Terbaru

6/recent/ticker-posts

Contoh PTK IPS SD: PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD



A. Pendahuluan
1.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha pengembangan sumber daya manusia (SDM), walaupun usaha pengembangan SDM tidak hanya dilakukan melalui pendidikan khususnya pendidikan formal (sekolah). Tetapi sampai detik ini, pendidikan masih dipandang sebagai sarana dan wahana utama untuk pengembangan SDM yang dilakukan dengan sistematis, programatis, dan berjenjang.
Kemajuan pendidikan dapat dilihat dari kemampuan dan kemauan dari masyarakat untuk menangkap proses informatisasi dan kemajuan teknologi. Karena Proses informatisasi yang cepat karena kemajuan teknologi semakin membuat horizon kehidupan didunia semakin meluas dan sekaligus semakin mengerut. Hal ini berarti berbagai masalah kehidupan manusia menjadi masalah global atau setidak-tidaknya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kejadian dibelahan bumi yang lain, baik masalah politik, ekonomi , maupun sosial.
Sejalan dengan hal di atas, Tilaar menyatakan bahwa :
“Kesetiakawanan sosial umat manusia semakin kental, hal ini berarti kepedulian umat manusia terhadap sesamanya semakin merupakan tugas setiap manusia, pemerintah, dan sistem pendidikan nasional. Selanjutnya dikatakan pula bahwa pendidikan bertugas untuk mengembangkan kesadaran akan tanggung jawab setiap warga Negara terhadap kelanjutan hidupnya, bukan saja terhadap lingkungan masyarakat dan Negara, juga umat manusia.” (H.A.R Tilaar , 2004 : 4)
Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain; setiap manusia akan selalu membutuhkan dan berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai segi kehidupan. Kesetiakawanan sosial yang merupakan bagian dari proses pendidikan dan pembelajaran mempunyai peranan yang sangat kuat bagi individu untuk berkomunikasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan hidupnya.
Dalam proses pelaksanaannya di lapangan, kesetiakawanan sosial diwujudkan melalui interaksi antarmanusia, baik individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
Interaksi antarmanusia dapat terjadi dalam berbagai segi kehidupan di belahan bumi, baik di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik budaya, dan sebagainya. Interaksi di bidang pendidikan dapat diwujudkan melalui interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan masyarakat, guru dengan guru, guru dengan masyarakat disekitar lingkungannya.
Apabila dicermati proses interaksi siswa dapat dibina dan merupakan bagian dari proses pembelajaran, seperti yang dikemukan oleh Corey (1986 ) dalam Syaiful Sagala (2003 : 61 ) dikatakan bahwa :
“Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi- kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu.”
Selanjutnya Syaiful Sagala, menyatakan bahwa pembelajaran mempunyai dua karakteristik, yaitu :
“Pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses berfikir. Kedua, dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses Tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa , yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri“. (Syaiful Sagala,2003 : 63 )
Dari uraian diatas, proses pembelajaran yang baik dapat dilakukan oleh siswa baik didalam maupun diluar kelas, dan dengan karakteristik yang dimiliki oleh siswa diharapkan mereka mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman- temannya secara baik dan bijak.
Dengan intensitas yang tinggi serta kontinuitas belajar secara berkesinambungan diharapkan proses interaksi sosial sesama teman dapat tercipta dengan baik dan pada gilirannya mereka saling menghargai dan menghormati satu sama lain walaupun dalam perjalanannya mereka saling berbeda pendapat yang pada akhirnya mereka saling menumbuhkan sikap demokratis antar sesama.
            Upaya dalam mengatasi permasalahan hasil belajar adalah guru perlu melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam hal ini PTK berguna untuk menemukan kelemahan atau kekurangan dalam pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru serta menemukan solusi pemecahannya.
            Kegiatan pelaksanaan perbaikan dilakukan dalam 2 siklus PTK dengan dibantu seorang teman sejawat dalam pelaksanaannya, sebagai observer.
Data yang diperoleh selama penelitian yang dilaksanakan di SDN .................................... pada pembelajaran bidang studi IPS materi kenampakan alam, sosial dan budaya di kelas IV tanggal 13 Juli 2011 adalah sebagai berikut:
a.    rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi, yaitu dari 38 siswa hanya ada 13 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi, hasil belajar siswa yang rendah ini harus segera diberikan tindakan perbaikan, agar tidak berpengaruh pada kemampuan siswa dalam mempelajari materi-materi  berikutnya.
b.    siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Permasalahan ini jelas akan mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, karena tidak memperhatikan pembelajaran yang yang berlangsung
c.    siswa tidak mampu mengikuti petunjuk yang diberikan guru. Hal ini dapat mengakibatkan siswa tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
d.   media pembelajaran yang digunakan kurang sesuai, media pembelajaran yang tidak sesuai dapat menjadikan pemahaman siswa terhadap materi menjadi kabur sehingga tidak memahami materi yang dipelajari.

