Terbaru

6/recent/ticker-posts

CONTOH PTK SD: Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV



1.1 Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu dari empat ketrampilan berbahasa dan juga merupakan ketrampilan reseptif. Pada tingkat membaca permulaan terjadi proses pengubahan dan proses yang harus dibina dan dikuasai anak-anak, khususnya pada tahun permulaan di SD/MI (Tampubolon, 1985:5). Dengan demikian, pelajaran membaca jenis apa pun di SD/MI perlu dibiasakan termasuk membaca pemahaman. Hal ini, karena jantungnya pendidikan adalah membaca (Kholid, 1983). Sejalan dengan itu, Tarigan mengemukakan bahwa membaca adalah kunci ke gudang ilmu. Ilmu yang tersimpan dalam buku harus digali dan dicari melalui kegiatan membaca.
Dalam ketentuan-ketentuan pokok kurikulum SD/MI tahun 1994, membaca pemahaman merupakan salah satu pokok bahasan GBPP pelajaran Bahasa Indonesia yang dirumuskan secara jelas. Salah satu contoh, dikemukakan bahwa siswa harus mengenal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan dapat mengekspresikan bahasa indonesia secara lisan dan tulisan ( Depdikbut, 1984 : 23 )
Gemar membaca merupakan modal bagi bangsa untuk menyongsong masa depan yang gemilang ( Dini, 1993 : 12 ). Senada dengan tersebut, Tarigan( 1983 : 111 ) mengatakan, “ Membaca mempunyai peran sosial yang penting dalam kehidupan sepanjang masa “. Membaca merupakan alat komunikasi uang sangat diperlukan dalam masyarakat yang berbudaya. Mengingat penting dan manfaatnya membaca, pemerintah menaruh perhatian serius terhadap dunia membaca, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 bahwa tujuan nasional adalah mencerdaskan bangsa.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut pemerintah telah melakukan berbagai usaha, yang antara lain pemberantasan buta huruf bagi penduduk melalui program Kejar Paket A, Wajib Belajar 9 Tahun dan lain-lain.
Terkait dengan hal tersebut, melalui penelitian ini peneliti mencoba mencari keterlibatan masyarakat, khususnya masyarakat sekolah terlebih lingkungan anak-anak SD/MI. Sejauh mana keterlibatan mereka dalam mensukseskan program pemerintah, yakni memberantas buta huruf. Secara umum penelitian ini diharapkan dapat mengungkap keterampilan membaca dan memahami bacaan. Proses membaca pemahaman yang benar memang harus ditanamkan sejak dini kepada peserta didik ( anak ), karena kebiasaan yang keliru ketika membaca akan berdampak sampai mereka dewasa.
Studi kasus yang dilakukan oleh Balitbang Depdikbud tahun 1993, menunjukkan bahwa penguasaan tehnik tentang keterampilan membaca memahami bacaan oleh siswa masih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh cara dan strategi mengajar guru dalam membaca, yang tidak mengutamakan pemahaman makna, melainkan mengutamakan penguasaan bentuk huruf. Cara dan strategi mengajar yang demikian dapat menghilangkan minat baca, karena anak didik merasa tidak mendapatkan sesuatu dari kegiatan membacanya. ( Anas, 1994 : 4 )




Masalah pemahaman bacaan perlu mendapat perhatian, mengingat masalah ini tidaklah sesederhana dan semudah seperti yang orang ( guru ) kira selama ini. Pemahaman terhadap ilmu dan pengetahuan berakar pada kemampuan seseorang dalam memahami makna bacaan secara benar.
Berangkat dari permasalahan dasar diatas, peneliti bermaksud mencari tahu seberapa besarkah tingkat membaca pemahaman siswa kelas IV D..... ............, serta metode yang cocok untuk digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dalam kegiatan belajar mengajar ( pembelajaran ).


