Terbaru

6/recent/ticker-posts

Contoh Naskah Prosa Bhs Indonesia SMA

Ketika Hasibuan, anak muda yang menumpang di kamar depan menceritakan kesulitannya, dengan penuh perhatian ia mendengarkan. Memang selamanya wajahnya kelihatan sungguh-sungguh, bila setiap orang mengemukakan kesuolitannya untuk meminta sekadar nasihat yang berharga. Sikapnya ini menyenangkan hati orang. Sedang rambut dan kumisnya yang lebat dan telah pitih seluruhnya itu, memberikan keyakinan dalam setiap hati yang dilanda kerisauan, bahwa dari padanya saja nasihat yang [aling baik memancar.
Nasihat-nasihat

“Coba kubayangkan kembali. Seorang gadis desa yang pemalu, tahu adat, sopan, duduk di samping seorang laki-laki tidak dikenal di atas bis. Omong-omong sedikit dan sudah pasti tentang hal-hal yang tidak berarti. Lalu ketika hendak berpisah, laki-laki itu bertanya, ’Mau ke mana?’ Dan gadis itu menjawab dengan tegas, ’Ke mana Abang, ke sana aku.’ Masya Allah. Tentulah gadis itu gila. Ya, tentulah dia itu gila,” kata orang tua itu seraya memandang Hasibuan yang duduk di hadapanmya. ”Apa kau tidak sadar gadis itu gila?”
Nasihat-nasihat

”Ya. Sebagaimana nasihat Bapak, perkawinan akan dilaksanakan minggu ini juga.” Hasibuan berkata tanpa memperhatikan gelagat orang tua yang sekali lagi disengat listrik. Tak tahu ia muka orang tua itu sudah jadi pucat dan badannya gemetar. Lalu katanya lagi, ”Gadis itulah yang kutemui dalam bis baru-baru ini, Pak.”
Sekarang listrik yang menyengat nail beberapa kilowatt lagi. Mukanya yang picat jadi biru. Sitatapnya Hasibuan dengan mata tajamnya lalu cepat ia berdiri dari duduknya. Dan bibirnya bergerak-gerak seperti hendak memaki.
Tapi Hasibuan yang tidak melihat perubahan itu, bertanya lagi dengan wajah yang malu tersipu: ”Apa nasihat Bapak dalam hal ini?”
Sekali ini nasihat itu tak keluar melalui mulutnya yang peramah, seperti biasanya. Hnaya pintu kamar tidurnya yang berdentang kencang dibantingnya dari dalam.
Nasihat-nasihat

Terjunjungnya topi helm di atas kepala Tuan O.M. menjamin kelancaran kerja di bengkel kereta api di kota kecil Padang Panjang. Meskipun Tuan O.M. itu pendek, tapi oleh topinya yang besar itu, tersandung jugalah wibawanya sebagai opseter mesin di bengkel itu. aDan oleh bawahannya dilengketkan julukan Si Topi Helm atas Tuan O.M. yang oleh ayahnya sendiri dinamai Gunarso. Nalah pakai R.M. pula di depannya sebab turunannya.
Topi Helm

Tuan O.M. mengedarkan pandangan ke semua bawahannya seorang demi seorang, sehingga para tukang rem itu berdegupan darahnya oleh harapan bakal mendapat topi helm itu. Akhirnya masing-masing mencobakan topi itu di kepala mereka berganti-ganti. Dan kebetulan, ya kebetulan sekali, P[ak kari yang sama pendeknya denga Tuan O.M. memiliki kepala yang sama besarnya pila, sehingga topi helm itu haknya.
Topi Helm

Akan tetapi semenjak Pak Kari menjadi pemilik baru topi helm yang besar itu ia pun mendapat julukan. Bukan Si Topi Helm seperti yang ditonggokkan kepada Tuan O.M., melainkan ia mendapat nama julukan Si Gunarso. Berbeda denga Tuan O.M. yang tidak menyenangi nama julukan yang diberikan orang dengan Si Topi Helm, Pak Kari malah nerasa bahagia dipanggil Gunarso. Bahkan kadang-kadang ia benar-benar merasakan dirinya sebagai Gunarso. Gunarso yang pendek dan punya wibawa begitu ideal dalam pandangan Pak Kari yang bertubuh sama pendeknya pula.

Posting Komentar

0 Komentar