2.  Perumusan dan Pemecahan Masalah
Dari data yang diperoleh, yang menjadi akar permasalahannya dan harus segera diselesaikan yaitu hasil belajar siswa yang rendah terhadap pembelajaran IPS tentang kenampakan alam, sosial dan budaya.



            Untuk mengatasi segala persoalan tersebut di atas, guru merumuskan alternatif pemecahannya sebagai berikut:
a.         Guru menggunakan strategi Problem Based Learning. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak mudah jenuh atau bosan dalam pembelajaran. Sehingga siswa akan dapat lebih memahami materi yang ia pelajari.
b.         Guru memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
Berdasarkan akar masalah dan alternative pemecahannya dapat kami rumuskan masalahnya sebagai berikut:
a.       Apakah penerapan strategi Problem Based Learning dapat meningkatkan  hasil belajar siswa kelas IV SDN .................................... terhadap materi kenampakan alam, sosial dan budaya?
b.      Bagaimanakah pengaruh strategi Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN .................................... tentang materi kenampakan alam, sosial dan budaya pada mata pelajaran IPS?

3.  Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk:
a.         untuk mengetahui pengaruh strategi Problem Based Learning pada materi kenampakan alam, sosial dan budaya siswa kelas IV SDN .....................................
b.         mendeskripsikan strategi Problem Based Learning yang diterapkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kenampakan alam, sosial dan budaya.





4.  Manfaat Penelitian
Melalui Penelitian Tindakan Kelas ini saya berharap dapat memberikan manfaat terhadap:
a.         Manfaat penelitian bagi siswa :
1)        meningkatkan hasil belajar siswa;
2)        meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa.
b.        Manfaat penelitian bagi guru sebagai peneliti adalah :
1)        memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya;
2)        berkembang secara professional;
3)        memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan;
4)        sebagai umpan balik dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.
c.         Manfaat penelitian bagi sekolah:
1)     meningkatkan mutu pendidikan;
2)     membantu memotivasi guru untuk inovatif dalam pembelajaran;
3)     meningkatkan kualitas pendidikan sebagai pelaksana pembelajaran;
4)     melaksanakan pembelajaran secara tuntas.
d.        Bagi pendidikan secara umum :
1)      meningkatkan mutu pendidikan;
2)      meningkatkan kualitas pendidikan sebagai pelaksana pembelajaran;
3)      meningkatkan sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif.

B. Kajian Pustaka
1.    Hasil Belajar
Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang belajar akan berubah dan bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai (sikap).
Menurut para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku dapat digologkan ke dalam hasil belajar. Perubahan perilaku karena kematangan (umpamanya seorang anak kecil dapat merangkak, duduk atau berdiri, lebih banyak disebabkan oleh kematangan daripada oleh belajar). Demikian pula perubahan perilaku yang tidak disadari karena minum minuman keras, tidak digolongkan ke dalam perubahan perilaku hasil belajar.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan), dimana proses mental dan emosional terjadi.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga ranah (kawasan), yaitu pengetahuan (kognitif), keterampilan motorik (psikomotorik), dan penguasaan nilai-nilai atau sikap (afektif). Di dalam pembelajaran, perubahan perilaku sebagai hasil belajar tersebut dirumuskan di dalam rumusan tujuan pembelajaran. (Winataputra, dkk. Strategi Belajar Mengajar, 2000:2.6)