1.2. Identifikasi masalah
Hubungannya dengan judul penelitian “ Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas .................. Melalui Metode Tanya Jawab “, penelitian ini erat kaitannya dengan keterampilan berbahasa yang penting dan mendasar, yaitu keterampilan membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata / bahasa tulis ( Tarigan, 1985 : 7 )
Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang dominan dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, membaca merupakan bentuk tindak komunikasi melalui proses perubahan dari bentuk tulisan ( Kata-kata ) menjadi bentuk makna. Membaca merupakan sarana melatih siswa untuk berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan berbahasanya secara aktif dan produktif.
Permasalahannya, (a) Seberapa cepatkah siswa dapat membaca dengan pemahaman yang baik, (b) Kendala-kendala apa yang dihadapi siswa dalam membaca, (c) Jenis bacaan apa yang diminati oleh siswa, (d) Bagaimana kondisi yang memungkinkan siswa untuk senang membaca, (e) Kapan waktu yang tepat dan efektif untuk membaca bagi siswa, (f) Tema-tema apa yang disukai siswa dalam membaca, (g) Perlukah motivasi bagi siswa dari pihak lain, (h) Metode apa yang cocok digunakan dalam pembelajaran membaca.
Hal tersebut diatas selalu menarik perhatian peneliti untuk mengkaji lebih jauh lagi mengenai keterampilan berbahasa khususnya membaca pemahaman dalam pembelajaran.

1.3. Rumusan Masalah
Dengan mempertimbangkan identifikasi masalah di atas, khususnya tentang metode apa yang cocok untuk digunakan dalam pembelajaran guna meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, maka dapat diambil satu rumusan masalah yang menjadi acuan dalam penelitian yaitu apakah metode tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas ................ pada semester 1 tahun ................. ?.

1.4. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan atau perbuatan pasti mempunyai arah dan tujuan tertentu yang dapat bermanfaat bagi pelaku juga orang-orang ( komunitas ) disekitarnya. Demikian halnya dengan penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas ....................... melalui metode tanya jawab.

1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat Teoritis
a. Sudut pandang Kurikulum
Hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang pentingnya pembelajaran membaca pemahaman dan pentingnya penggunaan metode dalam peningkatan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
b. Sudut Pandang Pedagogis
Hasil penelitian ini memberikan motivasi pada siswa agar tidak anti pati terhadap pembelajaran membaca pemahaman, bahkan sebaliknya siswa merasa tertarik dan akrab dengan pembelajaran membaca pemahaman yang selama ini kurang mendapat perhatian.
c. Sudut Pandang Pembelajaran
Hasil penelitian ini memberikan masukan bagi pengembangan pengetahuan yang berkaitan erat dengan pemantapan pembelajaran membaca pemahaman.
d. Sudut Pandang Metode Pembelajaran
Hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif pilihan bagi guru dan praktisi pendidikan dalam penggunaan metode pembelajaran dalam membaca pemahaman.

1.5.2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi guru ( pendidik ) khususnya guru bidang studi Bahasa Indonesia, pebelajar ( siswa ), dan peneliti lain. Secara lebih jelas manfaat-manfaat tersebut diuraikan sebagai berikut :
(a). Bagi Guru ( pengajar )
Hasil penelitian ini memberikan sumbangan pengetahuan kepada para guru terutama tentang keefektifan penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran membaca pemahaman.
(b). Bagi Siswa ( pebelajar )
Hasil penelitian ini memberikan sumbangan pengetahuan kepada siswa dalam memperlua wawasan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa khususnya membaca pemahaman.
(c). Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat menjadi rangsangan untuk diadakannya penelitian-penelitian sejenis yang lebih berkualitas atau penelitian lain yang lebih luas cakupannya dan lebih mendalam.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu, “ Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas ................ Melalui Metode Tanya Jawab “, diperlukan sebuah kajian teori sebagai landasan dalam melaksanakan penelitian bagi peneliti terutama hal-hal yang yang termaktub dalam judul. Ada beberapa hal yang perlu dijelaskan sehubungan dengan judul penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

2.1. Hakekat Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab merupakan salah satu dari beberapa metode petode pembelajaran yang menekankan pada kebebasan bertindak subjek belajar ( siswa ), terutama kebebasan dalam memilih dan menentukan bahan ajar ( tema ). Guru, berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran agar tetap terarah. Siswa mengeksploitasi kemampuannya tanpa ada interfensi dari guru dalam belajar seperti pada umumnya.
Dengan metode tanya jawab, siswa akan terpacu dalam memperoleh pengetahuan, menyenangi materi dan akan dengan mudah menyerap materi pembelajaran karena siswa memilih sesuai dengan minat dan kemampuannya.

