Terbaru

6/recent/ticker-posts

CONTOH MAKALAH PKP PGSD UT

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di sekolah dasar merupakan proses pengembangan kemampuan yang penting bagi setiap siswa. Pada tingkatan pendidikan tersebut setiap siswa belajar secara aktif karena adanya dorongan dan suasana yang kondusif. Bagi pengembangan dirinya secara maksimal. Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia sebagai objek utama pendidikan, oleh sebab itu, seorang guru harus mengusai dan memahami teori ilmu pendidikan yang mempelajari psikologi dan memberi makna atas fenomena tersebut.
Guru sebagai pengajar merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan. Itulah sebabnya peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari pendidikan selalu bermuara pada faktor guru oleh sebab itu efektifitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dan lancarnya kegiatan belajar mengajar. Harapan seorang pendidik yang baik adalah bagaimana membuat pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh siswa
Untuk menyatakan berhasil atau tidaknya pembelajaran dapat diukur dengan menggunakan evaluasi. Penulis dalam penelitian ini mengadakan evaluasi pada 2 mata pelajaran yang berbeda yaitu : Pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV, ternyata setelah melaksanakan evaluasi hasilnya masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah target yang telah ditentukan. Perbaikan pembelajaran ini dilakukan melalui penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai upaya untuk memperbaiki hasil belajar siswa laporan ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada Program S.1 PGSD. Pembuatan laporan ini disusun berdasarkan pelaksanaan observasi di Sekolah Dasar (SD) dan diskusi dengan teman sejawat (guru) serta petunjuk dan bimbingan supervisor.
Salah satu indikator keberhasilan proses pembelajaran adalah dikuasainya materi pembelajaran oleh siswa sebagai subjek belajar. Disamping itu PTK juga mempunyai manfaat yang sangat besar bagi pembelajaran karena tujuannya untuk memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki pembelajaran siswa (Rakajoni, Kardiawarman, Hadi Subroto, 1998).
Berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan yang telah dilaksanakan pada proses pembelajaran mata pelajaran Matematika dan IPS kelas IV di SD Negeri 3 Cibeureum Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan pada semester I Tahun Pelajaran 2009/2010, menujukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Disamping itu minat, motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Hal ini tergambar dari data yang penulis himpun untuk mata pelajaran matematika, yang berhasil mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 65 % keatas hanya 7 orang siswa, sedangkan 13 orang siswa lainya masih dibawah target. Bahkan ada 4 orang siswa memperoleh nilai dibawah 5. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS yang berhasil mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 65 % ke atas hanya 9 orang siswa, sedangkan 7 orang siswa lainnya masih dibawah target.
Dari hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat diketahui bahwa penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran adalah dalam proses pembelajaran Guru belum mampu menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dan relevan dengan materi, selain itu penggunaan media/ alat peraga pembelajaran belum maksimal, serta penggunaan metode mengajar yang belum tepat.

2. Identifikasi Masalah
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar penulis mengadakan evaluasi pada mata pelajaran Matematika dan IPS. Evaluasi itu dilaksansanakan awal pembelajaran, proses pembelajaran dan akhir pembelajaran. Setelah melihat hasil yang diperolah ternyata hasilnya masih kurang. Hal ini tergambar dari data yang penulis himpun untuk mata pelajaran Matematika, yang berhasil mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 65 % keatas hanya 7 orang siswa, sedangkan 13 orang siswa lainya masih dibawah target. Bahkan ada 4 orang siswa memperoleh nilai dibawah 5. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS yang berhasil mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 70 % ke atas hanya 11 orang siswa, sedangkan 9 orang siswa lainnya masih dibawah target.
a. Mata Pelajaran Matematika
Penulis berpikir rendahnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar matematika diakibatka oleh beberapa faktor berikut:
1. Siswa kurang mengerti terhadap yang disampaikan guru.
2. Tidak adanya interaksi siswa dalam proses pembelajaran matematika.
3. Kurangnya perhatian siswa pada materi pembelajaran matematika.
4. Kurangnya minat siswa terhadap materi pembelajaran matematika.
5. Rendahnya aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika.
b. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pada proses pembelajaran IPS penulis menganisis rendahnya hasil belajar siswa diakibatkan oleh beberapa fakor berikut:
1. Rendahnya minat siswa terhadap materi pembelajaran IPS.
2. Lemahnya perhatian siswa pada materi pembelajaran IPS.
3. Rendahnya motivasi siswa terhadap materi pembelajaran IPS.
4. Kurangnya pengetahuan siap siswa terhadap materi pembelajaran IPS.