2.    Pembelajaran IPS di SD
IPS sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya di samping aspek nilai dan moral, banyak memuat materi sosial dan bersifat hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas produk hafalan. Sifat materi pelajaran IPS tersebut membawa konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi pendekatan eksporsitoris, terutama guru menggunakan metode ceramah sedangkan siswa kurang terlibat atau cenderung pasif. (Winataputra, dkk. Materi dan Pembelajaran IPS di SD, 2007:9.4)
Menurut Balen (1993), pengembangan keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan berpikir, keterampilan social, dan keterampilan praktis. Keterampilan berpikir dikembangkan untuk melatih siswa berpikir logis dan sistematis melalui proses belajar mengajar dengan model pengembangan berpikir kritis, keterampilan social dan praktis melalui model dialog kreatif. Ketiga keterampilan tersebut dapat dikembangkan dalam situasi belajar mengajar yang interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. optimalisasi interaksi dalam proses belajar mengajar akan bergantung kepada beberapa factor yang menyangkut kesiapan siswa dan guru sebagai berikut: (a) faktor minat dan perhatian siswa dalam belajar, (b) faktor motivasi paa siswa baik dari dirinya sendiri ataupun dari luar dirinya, (c) faktor latar atau konteks, (d) faktor perbedaan individu, (e) faktor sosialisasi, (f) faktor belajar sambil bermain, (g) faktor belajar sambil bekerja, (h) faktor inquiri, dan (i) faktor memecahkan masalah. (Winataputra, dkk. Materi dan Pembelajaran IPS di SD, 2007:9.6)
Terdapat empat alasan mengapa siswa dikembangkan kemampuan berpikirnya terutama dalam IPS. Pertama, kehidupan kita dewasa ini ditandai dengan abad informasi yang menuntut setiap orang untuk memiliki kemampuan dalam mencari, menyaring guna menentukan pilihan dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kehidupannya; Kedua, setiap orang senantiasa dihadapkan pada berbagai masalah dan ragam pilihan sehingga untuk itu dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif, karena masalah dapat terpecahkan dengan pemikiran seperti itu; Ketiga, kemampuan memandang sesuatu hal dengan cara baru atau tidak konvensional merupakan keterampilan penting dalam memecahkan masalah; Keempat, kreativitas merupakan aspek penting dalam memecahkan masalah, mulai dari apa masalahnya, mengapa muncul masalah dan bagaimana cara pemecahannya. (Winataputra, dkk. Materi dan Pembelajaran IPS di SD, 2007:9.5)

3.    Strategi Problem Based Learning

Strategi Problem Based Learning adalah cara penyajian bahan pembelajaran dengan cara memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, dan kemudian hasil pelaksanaan tugas dilaporkan kepada guru.
Tujuan penggunaan metode ini adalah:
a.         memperdalam bahan ajar yang ada;
b.        untuk mengecek penguasaan siswa terhadap bahan yang telah dipelajari;
c.         untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Kekuatan dari strategi ini adalah:
a.         pengetahuan yang dipelajari lebih meresap, tahan lama, dan lebih otentik.
b.        melatih siswa untuk berani mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.
c.         tugas yang diberikan guru dapat memperdalam, memperkaya atau memperluas wawasan siswa tentang apa yang dipelajari.
d.        siswa dilatih kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri.
e.         strategi ini jika dilakukan berbagai variasi dapat menggairahkan siswa belajar.
Sedangkan keterbatasan strategi ini adalah:
a.         bagi siswa yang malas cenderung melakukan kecurangan atau mereka hanya meniru pekerjaan orang lain.
b.        ada kalanya tugas itu dikerjakan orang lain sehingga siswa tidak memperoleh hasil belajar apa-apa.
c.         jika tugas yang diberikan siswa terlalu berat dapat menimbulkan stress pada siswa.
d.        ada kalanya guru memberikan tugas tanpa menyebutkan sumbernya, akibatnya siswa sulit untuk menyelesaikannya.
(Soli Abimanyu, dkk. Strategi Pembelajaran, 2008:6.26)