2.2. Pengertian Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah suatu model perencanaan dalam pembelajaran yang menekankan pada keramah tamahan / penegangrasaan terhadap materi yang dipelajari. Metode tanya jawab merupakan suatu pendekatan yang menekankan kebebasan dalam belajar, terutama bebas dalam menentukan tema-tema bahan ajar dimana guru hanya berperan sebagai mediator dan fasilitator pembelajaran.
Metode tanya jawab sebagai satu pendekatan pelajran yang penuh toleransi dan ramah tamah terhadap bahasa sasaran dan penuturnya, menurut Tarigan ( 1991 ). Hal tersebut mengindikasikan bahwa siswa sebagai subjek pembelajaran benar-benar termotivasi dan berminat untuk belajar dari dirinya sendiri.
Metode tanya jawab dapat disamakan dengan metode resitasi, dimana resitasi dan ceramah merupakan metode pembelajaran yang paling tua digunakan oleh para pendidik ( guru ) yag berinteraksi dengan siswa baik individu maupun kelompok. ( Hyman, 1974 : 189 ).
Pada tahun-tahun terakhir ini, metode tanya jawab menjadi lebih menonjol sebagai salah satu komponen pembelajaran dikelas khususnya jenjang sekolah dasar ( elementary ), ( Roshenshine Dlam Gage dan Berliner, 1982 : 623 ). Namun untuk menerapkan metode tanya jawab secara efektif, guru hendaknya mempertimbangkan jumlah siswa, kemampuan dan jenis tanya jawabnya.

2.3. Membaca Pemahaman
Tarigan ( 1985 : 7 ) mendefinisikan membaca sebagai suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan ileh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kegiatan mendapatkan informasi secara cepat dan efektif dengan pemahaman yang luas dan tepat dari suatu bacaan atau wacana.
Seseorang pembaca disebut berhasil memahami isi bacaan jika dia bisa menangkap gagasan yang ada dibalik lambang-lambang tulis.
Dari uraian di atas, diambil sebuah definisi bahwa membaca pemahaman adalah suatu proses membaca yang dilakukan untuk memahami isi bacaan secara tepat dan teliti, yang dilakukan secara diam ( dalam hati ) untuk menangkap gagasan bacaan secara tepat.

2.4. Metode Tanya Jawab
Kegiatan pembelajaran mempersyaratkan kepada guru untuk menyediakan tanya jawab kepada siswa dalam prosesnya. Hal ini mengisayaratkan bahwa guru tidak saja menyampaikan pelajaran tetapi juga langsung mengevaluasi belajar siswa. Untuk dapat memberikan tanya jawab yang baik kepada siswa, seyogyanaya guru mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalm menggunakan metode tanya jawab.

