuk mengakses cookie, dan login ke berbagai rekening korban online.
Kerentanan itu mengharuskan pengguna men-drag dan drop item di layar.
Volatta mengklaim telah menciptakan aplikasi Facebook, yang mengeksploitasi cacat serangan itu. Ia bisa mengumpulkan 80 cookie dari daftar 150 teman-temannya di Facebook.
Kerentanan ini berpotensi mempengaruhi semua versi Internet Explorer yang berjalan pada setiap edisi Windows.
Namun juru bicara Microsoft mengatakan sebaliknya. ''Microsoft menunjukkan kebutuhan untuk interaksi pengguna. Jadi tidak mungkin digunakan dalam sebuah skenario hacking aktual,'' kata juru bicara perusahaan Jerry Bryant kepada Reuters.
0 Komentar