Terbaru

6/recent/ticker-posts

Contoh Analisis Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan dan hasil tes sebelum putaran kemampuan berhitung siswa masih sangat rendah. Hal ini ditunjukan dengan kondisi siswa yang masih melihat hasil kerja temannya (menyontek) tidak menjelaskan hasil penjelasan materi atau memperhatikan proses pembelajaran yang diberikan oleh guru, siswa masih bermalas-malasan untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dan tidak mau bertanya jika belum jelas dengan materi yang di ajarkan maupun mengerjakan didepan kelas tanpa disuruh oleh guru, siswa sering mengabaikan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh guru. Rendahnya kreativitas belajar siswa tergolong rendah nilai KKM hanya mencapai 40,90%. Guru kelas V SD Negeri Pundungan  Kecamatan Juwiring Kab. Klaten memberikan penjelasan bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung gangguan kelas yang tinggi dan suasana kelas yang masih kurang kondusif sehingga siswa sulit untuk memahami materi pelajaran Matematika, siswa tidak mau mengemukakan ide-idenya dan menggangap Matematika adalah mata pelajaran yang dianggap sulit, dan takut gagal atau salah dalam mengerjakan soal-soal Matematika yang diberikan oleh guru.
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya nilai test matematika adalah kurangnya kreativitas guru dalam menerapkan model pembelajaran yang diterapkan pada siswa. Guru hanya memberikan materi kepada siswa dengan cara ceramah dan tanpa menggunakan model atau alat peraga yang sebetulnya dapat membantu guru untuk mempermudah proses penyampaian materi pelajaran dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang disampaikan oleh guru.



Tabel 1
Asumsi Penyebab Masalah


No    Faktor    Penyebab Masalah      
1.         Siswa    a.    Meremehkan pelajaran Matematika
b.    Kurangnya perhatian siswa pada saat guru menerangkan materi pelajaran
c.    Menganggap Matematika itu pelajaran yang tidak penting
d.    Takut gagal atau salah dalam mengerjakan soal Matematika
e.    Menganggap Matematika adalah sebagai ilmu yang sangat sulit untuk dipelajari      
2.        Guru    a.    Kurang memperhatikan tingkah peserta didik
b.    Kurang memberikan motivasi atau semangat siswa dalam belajar
c.    Dalam menyampaikan materi kurang menarik karena tidak menggunakan media
d.    Kurang mendorong siswa dalam menyampaikan pendapatnya untuk berperan secara aktif saat proses pembelajaran berlangsung      
3.        Proses Pembelajaran    a.    Cenderung satu arah dan tidak demokratis
b.    Bimbingan kepada siswa masih kurang
c.    Pembelajaran terlalu cepat sehingga siswa tidak diberi kesempatan untuk terlibat didalam proses pembelajaran
d.    Penyampaian materi terkesan membosankan
e.    Waktu kurang dimanfaatkan dengan sebaik mungkin      
4.        Materi    a.    Abstrak
b.    Kompleks      
5.        Lain-lain    a.    Pengaruh siswa lain yang tidak belajar terlalu kuat
b.    Suasana kelas yang gaduh
c.    Sarana dan prasarana kelas yang kurang   

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti saat kondisi awal adalah nilai KKM hanya mencapai 40, 90% (10 siswa). Jadi kemampuan berhitung siswa masih rendah pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan. Guru kalas V di SD Negeri Pundungan Kecamatan Juwiring Kab. Klaten memberikan penjelasan bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung gangguan kelas yang tinggi dan suasana kelas yang kurang kondusif sehingga siswa sulit untuk mengalami manfaat mempelajari Matematika bagi diri sendiri, tidak mau mengemukakan ide atau gagasannya, masih menganggap Matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, dan siswa masil takut gagal dalam menyelesaikan soal-soal Matematika.
Pelaksanaan Tindakan
Terdapat peningkatan kemampuan berhitung pada putaran I dengan nilai KKM mencapai 79,54%, (16 orang siswa) meskipun hasilnya belum optimal bagi penaliti. Data ini lebih baik dibandingkan kondisi awal siswa sebelum dikenai tindakan, karena suasana mulai kondusif.
    Kemampuan berhitung semua siswa mencapai nilai diatas KKM dengan jumlah siswa 22 siswa. Data ini lebih baik dibandingkan pada kondisi awal dan pada saat putaran I, siswa kelas V mulai mengerti dengan pelajaran Matematika dengan menerapkan media BINGO dapat meningkatkan kemampuan berhitung sehingga siswa kelas V mampu mencapai nilai diatas KKM.
Tabel 2
Hasil Tindak Belajar Pratindakan,Perbaikan I dan Perbaikan  II