2.4.1. Jenis-jenis Tanya Jawab
Davies ( 1987 : 23 ) mengatakan bahwa tanya jawab merupakan kegiatan akademis atau intelektual dan keterampilan fisik. Davies lebuh lanjut mengutarakan bahwa untuk dapat mengemukakan tentang apa sebenarnya akan diajarkan ( melalui tanya jawab ), maka seorang guru memerlukan analisis bertanya yang tepat dan benar. Aanalisis tanya jawab dilakukan dengan tujuan :
- Menerangkan tanya jawab yang harus dipelajari siswa
- Mengisolasi ( memilih ) tingkah laku yang diperlukan
- Mengidentifikasi kondisi dimana tingkah laku yang terjadi
- Menerapkan suatu kriteria untuk tingkah laku atau penempilan yang dapat diterima.
Gage dan Berliner ( 1984 : 617-618 ) memilah-milah tanya jawab berdasarkan jumlah siswa dalam kelas, sehingga didapatkan berbagai pilihan jenis tanya jawab atau pemberian tanaya jawab untuk masing- masing siswa atau kelompok.
Adapun jenis-jenis tanya jawab yang didasarkan pada jumlah siswa dalam kelas adalah sebagai berikut :
(1). Pilihan jenis pemberian tanya jawab untuk kelompok besar ( jumlah siswa lebih dari 40 orang ) yakni :
a. Demontrasi oleh siswa atau beberapa siswa
b. Laporan lisan untuk kelas oleh seorang siswa atas sekelompok siswa
c. Melihat slide video atau televisi
d. Mendengarkan radio atau rekaman kaset
(2). Pilihan jenis pemberian tanya jawab untuk kelompok kecil ( jumlah siswa 2 sampai 20 orang ) yakni :
a. Debat antara dua orang siswa dalam kelompok lain, biasanya tidak lebih dari 20 menit
b. Bermain peran atau dramatisasi
c. Kegiatan proyek
d. Diskusi tentang jawaban yang benar dan salah dalam tes yang telah diberian
e. Respon kelas
(3). Pilihan jenis pemberian tanya jawab untuk pembelajran individual yakni :
a. Tes tentang isi materi pelajaran atau informasi dalam papan buletin
b. Mengkonsultasikan buku-buku rujukan dalam pustaka yang lain
c. Studi banding
Dari jenis-jenis tanya jawab yang dikemukakan oleh Gage dan Berliner dapat diidentifikasi bahwa pilihan bahan pemberian tanya jawab sering kali berhubungan dengan metode lain.
Berdasarkan pendapat Davies ( 1987 ) dan Gage dan berliner ( 1984 ) dapat dipisahkan jenis-jenis tanya jawab sebagai berikut :
(1). Tanya jawab latihan
Tanya jawab latihan merupakan model tanya jawab untuk melatih siswa menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pembahasan sebelumnya. Tanya jawab latihan diberikan pada jam pelajaran atau diluar jam pelajaran, disesuaikan dengan kebutuhan dan alokasi waktu.
(2). Tanya jawab mempelajari topik / pokok bahasan tertentu. Guru menugaskan kepada siswa baik secara perorangan maupun kelompok untuk mempelajari sendiri topik atau pokok bahasan sendiri. Tanya jawab ini akan menuntun siswa kearah pencarian sumber belajar yang berhubungan dengan topik atau pokok bahasan yang harus dipelajari.
(3). Tanya jawab mempelajari / membaca buku tertentu Guru menugaskan kepada siswa untuk mempelajari beberapa halaman atau bab dari sebuah buku diluar jam pelajaran, baik individu maupun kelompok.
(4). Tanya jawab unit / proyek
Guru menugaskan kepada siswa berdasarkan unit-unit yang akan dipelajari untuk menghasilkan hasil tertentu, yang akan melibatkan kemampuan siswa dalam beberapa bidang studi ( pelajaran ).
(5). Tanya jawab eksperimen
Tanya jawab eksperimen merupakan jenis tanya jawab yang agak khusus. Tanya jawab eksperimen hanya diberikan oleh guru untuk topik atau pokok bahasan yang yang menuntut adanya eksperimen. Tanya jawab eksperimen dapat digunakan untuk membuktikan atau menemukan informasi.
(6). Tanya jawab praktis
Tanya jawab praktis merupakan tanya jawab kepada siswa untuk memproduksi sesuatu dengan menggunakan keterampilan fisik / motorik.

