A. PARADIGMA
Paradigma adalah cara pandang penelitian terhadap suatu realitas atau masalah yang akan diteliti. Dengannya, peneliti dapat mengetahui karakteristik suau masalah dan dapat memilih metodologi penelitiannya. Masalah penelitian yang tidak didasarkan pada paradigma yang benar akan membawa efek kurang tepat menggunakan metodologi penelitiannya dan hasil penelitian akan bias, karena kebenaran suatu penelitian terletak pada dua hal, yaitu kebenaran formal (metodologi penelitian) dan kebenaran material (teori-teori yang diuji atau dikembangkan).
Menurut para ahli penelitian, paradigma PTK adalah parsipatori yaitu paradigma yang melihat masalah sebagai hal yang kompleks dan cara memecahkannya secara kolaboratif antara peneliti dengan kolaborator,dan subjek penelitian sehingga terjadi perubahan atau peningkatan yang lebih baik dari yang ada. Oleh sebab itu, PTK disebut juga dengan istilah PAR (Parcipatory Action Research), penelitian kolaboratif (colaborative inquiry), penelitian emansipatori (emancipatory research), pembelajaran tindakan (action learning), penelitian tindakan pembelajaran kontekstual (contextual action learning). Nama-nama ini menggambarkan proses yang dilakukan penelitian tindakan yang merupakan siklus berupa spiral.
PTK termasuk penelitian kualitatif yang melihat masalahnya secara holistik dengan persfektif emic, kebenaran datanya menurut subjek yang diteliti; bukan menurut peneliti. Dengan demikian, istilah-istilah yang dipakai PTK adalah istilah kualitatif. Namun pada PTK ada uji coba atau tindakan-tindakan peneliti dengan kolaboratornya untuk mendapatkan gambaran adanya peningkatan secara terukur. Misalnya tindakan yang dirancang peneliti (seorang guru) dan diikutsertakan guru lain dalam kelas yang dibinanya untuk memecahkan masalah yang ada.
Dengan demikian, fungsi peneliti dalam PTK adalah sebagai orang luar yang berpartisipasi aktif sebagai peneliti, fasilitator atau dinamisator yang mengamati suatu tindakan yang dilakukan oleh kolaborator untuk meningkatkan suatu program, dsb. Contoh, program PnPm (Program nasional Pemberdayaan masyarakat mandiri). Di sini peran Pemerintah (petugas) sebagai fasilitator atau dinamisator dan masyarakat sebagai pelaksana program untuk merubah nasib rakyat Indonesia dari prasejahtera menjadi sejahtera, dsb.Namun perlu diingat, PTK bukan laporan (reporting) biasa, seperti laporan hasil mengajar atau laporan KKN mahasiswa, dan juga bukan karangan (writing) guru, tetapi PTK adalah penelitian (research) yang cara kerjanya menurut cara kerja ilmu (ilmiah), yaitu adanya masalah ilmiah, berdasarkan kepada teori-teori, menggunakan metode ilmiah, lalu diveripikasi ke lapangan, hasilnya dibahas dengan metode ilmiah, dan disimpulkan. Begitu juga tatatulis dan bahasanya menurut aturan ilmiah.
B. TUJUAN
Berdasarkan paradigma di atas, PTK adalah metodologi penelitian yang bertujuan ingin meningkatkan suatu program pembelajaran dan situasi tempat program itu sehingga dapat mengubah prilaku subjek penelitian, kerangka kerja, organisasi atau strukturnya dari suatu tindakan yang dirancang peneliti dan prilaku orang lain secara kolaboratif, terukur dan terkontrol, misalnya pembelajaran agama Islam di SD, Dengan demikian, PTK bertujuan tidak ingin mengeneralisir suatu masalah, kecuali pada masalah yang ditelitinya saja.
C. PENGERTIAN
Berdasarkan paradigma di atas, pengertian PTK adalah metodologi penelitian yang dilakukan secara bersama antara peneliti dengan kolaborator untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu program (pembelajaran atau proyek tertentu) dilakukan dengan dua tahap, yaitu (1) meneliti (research) dan (2) melakukan tindakan (action) yang berupa siklus, yaitu refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi.
D. CIRI PTK
1. Adanya kolaborasi antara peneliti dengan kolaborator, subjek penelitian
2. Sebagai upaya peningkatan /evaluasi terhadap diri atau suatu program
3. Fungsi peneliti sebagai partisipator, fasilitator, dinamisator, dan sebagai
orang luar yang bekerjasama dengan subjek-subjek yang diteliti, yang
dilakukan tindakan.
4. PTK tergolong penelitian kualitatif yang ingin mendeskripsikan data dan
memakai ujicoba untuk mengukur adanya peningkatan bagi suatu program
misalnya program pembelajaran di kelas
E. METODOLOGI PENELITIAN PTK
PTK mempunyai dua kegiatan utama, yaitu (1) meneliti (research) yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dimulai dengan metode observasi, wawancara, diskusi, dsb, dan (2) melakukan tindakan (action) berdasarkan hasil penelitian.
