Bagi pembelajar bahasa, ketrampilan menulis sama sulitnya dengan ketiga kemampuan berbahasa yang lain, karena kemampuan berbahasa tidak semata terbatas pada aspek kebahasaan. Selain aspek penguasaan kebahasaan, ketrampilan berkomunikasi melibatkan aspek-aspek diluar aspek kebahasaan seperti aspek lingkungan sosial, etika, dan aspek psiko-logis.
Kendala-kendala inilah yang menyebabkan ketrampilan menulis membutuhkan keseriusan seorang pembelajar bahasa.
Dalam proses menulis, seorang penulis dituntut memperhatikan struktur yang berkaitan dengan unsur-unsur tulisan, karena tulisan adalah suatu pesan yang disampaikan kepada pembacanya. Agar pembaca dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis, maka penulis harus benar-benar menggunakan atau memakai struktur sebuah tulisan seperti kata, kalimat, paragraf, dan lain-lain dengan baik.
Kegiatan menulis tidak sekedar menyusun kalimat dan paragraf menjadi bangunan pesan dalam bentuk tulisan untuk menyampaikan pesan, tetapi aktifitas menulis mencakup serangkaian kegiatan terstruk-tur. Semi (2007: 4) menyatakan bahwa menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyam-paikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1219) menulis adalah (1) membuat huruf (angka, dsb), (2) melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat), (3) menggambar, melukis, (4) membatik (kain). Menurut Tarigan (2008: 22), menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Gie (2002: 3) juga berpendapat bahwa menulis merupakan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui tulisan kepada masyarakat untuk dipahami.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis meru-pakan kegiatan seseorang untuk mengungkapkan pendapat, gagasan, ide atau pikiran melalui bahasa tulis berisi lambang-lambang grafik yang mudah dipahami oleh orang lain (pembaca). Oleh karena itu, di dalam menulis harus diperhatikan unsur-unsur pembangunnya.
0 Komentar