2.4.2. Prosedur Pemakaian Tanya Jawab
Bellack dkk ( 1966 ) mengemukakan adanya rangkaian kegiatan yang diulang-ulang secara terus menerus dalam pemakaian metode pemberian tanya jawab. Rangkaian kegiatan yang digambarkan oleh Bellack dkk ( dalam Gage & Berliner, 1984 : 623 ) tersebut adalah :
(a). Guru menggambarkan secara singkat temtang topik atau isu yang didiskusikan.
(b). Guru meminta suatu respon atau jawaban dari para siswa yang berdiskusi .
(c). Seorang siswa merespon atau menjawab pertanyaan / permasalahan.
(d). Guru menanggapi keluhan dan jawaban siswa.
Keempat kegiatan yang dikemukakan oleh Ballack dan kawan-kawan merupakan mata rantai yangtidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Empat kegiatan tersebut merupakan prosedur pemakaian tanya jawab pada saat dilaksanakan di kelas.
Langkah-langkah umum yang dapat diikuti dalam pemakaian metode pemberian tanya jawab adalah :
1. Persiapan pemakaian metode tanya jawab, mencakup :
a. Membuat rancangan pemberian tanya jawab
b. Mendiskusikan tanya jawab dengan siswa
c. Membuat lembaran kerja
d. Menyediakan sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk menyelesaikan tanya jawab.
2. Pelaksanaan pemakaian metode tanya jawab, mencakup :
a. Menjelaskan tujuan dan manfaat tanya jawab yang diberikan kepada siswa
b. Memberikan penjelasan tentang tanya jawab terutama mengenai kesulitan yang mungkin dihadapi dan alternatif pemecahannya
c. Membantu pembentukan kelompok
d. Memberikan tanya jawab secara lisan atau tertulis
e. Mengamati pelaksanaan dan atau penyelesaian tanya jawab
f. Mengadakan diskusi hasil pelaksanaan tanya jawab
3. Tindak lanjut pemakaian metode tanya jawab, mencakup :
a. Melaksanakan penilaian hasil pelaksanaan tanya jawan
b. Menyimpulkan penilaian proses dan hasil pelaksanaan, dan
c. Mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa selama pelaksanaan tanya jawab.
Prosedur atau langkah-langkah pemakain metode tanya jawab sebagaimana dikemukakan diatas, mempunyai prosedur pilihan yang luwes dan dapat diubah langkah-langkahnya. Penggunaan metode tanya jawab harus disesuaikan dengan materi dan kondisi siswa yang sedang belajar, untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.

2.5. Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode Tanya Jawab
Pembelajaran membaca pemahaman adalah suatu proses belajar yang bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dengan yang sesingkat-singkatnya. Kita sadar bahwa kehadiran informasi dewasa ini begitu cepat, dalam hitungan detik banyak informasi yang bisa didapat. Jika kita tidak aktif mengikuti arus informasi tersebut, maka kita akan merasa “ seperti katak dalam tempurung “, merasa menjadi orang yang paling mengetahui padahal ketinggalan informasi.
Membaca adalah cara, wahana dan jalan yang digunakan untuk mencapai pemerolehan informasi sebanyak-banyaknya. Hanya permasalahannya adalah, pemelajaran membaca dengan model dan strategi apakah yang memungkinkan seseorang bisa mendapatkan informasi dengan cepat.
Salah satu jenis strategi pembelajaran menawarkan satu konsep pembelajran yang memungkinkan siswa belajar tetapi seolah-olah tidak sedang belajar. Situasi belajar dibuat alamiah yang bahan, cara, kondisi dan situasinya diciptakan guru, tetapi guru hanya sebagai motivator dan fasilitator yang mengikuti alur belajar siswa. Siswa mendapat keleluasaan dalam mengelola dan mengatur dirinya sehingga kondisi belajar bergairah, penuh motivasi dan harapan. Salah satu strategi belajar tersebut adalah penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya metode tanya jawab dalam pembelajaran yang perlu guru persiapkan adalah pilihan bacaan ( wacana ) yang bervariasi, wacana berisi kata-kata yang sudah dikuasai oleh siswa, isinya tidak membosankan dan mudah dipahami. Dengan adanya penciptaan suasana belajar yang menyenagkan, aktif dan kreatif siswa dengan sendirinya akan belajar dengan penuh antusias dan tanggung jawab.
Penilaian atau evaluasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung, selain untuk melihat hasil akhir pembelajaran, penilaian juga maksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa berinteraksi, komunikasi dan berkreatifitas dalam pembelajaran.



