Temuan di lapangan kualitas pengelolaan kelas dalam PBM sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya guru yang terkesan mengajarnya asal-asalan karena tidak dipersiapkan dengan baik, hal ini terbukti dengan banyaknya guru yang mengajar hanya memberi tugas/soal saja tanpa melalui proses pembelajaran , tanpa persiapan yang matang, RPP dibuat asal – asalan hanya untuk formal saja sebagai syarat kenaikan pangkat. Padahal mengajar tanpa persiapan mengajar (RPP) ibarat orang buta berjalan tanpa tongkat, tidak bisa sampai ke tempat tujuan dengan baik. Banyak yang belum menyadari bahwa membuat RPP merupakan kewajiban yang harus dibuat dan dipersiapkan dengan baik agar pengelolaan kelas dalam PBM bisa maksimal.karena dalam RPP tertuang strategi mengajarnya.
Pengawas sekolah dan kepala sekolah banyak yang belum melaksanakan supervisi pelaksanan pembelajaran karena menjaga perasaan guru, ada beberapa guru yang keberatan kalau disupervisi akademik, mereka merasa terganggu karena tidak bisa konsentrasi dengan baik, bagi yang sudah lebih dari 15 tahun menjadi guru merasa sudah tidak ada masalah dengan pelaksanaan pembelajaran karena murid yang diajar bisa naik kelas / lulus semua.
Biasanya pengawas sekolah melaksanakan supervisi akademik hanya pada saat guru akan naik pangkat. Padahal pelaksanaan pembelajaran perlu diperhatikan.
Harapan dari pemerintah setiap guru sebelum mengajar harus membuat RPP agar dapat melaksanakan pembelajaran Matematika dengan baik karena memuat materi, pendekatan, metode, alat peraga, media dan sumber belajar,strategi pembelajaran, lengkap alat evaluasi dan penilaian serta pembagian waktu.yang terorgansir sehingga PBM berjalan baikAgar guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik maka pengawas sekolah dan kepala sekolah harus melaksanakan supervisi akademik secara terprogram. Menurut Sarono dalam modulnya Supervisi,monitoring dan evaluasi (2007, 2) dalam workshop pengawas se Jawa Tengah di LPMP 12 Desember 2008 tujuan supervisi adalah perbaikan dan perkembangan PBM secara total. Ini berarti tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran PBM, peningkatan mutu pengetahuan dan ketrampilan guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan tehnik evaluasi, dan sebagainya.
Pengawas sekolah dan kepala sekolah banyak yang belum melaksanakan supervisi pelaksanan pembelajaran karena menjaga perasaan guru, ada beberapa guru yang keberatan kalau disupervisi akademik, mereka merasa terganggu karena tidak bisa konsentrasi dengan baik, bagi yang sudah lebih dari 15 tahun menjadi guru merasa sudah tidak ada masalah dengan pelaksanaan pembelajaran karena murid yang diajar bisa naik kelas / lulus semua.
Biasanya pengawas sekolah melaksanakan supervisi akademik hanya pada saat guru akan naik pangkat. Padahal pelaksanaan pembelajaran perlu diperhatikan.
Harapan dari pemerintah setiap guru sebelum mengajar harus membuat RPP agar dapat melaksanakan pembelajaran Matematika dengan baik karena memuat materi, pendekatan, metode, alat peraga, media dan sumber belajar,strategi pembelajaran, lengkap alat evaluasi dan penilaian serta pembagian waktu.yang terorgansir sehingga PBM berjalan baikAgar guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik maka pengawas sekolah dan kepala sekolah harus melaksanakan supervisi akademik secara terprogram. Menurut Sarono dalam modulnya Supervisi,monitoring dan evaluasi (2007, 2) dalam workshop pengawas se Jawa Tengah di LPMP 12 Desember 2008 tujuan supervisi adalah perbaikan dan perkembangan PBM secara total. Ini berarti tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran PBM, peningkatan mutu pengetahuan dan ketrampilan guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan tehnik evaluasi, dan sebagainya.
0 Komentar