4.    Kerangka Pemikiran

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:
a.         Faktor Intern
Faktor intern (dalam diri siswa) yang berpengaruh terhadap hasil belajar di antaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan siswa. Minat belajar berkaitan dengan seberapa besar individu merasa suka atau tidak suka terhadap suatu materi yang dipelajari siswa. Minat, perhatian, dan motivasi dapat dikondisikan oleh guru. Kecakapan dapat dikelompokkan berdasarkan kecepatan belajar: yakni sangat cepat, sedang, dan lambat. Demikian pula pengelompokan kemampuan siswa berdasarkan kemampuan penerimaan, misalnya proses pemahamannya harus dengan cara perantara visual, verbal, dan atau harus dibantu dengan alat/media.
b.        Faktor Ekstern
Faktor ekstern (luar diri siswa) yang mempengaruhi hasil belajar siswa di antaranya adalah lingkungan fisik dan non-fisik (termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan social budaya, lingkungan keluarga, program sekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan factor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas. Dalam hal ini, guru harus memiliki kompetensi dasar yang disyaratkan dalam profesi guru.
(Anita, dkk. Strategi Pembelajaran di SD, 2007:2.7)
Hasil belajar siswa akan diperoleh setelah siswa menempuh proses atau pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar (experience learning) merupakan suatu proses kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses kegiatan belajar-mengajar sangat dipengaruhi oleh alternatif strategi mengajar yang digunakan guru. (Anita, dkk. Strategi Pembelajaran di SD, 2007:5.39)

5.    Hipotesis Tindakan
            Berdasarkan paparan di atas, maka hipotesis tindakan dari perbaikan ini adalah dengan menerapkan strategi Problem Based Learning diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN .................................... pada pembelajaran IPS tentang Kenampakan Alam, Sosial, dan Budaya.








C. Metodologi Penelitian
1.      Subyek Penelitian
Tindakan perbaikan pembelajaran ini dilakukan pada mata pelajaran IPS, khususnya dalam materi pokok pembelajaran tentang Kenampakan Alam, Sosial, dan Budaya. Tempat pelaksanaannya adalah di kelas IV SDN ..................................... Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2011 untuk Pra siklus,  03 Agustus 2011  untuk  Siklus I, dan tanggal 24 Agustus 2011 untuk Siklus II Semester Gasal Tahun Pelajaran 2010/2011.
Jumlah siswa di kelas IV seluruhnya berjumlah 37 siswa. Adapun kharakteristik siswa tersebut adalah:
a.    Karakteristik berdasarkan jenis kelamin
Jumlah siswa kelas IV antara laki-laki dan perempuan seimbang yaitu laki-laki berjumlah 16 anak dan perempuan berjumlah 21 anak.
b.    Karakteristik berdasarkan agama
Agama yang dianut siswa adalah 100 % Islam.
c.    Karakteristik berdasarkan status sosial-ekonomi dan pekerjaan orang tua.
Sebagai orang pedesaan, pekerjaan orang tua siswa rata-rata adalah petani dan buruh tani dengan penghasilan yang cukup rendah. Hanya ada sebagian kecil yang berpenghasilan menengah ke atas.
2.      Deskripsi Per Siklus
a.    Siklus I
1)                                                                                                                                 Rencana Tindakan
Fokus perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus I adalah penggunaan model diskusi dan pemberian tugas untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan, langkah-langkahnya sebagai berikut :
a)   guru menentukan tujuan pembelajaran;
b)   menyiapkan bahan ajar;
c)   merencanakan cara penyampaian pembelajaran;
d)  pemberian tugas;
e)   menyimpulkan pembelajaran;
f)    mengevaluasi.