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas ( PTK ), yang bertolak dari suatu permasalahan dalam proses pembelajaran di kelas. Permasalahan itu berupa kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari bahan ajar membaca pemahaman. Kesulitan-kesulitan tersebut oleh guru diamati dan dianalisa untuk mengetahui penyebab-penyebabnya serta selanjutnya dicari solusi pemecahannya. Setelah dilakukan pengamatan dan analisa, maka diambil keputusan untuk menggunakan pendekatan metode tanya jawab dalam pembelajaran, yang diyakini dapat mengatasi masalah tersebut.
Penelitian ini berupaya memberikan, mencatat engan semua yang terjadi melalui teknik yang digunakan. Pemberian dan pencatatan itu selanjutnya dianalisis dan disimpulkan untuk mengetahui tingkat keberhasilannya. Dengan kesimpulan yang ada, pembelajaran ditindak lanjuti dengan maksud untuk memperbaiaki proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik.
Rancangan pembelajaran disajikan untuk menghasilkan bentuk pembelajaran yang bermutu dan berkuaitas, dengan proses pembelajaran yang dinamis, bergairah untuk menghasilkan proses pembelajaran yang baik.
Untuk mencapai maksud diatas, penelitian ini dilaksanakan dengan dua kali tatap muka dalam bentuk siklus ( putaran ) yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus berkaitan dengan siklus yang lain saling melengkapi. Tatap muka pertama ( siklus I ) merupakan kegiatan uji coba, tatap muka kedua ( siklus II ) merupakan penyempurnaan dari putaran pertama dan dianggap sebagai rangkuman dari putaran pertama ( siklus I ).
Kedua sikulus tersebut merupakan usaha untuk menemukan bentuk yang paling efektif dari penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran membaca pemahaman guna menemukan informasi dan gagasan pokok dalam bacaan ( wacana ) khususnya menjawab pertaanyaan bacaan.

3.2. Prosedur Penelitian
secara garis besar rancangan pembelajaran pada masing-asing siklus dalam pelaksanaan penelitian memuat tahap prakondisi, tatap muka, analisa, inferensi data dan tindak lanjut. Tahap prakondisi berupa kegiatan siswa dalam memilih salah satu bacaan yang paling disukai dan mudah dipahami dari empat bacaan yang disediakan guru. Tahap tatap muka berupa kegiatan membaca pemahaman dengan bimbingan guru di kelas. Tahap analisa dan inferensi data berupa pengkajian terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tahap tindak lanjut berupa langkah penyempurnaan pada siklus selanjutnya ( siklus II )
Penelitian ini lebih menitik beratkan pada proses pembelajran yang pada gilirannya juga berpengaruh terhadap hasil belajar. Tingkat kualitas proses pembelajaran dapat diketahui guru melalui pengamatan, untuk mengetahui kualitas hasil pembelajaran digunakan kriteria enskoran sebagai berikut :
(1). Skor 80 s/d 100 = Baik sekali (A)
(2). Skor 70 s/d 79 = Baik (B)
(3). Skor 60 s/d 69 = Cukup (C)
(4). Skor 50 s/d 59 = Kurang (D)
(5). Skor kurang dari 50 = Kurang sekali (E)
Rumus unutk menentukan kualitas hasil pembelajaran rata-rata kelas digunakan rumus :
M = X
N


Keterangan :
M = Skor rata-rata kelas
X = Jumlah skor kelas
N = Jumlah siswa satu kelas
Skor rata-rata kelas tersebut selanjutnya ditentukan persentase keberhasilannya dengan rumus sebagai berikut :

