Terbaru

6/recent/ticker-posts

Model Pembelajaran Tematik di SD

Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional (dalam modul Pembelajaran Tematik, 2006:5), “pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik”. Pembelajaran tematik merupakan proses pembelajaran yang menggunakan tema atau pokok pikiran yang dikaitkan dengan beberapa mata pelajaran dalam satu hari.
Depdiknas dalam Trianto (2009:79) mengemukakan bahwa pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran tematik akan menjadikan proses pembelajaran lebih menarik jika dikemas dengan mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman nyata peserta didik.
“Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik” (Depdiknas, 2003:26). Dengan pembelajaran tematik, pendidik dapat menyampaikan berbagai materi dari berbagai mata pelajaran tanpa harus memalingkan konsentrasi peserta didik dalam situasi yang berbeda. Depdiknas (2003:26) menyatakan bahwa pembelajaran tematik dilaksanakan dengan menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik, sehingga peserta didik akan merasa bahwa pelajaran di sekolah merupakan bagian dari kehidupannya sehari-hari.

2. Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik
Depdiknas (2003:26) menyebutkan enam ciri pembelajaran tematik, yaitu:
a. Berpusat pada anak
b. Memberikan pengalaman langsung pada anak
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran
e. Bersifat fleksibel
f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
Depdiknas dalam Trianto (2009:90) mengemukakan ciri khas pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar
b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari kebutuhan peserta didik
c. Kegiatan akan lebih bermakna dan berkesan sehingga hasil belajar akan bertahan lama
d. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir
e. Menyajikan kegiatan yang pragmatis
f. Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Trianto (2009:91) mengemukakan pembelajaran tematik memiliki karakteristik berpusat pada peserta didik, memberi pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak jelas, menyajikan berbagai konsep dari mata pelajaran, fleksibel, hasil sesuai minat peserta didik, dan disajikan dalam prinsip belajar sambil bermain.Trianto (2010:41) mengemukakan bahwa pembelajaran tematik digunakan dalam pembelajaran terpadu model webbed. Pembelajaran ini dimulai dengan menentukan suatu tema. Tema tersebut kemudian dikembangkan dengan menghubungkan dengan mata pelajaran yang akan diajarkan pada satu hari. Secara sederhana, konsep pembelajaran tematik dapat dilihat pada bagan berikut:

3. Keuntungan Pembelajaran Tematik
Depdiknas (2003:27) menyebutkan keunggulan pembelajaran tematik sebagai berikut:
a. Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
b. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik
c. Hasil belajar akan bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
d. Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, dan
e. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain
Depdiknas (2003:27) menyebutkan peran positif pembelajaran tematik untuk peserta didik dan pendidik sebagai berikut:
a. Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
b. Peserta didik dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama
c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
d. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak
e. Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas
f. Anak lebih bergairah belajar karena mereka bias berkomunikasi dalam situasi yang nyata, missal bertanya, bercerita, menulis deskripsi, menulis surat, dan sebagainya untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, sekaligus untuk mempelajari mata pelajaran lain
g. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dlam 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan
Panduan KTSP (Trianto, 2010:83) menyebutkan, pembelajaran tematik yang merupakan bagian pembelajaran terpadu memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
a. Memudahkan pemusatan pada satu tema tertentu.
b. Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antara isi mata pelajaran dalam tema yang sama.
c. Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman peserta didik.
e. Manfaat dan makna belajar lebih dirasakan karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
f. Peserta didik lebih semangat belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata, unutk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata pelajaran sekaligus mata pelajaran lain.
g. Pendidik dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran disajikan sekaligus.
Selain itu, manfaat yang dapat diambil dari penggunaan pembelajaran tematik menurut Trianto (2009:87) adalah:
a. Tumpang tindih dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan, karena standar kompetensi dan kompetensi dasar yang mirip menjadi satu kesatuan tema
b. Peserta didik mampu melihat hubungan yang bermakna karena materi pembelajaran lebih ditekankan pada sarana bukan menjadi tujuan akhir
c. Pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah
d. Adanya pemaduan menjadikan penguasaan konsep semakin meningkat

Posting Komentar

0 Komentar