2)        Pelaksanaan
Di dalam pelaksanaan perbaikan penulis dibantu oleh seorang teman sejawat yaitu seorang guru yang mengajar di tempat penelitian untuk membantu mengobservasi kegiatan pembelajaran tersebut, agar nantinya bisa diketahui kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran baik oleh pelaksana perbaikan maupun siswa.
Prosedur pelaksanaan perbaikan adalah sebagai berikut :
a)        membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus I;
b)        menyiapkan skenario tindakan yang akan dilaksanakan;
c)        menyiapkan sarana;
d)       menyiapkan materi;
e)        menyiapkan peralatan observasi dan analisis data yang akan digunakan;
f)         menentukan teman sejawat sebagai pengamat;
g)        menarik kesimpulan;
h)        menentukan tindakan perbaikan siswa sesuai hasil penelitian;
i)          menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan.
Adapun rincian langkah-langkah perbaikan pembelajaran IPS Siklus I adalah sebagai berikut:
a)        Kegiatan Awal (10 menit)
Guru memberikan pertanyaan:
o  Anak-anak coba sebutkan contoh bencana alam yang kamu ketahui?
o  Apa akibat yang ditimbulkan?
b)        Kegiatan Inti (50 menit)
o  Guru mengarahkan pertanyaan agar siswa melihat buku materi.
o  Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.
o  Guru memberikan beberapa pertanyaan.
o  Masing-masing kelompok mendiskusikan permasalahan yang diberikan guru.
o  Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan kelompok lain menanggapi.
o  Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi.
o  Guru memberikan pertanyaan secara lisan.
o  Siswa menjawab pertanyaan  guru secara tertulis dan mandiri.
o  Siswa mengumpulkan hasil kerjanya untuk dinilai guru.
c)        Kegiatan Akhir (10 menit)
o  Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.
o  Guru memberikan tugas rumah kepada siswa.
3)   Pengumpulan data
Setelah pelaksanaan perbaikan dilaksanakan, guru mengevaluasi hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilannya dalam menyerap materi pelajaran. Evaluasi tersebut meliputi: 1) nilai tugas siswa, dan 2) keantusiasan siswa dalam belajar siswa.
Sedangkan guru sebagai pelaksana perbaikan di evaluasi oleh teman  sejawat dalam pelaksanaan perbaikan, adapun hal-hal yang diamati meliputi: 1) Persiapan Guru, 2) Strategi yang digunakan.

4)   Refleksi
Refleksi dilakukan setelah perbaikan pembelajaran siklus I adalah:
a)        mencatat hasil observasi;
b)        mengevaluasi hasil evaluasi;
c)        menganalisis hasil pembelajaran;
d)       memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada untuk perbaikan.




b.       Siklus II
1)   Rencana Tindakan
Fokus perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah penggunaan metode Problem Based Learning  dan penggunaan media gambar untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan, langkah-langkahnya sebagai berikut :
a)        guru menentukan tujuan pembelajaran;
b)        menyiapkan bahan ajar;
c)        merencanakan cara melaksanakan diskusi agar efektif;
d)       pemberian tugas;
e)        menyimpulkan hasil diskusi;
f)         mengevaluasi.
2)   Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan perbaikannya adalah sebagai berikut :
a)        membuat rencana perbaikan pembelajaran siklus II;
b)        menyiapkan skenario tindakan yang akan dilaksanakan;
c)        menyiapkan sarana;
d)       menyiapkan materi;
e)        menyiapkan peralatan observasi dan analisis data yang akan digunakan;
f)         menentukan teman sejawat sebagai pengamat;
g)        menarik kesimpulan;
h)        membuat laporan perbaikan.
Adapun rincian langkah-langkah perbaikan pembelajaran IPS Siklus II adalah sebagai berikut:
a)        Kegiatan Awal (10 menit)
Guru mengulang materi pada perbaikan pembelajaran siklus-1, dan memberikan pertanyaan:
o    Anak-anak apa akibatnya jika sungai/selokan tersumbat oleh sampah?
o    Apa akibatnya jika terjadi penebangan hutan?
b)        Kegiatan Inti (50 menit)
o    Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.
o    Guru memberikan materi yang ada pada buku sumber IPS kelas IV tentang bencana alam.
o    Guru menunjukkan beberapa gambar tentang peristiwa alam
o    Guru memberikan permasalahan:
-            Tuliskan gambar apa yang kamu lihat pada gambar 1 sampai gambar 5?
-            Sebutkan apa yang menyebabkannya!
-            Sebutkan pula akibat-akibat yang ditimbulkannya!
o    Masing-masing kelompok mendiskusikan permasalahan yang diberikan guru.
o    Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, dan kelompok lain menanggapi.
o    Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi.
o    Siswa diminta mengerjakan soal yang ada pada buku LKS.
o    Siswa mengumpulkan hasil kerjanya untuk dinilai guru.
c)        Kegiatan Akhir (10 menit)
o    Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.
o    Guru memberikan tugas rumah kepada siswa.
3)   Pengumpulan data
Setelah pelaksanaan perbaikan dilaksanakan, guru mengevaluasi hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilannya dalam menyerap materi pelajaran. Evaluasi tersebut meliputi: 1) nilai tugas siswa, dan 2) pelaksanaan kegiatan siswa.
Sedangkan guru sebagai pelaksana perbaikan akan di evaluasi oleh teman  sejawat yang membantunya dalam pelaksanaan perbaikan, adapun hal-hal yang diamati meliputi: 1) Persiapan Guru, 2) Strategi yang digunakan.