M = X x 100 %
N
3.3. Metode dan Tehnik pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode eksperimentasi, pengujian satu alat yang digunakan dalam satu kondisi tertentu. Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan alat itulah yang akan menjadi bahan pertimbangan layak tidaknya alat tersebut digunakan.
Sebagai penjabaran dari uraian di atas, ditetapkan sejumlah tehnik penelitian yang terdiri dari uji coba, pengamatan, tanya jawab dan dokumentasi. Tehnik uji coba mimaksudkan sebagai upaya penerapan metode tanya jawab dalam pembelajaran membaca pemahaman. Uji coba dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus berfungsi untuk mengumpulkan data tentang kelebihan dan kekurangan yang ada pada proses pembelajaran, metode pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dilihat dari sisi siswa maupun guru. Siklus inilah yang dijadikan guru sebagai umpan balik dala penyempurnaan siklus berikutnya.
Tehnik pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan partisipasi. Artinya, guru sebagai peneliti menjadi bagian dari kelompok yang diamati ( siswa ). Guru dan siswa berperan sebagi instrumen penelitian, meskipun titik beratnya ada pada siswa. Selain sebagai peneliti, guru juga sebagai pengamat aktivitas siswa di kelas. Hal- hal yang menjadi pengamatan guru adalah tingkah laku siswa, respon siswa terhadap bimbingan guru, kerja mandiri siswa dan kelompok. Semua hal tersebut selanjutnya dicatat kedalam buku pengamatan. Pengamatan terhadap proses pembelajaran dilakukan secara wajar dan alamiah, artinya suasana pembelajaran tidak terpengaruh, diataur atau dimanipulasi karena adanya pengamatan.
Dengan demikian, data yang disajikan sesuai dengan keinginan guru, yang harus bersifat netral dan tidak subjektif, sehingga data yang diperoleh bersifat kualitatif dan naturalistik.
Tehnik tanya jawab dilakukan guru beberapa menit dalam setiap tatap muka sebelum proses pembelajaran berakhir. Guru menanyai siswa tentang kendala-kendala yang ditemui selama proses pembelajaran yang berkisar pada materi, suasana dan proses pembelajaran.
Tehnik dokumentasi digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data penyerapan hasil belajar siswa. Tehnik ini dilakukan dengan cara meminta siswa untuk membaca bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan bacaan tersebut.

3.4. Metode dan Tehnik Penganalisisan Data
Dalam penganalisisan data, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pemerolehan data dan hasil penelitian didasarkan pada kenyataan dan tidak berdasarkan pada penafsiran angka-angka. Angka- angka yang terdapat dalam penelitian ini dalam bentuk paparan nilai tidak dimaksudkan untuk menggambarkan hasil penelitian secara komprehensif ( menyeluruh ) , melainkan digunakan untuk deskripsi tentang kualitas siswa dalam hal membaca pemahaman.Teknik penganalisisan data dalam peniltian ini secara garis besar dilakukan dalam lima tahap, yaitu tahap redukasi, klasifikasi, interpretasi, inferensi, dan tindak lanjut. Tahap redukasi sama dengan tahap pencatatan kembali secara lengkap dan cermat tentang berbagai hal yang ditemui guru pada saat uji coba. Pencatatan itu dilakukan guru secara objektif dan netral sehingga data yang dihasilkan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.
Pada tahap klasifikasi, hasil catatan guru dikelompok-kelompokkan berdasarkan proses pembelajaran, hasil pembelajaran dan materi pembelajaran. Dalam klasifikasi ini juga diperhatikan masalah kualitas dan kuantitasnya.
Sebagai dampak dari interpretasi data guru akan muncul pemahaman-pemahaman lain yang konstruktif. Inilah yang disebut dengan repertoar pemahaman terhadap sebuah objek. Tahap seperti ini sering juga disebut dengan tahap inferensi.
Sebagai yahap akhir dari kegiatan ini adalah menindak lanjuti hasil- hasil interpretasi dan inferensi yang telah ditetapkan. Pada tahap ini ada proses seleksi. Langkah-langkah yang mendukung putaran sebelumnya dipertahankan, sedangkan yang kurang diganti / perbaiki.



BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISA DATA


4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Siklus Pertama
1. Deskripsi Data
Kegiatan tatap muka pada siklus pertama ini berlangsung pada jam pelajaran ke 1 dan 2. Secara garis besar kegiatan tatap muka tersebut terbagi menjadi tiga tahap, yaitu (1) Tahap pembukaan, (2) Tahap Pembahasan, (3) Tahap penutup.
Tahap pembukaan berisi pengantar guru untuk menyiapkan siswa yang mengikuti pembelajaran. Tahap pembahasan berisi kegiatan menemukan kalimat utama dalam setiap paragraf, menentukan ide pokok , dan menjawab pertanyaan bacaan.
Pada tahap pembukaan, guru memberikan empat macam buku bacaan yang bertema sama “ Lingkungan “, hanya bentuknya yang berbeda ( tiga bacaan bergambar, dan satu tidak bergambar ) pada setiap kelompok ( satu kelompok terdiri dari lima dan enam orang ).
Kemudian siswa diberi kebebasan untuk memilih salah satu bacaan yang paling disukai dan mudah dipahami. Bacaan yang dipilih siswa ternyata bacaan yang pendek dan bergambar, judulnya “ Harbin, Kerajaan Es di Negeri China “. Alasan enam kelompok serentak memilih bacaan tersebut karena bacaannya pendek.
Pada tahap pembahasan, mula-mula guru membagikan bacaan yang dipilihnya pada setiap siswa ( tidak kelompok ). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan yang sebenarnya dari masing-masing siswa. Kemudian siswa diberi waktu 20 menit untuk memahami bacaan yang telah disediakan sambil memahami bacaan, dibawah bimbinga guru, para siswa melakukan langkah-lanhkah untuk menemukan kalimat utama pada setiap paragraf, menentukan ide pokok, dan menjawab pertanyaan bacaan. Langkah-langkah tersebut adalah : (a) memusatkan konsentrasi pada bacaan, (b) mengingat (mencatat) isi bagian bacaan, (c) menemukan gagasan pokok dalam bacaan, (d) menemukan informasi tertentu yang diperlukan dari bacaan, (e) membedakan kata kerja yang ada pada setiap gagasan pokok. Kegiatan-kegiatan tersebut mengacupada pekerjaan siswa sehingga para siswa tidak terlalu menaglami kesulitan.
Berdasarkan hasil pemahaman siswa dengan bimbingan guru, siswa merumuskan adanya pikiran utama yang berasal dari gagasan utama sebelum penjelas atau sesudah pikiran penjelas, setelah itu baru merumuskan adanya ide pokok yang ada dalam kalimat utama dengan benar.
Setelah menemukan kalimat utama setiap paragraf dan menentukan ide pokoknya, selanjutnya merumuskan jawaban pertanyaan. Untuk langkah yang ditempuh adalah (a) merumuskan isi bagian-bagian yang penting, (b) menentukan karakter setiap tokoh yang ada dalam bacaan, (c) Jawaban tersebut harus sesuai denga pertanyaan bacaan, tidak asal jawab. Hal tersebut harus dilaporkan secara tertulis.
Pelaporan rumusan tanggung jawab siswa secara tersurat berbentuk sebagai berikut : (a) Sebutkan kalimat utama yang ada dalam setiap paragraf bacaan, (b) tentukanlah ide poko yang ada dalam paragraf ke tiga, (c) jawablah pertanyaan bacaan berikut ini :
1. Sebutkanlah tokoh yang bercerita tentang Harbin ?
2. Dimanakah pameran pahatan es itu diselenggarakan?
3. Apa keistimewaan dari pameran pahat es itu ?
4. Mengapa pahatan es itu tidak mencaiar ?
5. Pahatan es apa saja yang bisa disaksikan di Harbin ?
Selain tahap pembahasan berlangsung, guru mengadakanpenilaian pembelajaran yang berupa penilaian proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan, sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui pelaporan rumusan dalam menemukan kalimat utama setiap paragraf, ide pokok, dan menjawab pertanyaan bacaan dari siswa secara tertulis.
Hasil penllaian proses pembelajaran tersebut tergambar sebgai berikut :
(a) Membaca dengan pemahaman memerlukan waktu lebih lama dari pada waktu yang telah ditentukan, yaitu 20 menit, (b) Sebagian besar ( 38 siswa ) membaca dengan baik dan bersungguh-sungguh sambil mencatat bagian-bagian yang penting dengan sikap tenang, (c) tiga orang membaca sambil menggerakkan bibirnya, (d) dua orang siswa membaca sambil melamun dengan pandangan tidak tertuju pada bacaan atau tidak konsentrasi, (e) tiga orang lainnya menbaca sambil berbicara dengan temannya, (f) enam orang siswa kelihatan ragu-ragu dalam menyebutkan kalimat utama dan menentukan ide poko sehingga ada pertanyaan yang tidak terjawab.
Pada tahp penutupan, selama sepuluh menit guru mewawancarai para siswa untuk mendapatkan umpan balik mengenai pembelajaran yang baru saja berlangsung. Wawancara tersebut berfungsi untuk melengkapi penilaian proses dan penilaian hasil.


Posting Komentar

0 Komentar