Para ahli, seperti Mc. Niff (1982) mengatakan bahwa metodologi PTK merupakan daur spiral atau siklus dengan empat langkah utama yaitu refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi. Sebagaimana gambar model Kemmis berikut:
1. Refleksi awal
Refleksi awal dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan partisipan dalam rangka mencari informasi untuk mengenali kondisi awal guna mendapatkan masalah yang tepat, merumuskan masalah dan merencanakan tindakan yang akan dilakukan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan metode observasi, wawancara, diskusi dengan kolaborator atau partisipan atau teman sejawat, dsb.
2. Perencanaan tindakan
Apabila peneliti telah yakin terhadap kebenaran rumusan masalah, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana tindakan, yaitu menyusun proposal penelitian yang di dalamnya mencakup adanya (1) penetapan indikator untuk mengukur tingkat ketercapaian pemecahan masalah, (2) penetapan tindakan-tindakan yang diharapkan dapat menghasilkan dampak ke arah perbaikan program, dan (3) perencanaan metode dan alat untuk mengamati dan merekam atau mendokumentasikan semua data tentang pelaksanaan tindakan.
Berdasarkan langkah (1), (2), dan (3) di atas, peneliti dan kolaborator melaksanakan penelitian dengan metode observasi dan wawancara atau angket. Hasilnya adalah gambaran tentang keadaan yang ada. Misalnya keadaan pemahaman murid terhadap pelajaran bahasa Arab dan keterampilannya di SD X.
3. Pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan tindakan-tindakan yang sesuai dengan langkah-langkah tindakan yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya dan peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pelaksanaan tindakan tersebut.
4. Observasi, Refleksi, dan Evaluasi
Pelaksanaan tindakan di atas terus diobservasi/diamati untuk mengetahui apakah pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya dan terdapat peningkatan yang diharapkan. Kemudian lakukan refleksi yaitu kegiatan analisis, interpretasi, dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari penelitian. Sesudah itu, lakukan evaluasi dengan menggunakan kriteria, misalnya kriteria efektivitas pengajaran dalam indikator penggunaan waktu, biaya, tenaga, dan pencapaian hasil. Evaluasi dapat dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Setelah observasi, refleksi, dan evaluasi dilakukan biasanya muncul permasalahan baru atau pemikiran baru sehingga peneliti perlu melakukan perencanaan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang. Demikian langkah-langkah tersebut berulang sehingga membentuk siklus kedua, ketiga, dan seterusnya. Banyaknya siklus dalam tindakan tergantung dari sudah tercapainya atau belum tujuan petingkatan dari tindakan peneliti.
5.Teknik Pengumpulan Data
Sebagai penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data dalam PTK sbb:
(1) Observasi dengan cara (a) membuat catatan yang mendetail dari kesan-kesan pokok dan deskripsi dari setiap pertemuan, (b) mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan situasi,(c)membuat catatan-catatan observasi dari setiap pertemuan-pertemuan, (d) mensurvey pertanyaan-pertanyaan dalam format terbuka maupun tertutup.
(2) Interviu dengan kolega-kolega dengan alat tape recorder atau video recorder atau buku catatan.
(3) Mendeskripsikan pertemuan-pertemuan atau interviu-interviu tersebut
(4) melakukan teknik triangulasi (Winter (1996: 15-16).
Pengumpulan data dalam PTK dilakukan oleh kolaborator atau partisipator sebagai instrumen. Sedangkan peneliti sebagai fasilitator dan dinamisator. Jadi kemampuan keduanya sangat diuji.
6. Validitas dan Reliabitas Data
Sebagai penelitian kualitatif, validitas dan reliabitas terletak pada data, bukan pada instrumen. Oleh sebab itu, profesionalisme dan keterandalan peneliti dan kolaborator sangat menentukan validitas dan reliabilitas.
7. Analisis Data
Sebagai penelitian kualitatif, analisis data dalam PTK dilakukan selama proses penelitian berlangsung dengan menggambarkan setting-nya dan perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat tindakan (action) yang dirancang sebelumnya. Analisis dalam penelitian kualitatif biasanya memakai analisis tema, analisis ranah, domain, analisis budaya, analisis taksonomi, dsb.
G. FORMAT PTK
Untuk mempermudah pemahaman pembaca tentang proses kerja PTK, berikut ini contoh format penelitiannya sebagai berikut:
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah dan Area Penelitian
C. Fokus dan Sub Fokus Masalah
D. Perumusan Masalah Penelitian
E. Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II. Kajian Teoretik dan Pengajuan Konseptual Intervensi
Tindakan
A. Kajian Teori yang berhubungan dengan Fokus Masalah
B. Kajian Teori yang berhubungan dengan sub fokus masalah
C. Hasil Penelitian yang Relevan
D. Pengembangan Konseptual Perencanaan Tindakan
BAB III. Metodologi Penelitian
A. Pertanyaan Penelitian
B. Tujuan Penelitian
C. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Metode dan Disain Intervensi Tindakan/Rancangan siklus
penelitian
1. Instrumen Penelitian
2. Subjek/ partisipan yang terlibat dalam penelitian
3. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
4. Tahapan Intervensi Tindakan
5. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
6. Data dan Sumber Data
7.Teknik Pengumpulan Data
8. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
E. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
F. Tindak Lanjut/Pengembangan Perencanaan Tindakan
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penelitian
1. Observasi
2. Wawancara
3. Temuan Penelitian
B. Tindakan
1.
2.
3. …….. dst
C. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Implikasis
0 Komentar