4)   Refleksi
Refleksi dilakukan setelah perbaikan pembelajaran siklus II adalah:
a)        mencatat hasil observasi;
b)        mengevaluasi hasil evaluasi;
c)        menganalisis hasil pembelajaran;
d)       menyusun laporan penelitian.

D. Jadwal Pelaksanaan
No
Hari/ Tanggal
Siklus
Langkah-langkah
1
Rabu
13 Juli 2011
Pra

2
Rabu
03 Agustus 2011
I
Penggunaan model diskusi dan pemberian tugas
3
Rabu
24 Agustus 2011
II
Penggunaan metode Problem Based Learning  dan penggunaan media gambar








Rencana Kegiatan Penelitian
No
Rencana Kegiatan
Waktu ( Bulan ke …)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Persiapan
Menyusun konsep pelaksanaan
Menyepakati jadwal dan tugas
Menyusun Instrumen
Seminar Konsep Pelaksanaan

X

X
X
X











2
Pelaksanaan
Menyiapkan kelas dan alat
Melakukan tindakan siklus I
Melakukan tindakan siklus II


X
X
X
X










3
Penyusunan Laporan
Perbaikan Laporan
Penggadaan dan Pengiriman
Hasil


X
X
X
X










E. Biaya Penelitian
Di dalam suatu kegiatan penelitian, jelas memerlukan biaya untuk mendukung kelancarannya, biaya tersebut meliputi:
1.    ATK                                               :  Rp.  50.000,00
2.    Penulisan proposal                          :  Rp.  15.000,00
3.    Penulisan RPP                                :  Rp.  15.000,00
4.    Pembuatan media pembelajaran     :  Rp.  25.000,00
5.    Dokumentasi                                  :  Rp.  25.000,00
6.    Penulisan laporan                           :  Rp.  50.000,00
7.    Konsumsi                                       :  Rp. 100.000,00
Total                                               :  Rp. 280.000,00
Penelitian ini dilakukan oleh kami sendiri dan atas kehendak sendiri. Karena itu segala biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini akan kami tanggung sendiri.
F. Personalia Penelitian
Penelitian ini didukung beberapa personalia untuk mendukung kelancarannya. Beberapa personalia yang dimaksud antara lain:
1.    Penanggung jawab/Penasehat        : Kepala SDN ....................................
2.    Peneliti                                           : ....................................
3.    Teman sejawat                                : ....................................
4.    Pendukung                                     : Dewan Guru SDN ....................................
  Kec. ....................................
G. Daftar Pustaka
Abimanyu, Soli, dkk (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka
Anita, Sri W, dkk (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Winataputra, Udin, dkk (2000). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka
Winataputra, Udin, dkk (2007). Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Posting Komentar

0 Komentar