No    Nama    Pratindakan    Kategori Nilai    Siklus I    Kategori Nilai    Siklus II    Kategori Nilai      
1.     Yulia Ayu Maharani    48    Rendah    68    Sedang    68    Sedang      
2.     Febri Wijiyanto    68    Sedang    72    Sedang    88    Tinggi      
3.     Meiranda    48    rendah    60    Rendah    68    Sedang      
4.    Agus Kurniawan    68    Rendah    72    Sedang    76    Sedang      
5.    Elizabth Yulianti    52    Rendah    68    Sedang    72    Sedang      
6.    Nurul Suprihyanti    52    Rendah    64    Rendah    76    Sedang      
7.    Aldi Nugroho    56    Rendah    68    Sedang    84    Sedang      
8.    Mahendra    68    Sedang    76    Tinggi    88    Tinggi      
9.    Devita Apriliana    68    Sedang    76    Tinggi    92    Tinggi      
10.    Muhammad Risal    64    Sedang    72    Sedang    88    Tinggi      
11.    Karimah Nur Azizah    60    Rendah    76    Sedang    88    Tinggi      
12.    Sindi Novitasari    48    Rendah    64    Rendah    76    Sedang      
13.    Andra Listyawati    68    Rendah    72    Sedang    92    Tinggi      
14.    Lilik Febriyanti    72    Sedang    76    Tinggi    88    Tinggi      
15.    Yulia Rahmawati    56    Sedang    64    Rendah    76    Tinggi      
16.    Feri Arif    68    Sedang    72    Sedang    92    Tinggi      
17.    Tyas Iktriyani    68    Sedang    72    Sedang    84    Tinggi      
18.    Berliana Aulia    52    Rendah    68    Sedang    80    Sedang      
19.    Yoan Bramudya    52    Rendah    72    Sedang    84    Tinggi      
20.    Angga Virgi    48    Rendah    62    Rendah    72    Sedang      
21.    Aditrisna Agung    52    Rendah    68    Sedang    76    Tinggi      
22.    Erwin Tri Wibowo    68    Sedang    72    Sedang    80    Tinggi   

Kemampuan berhitung siswa meningkat, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan sebelum dikenai tindakan I, tingkat kemampuan berhiyung siswa kelas V sebelum tindakan hanya 40,90% dengan jumlah siswa yang mencapai KKM hanya 10 siswa, setelah dikenai tindakan I meningkat menjadi 79,54%  dengan jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 15 siswa (kenaikan mencapai 9,66 poin). Dan pada putaran II mencapai 100% , dengan jumlah siswa 22 anak (kenaikan mencapai 11,23 poin). Data ini lebih baik dibandingkan dengan kondisi awal sebelum dikenai tindakan. Setelah putaran I dan putaran II nilai rata-rata semakin meningkat yang diperoleh masing-masing subyek setelah diadakan perbaikan.
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa penggunaan media BINGO dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa kelas V di SD Negeri Pundungan Kecamatan Juwiring Kab. Klaten, pada pokok bahasan pecahan yang dapat dilihat dari hasil tes yang telah dilakukan peneliti terhadap siswa.
Kesimpulan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh  guru Matematika kelas V dapat disimpulkan
Setelah diadakan perbaikan
Proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan berhitung siswa kelas V di SDN 2 Brabowan Kecamatan Sambong Kab. Blora, dilakukan dengan cara menerapkan media BINGO. Permaianan dengan menerapkan media BINGO dapat memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran dalam bentuk latihan soal berupa pilihan ganda dengan pecahan . Pelaksanaan tindakan kelas dilakukan II kali. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2011 dengan pokok bahasan perkalian dan pembagian pecahan. Siklus II dilaksanakan tanggal 18 januari 2011 dengan pokok bahasan operasi hitung menggunakan perbandingan dan skala. Dengan menerapkan media BINGO dapat meningkatkan kemampuan berhitumg siswa klas V di SDN 2 Brabowan Kecamatan Sambong Kab. Blora.
Perbaikan dalam tindakan mengajar yang dilakukan oleh guru matematika setelah dikenai tindakan yaitu:
Guru melibatkan siswa  kelas V secara aktif dalam proses pembelajaran didalam kelas
Guru senantiasa membantu, membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengerjakan soal latihan
Mendorong siswa untuk berani bertanya, menjawab pertayaan atau mengeluarkan ide atau gagasan dan mengerjakan soal latihan didepan kelas
Guru lebih sering memberikan latihan soal secara mandiri dan kelompok
Guru yang semula cenderung dalam menyampaikan materi secara konvensional dalam pembelajaran berubah menjadi fasilitator dan motivator, sehingga dominasi guru tidak tampak lagi sehingga siswa menjadi lebih kreatif dalam proses pembelajaran
Kemampuan berhitung siswa
Kemampuan berhitung siswa kelas V meningkat, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan kemampuan berhitung siswa kelas V sebelum putaran hanya 40,90% setelah dikenai putaran I meningkat menjadi 79,54% dan pada putaran II  mencapai 100% . Data ini lebih baik dibandingkan kondisi awal siswa sebelum dikenai tindakan. Setelah putaran I dan putaran II nilai rata-rata semakin meningkat yang diperoleh masing-masing subyek setelah diadakan tindakan perbaikan.

Posting Komentar

0 Komentar