3. Analisis Masalah
Dari hasil identifikasi masalah pada pelajaran Eksakta dan Non Eksakta penulis mencoba bertanya jawab dengan supervisor sehingga dihasilkan masalah sebagai berikut :

a. Mata Pelajaran Matematika ( Eksakta )
Beberapa faktor penyebab rendahnya perhatian dan minat siswa terhadap materi pembelajaran adalah :
1. Guru hanya memberikan konsep-konsep materi yang bersifat abstrak.
2. Guru dalam menyampaikan materi terlalu cepat
3. Guru tidak menggunakan alat peraga.
4. Guru tidak meberikan penguatan kepada siswa.
5. Guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
6. Guru kurang melibatkan siswa dalam pemberian tugas.

b. Mata Pelajaran IPS (Non Eksakta)
Ada beberapa faktor penyebab kurangnya motivasi dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, diantaranya :
1. Guru dalam menyampaikan materi tidak di campur dengan bahasa ibu
2. Guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
3. Guru tidak mmberikan bimbingan kepada siswa.
4. Guru kurang memberikan penguatan kepada siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah diatas penulis melakukan diskusi dengan teman sejawat dan meninjau ulang strategi pembelajaran sebelumya maka dapat diambil kesimpulan permasalahan sebagi berikut:
a. Mata Pelajaran Matematika (Eksak)
”Bagamana meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan alat peraga pada materi menentukan KPK dan FPB dalam mata pelajaran Matematika di SD Negeri 3 Cibeureum”.



b. Mata Pelajaran IPS (Non Eksak)
”bagaimana meningkatkan keaktifan siswa melalui metode diskusi kelompok pada materi sumber daya alam dan kegiatan ekonomi dalam mata pelajaran IPS di SD Negeri 3 Cibeureum”.

C. Tujuan
Yang menjadi tujuan dalam perbaikan pembelajaran ini adalah :
1. Tujuan dari mata pelajaran Matematika (Eksak)
Yang menjadi tujuan dari perbaikan dalam mata pelajaran Matematika adalah sebagai berikut:
1. Mendesikripsikan alat peraga untuk meningkatkan meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat operasi bilangan cacah
2. Menganalisi dampak penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar siswa

2. Tujuan dari mata pelajaran IPS (Non Eksak)
Yang menjadi tujuan dari perbaikan mata pelajaran IPS adalah sebagai berikut:
1. Mndeskripsikan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
2. Menganalisi dampak penggunaan metode diskusi kelompok terhadap hasil belajar siswa

D. Manfaat Perbaikan
1. Bagi Guru
a. Untuk memperbaiki pembelajaran
b. Melalui PTK guru dapat berkembang secara propesional
c. Membuat lebih percaya diri
d. Mendapatkan kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri

2. Manfaat penelitian Bagi sekolah
a. Mengembangkan perubahan/ perbaikan
b. Menanggulangi kesulitan mengajar bagi guru
c. Menciptakan kerjasama yang kondusif untuk kemajuan sekolah
3. Manfaat untuk pendidikan secara umum
a. Memperbaiki serta meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di sekolah
b. Mengidentifikasi, menemukan solusi dalam mengatasi permasalahan yang ditemukan di dalam kelas
c. Mengeksplorasi dan membuatkan kreasi-kreasi baru dan inovasi-inovasi baru pembelajaran
d. Meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah yang dijumpai di kelasnya.





BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk memanusiakan manusia, oleh sebab itu untuk menuju ke arah pendewasaanya perlu adanya bimbingan yang yang optimal. Sedangkan menurut Driyarkara mengatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus di wujudkan di dalam seluruh proses atau upaya pendidikan. Sedangkan G. Thompson (1957) berpendapat bahwa pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap di dalam kebiasaan-kebiasaan, pemikiran, sikap-sikap dan tingkah laku.

2. Kurikulum
Harold B.Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah (all of the activities that are provided for the student by the school). Sedangkan menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan naional ”Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggraan kegiatan belajar mengajar.

3. Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari kata stragos (yunani) atau strategus yang berarti jendral atau berarti perwira negara (state officer). Menurut Sherly (1978) merumuskan pengertian strategi sebagai keputusan-keputusan bertindak yang diarahkan dan keseluruhannya diperlukan untuk mencapai tujuan (strategi Belajar Mengajar :40).
a. Konsep dasar Strategi Belajar Mengajar
a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku peserta didik
b. Menentukan cara terhadap masalah-masalah belajar, menetapkan prosedur dan metode atau teknik belajar mengajar
c. Menetapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar (startegi belajar mengajar: 19)
4. Metode
Metode merupakan cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar yang memuaskan.
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang paling populer dan banyak di lakukan oleh guru, selain penyajiannya juga tidak banyak memerlukan media. Metode ceramah atau kuliah mimbar adalah penyajian pelajaran oleh guru dengan cara memberikan penjelesan secara lisan kepada peserta didik. (strategi belajar mengajar :2005 :140)
1. Alasan penggunan metode ceramah.
a. Anak benar-benar memerlukan penjelasan
b. Benar-benar tidak ada sumber bahan pelajaran bagi peserta didik.
c. Menghadapi jumlah peserta didik yang banyak jumlahnya dan bila menggunkan metode lain sukar digunakan
d. Hemat biaya waktu dan peralatan.

2. Keuntungan metode ceramah
a. Murah dalam arti efisien dalam pmanfaatan waktu dan menghemat biaya dengan seorang guru yang menghadapi jumlah peserta didik yang banyak.
b. Mudah dalam arti materi dapat disesuaikan dengan keterbatasan waktu, karakteristik peserta didik tertentu, pokok permasalahan dan keterbatasan peralatan.
c. Meningktkan daya dengar peserta didik dan menumbuhkan minat belajar dari sumber lain
3. Kekurangan Metode Ceramah.
a. Dapat menimbulkan kejenuhan kepada peserta didik apalagi bila guru kurang dapat mengorganisasikannya
b. Menimbulkan verbalisme pada siswa
c. Materi ceramah terbatas pada apa yang diingat guru
d. Terjadi proses satu arah yaitu guru kepada peserta didik
e. Tidak merangsang perkembangan kreativitas siswa.
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah atau ”two way traffic” dari guru ke peserta didik atau dari peserta didik kepada guru agar diperoleh kepastian jawaban materi melalui jawaban lisan guru atau peserta didik
1. Tujuan metode tanya jawab
a. Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan peserta didik terhadap pelajaran yang dikuasainya
b. Memberi kesempatan kepada peserta didik mengembangkan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum dipahami
c. Melatih peserta didik untuk berfikir dan berbicara secara sistematis dan sistemik serta berdasarkan pemikiran orsinil

2. Alasan Penggunaan Metode Tanya Jawab
a. Menimbullkan brfikir reflektif, kreatif dan kritis pada peserta didik
b. Mewujudkan cara belajar peserta didik aktif
c. Melatih dan mendorong peserta didik untuk belajar mengekspresikan kemampuan lisan
d. Memberikan kesempatan kepada peserta didik menggunakan kemampuan sebelumnya.

3. Keuntungan metode ceramah
a. Dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran
b. Lebih merangsang peserta didik untuk menggunakan daya pikir dan daya nalarnya.
b. Menumbuhkan keberanian dalam mengemukakan jawaban.

4. Kekurangan Metode Tanya jawab
a. Pada kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh peserta didik.
b. Peserta didik yang tidak aktif tidak memperhatikan dan bahkan tidak terlibat secara mental
c. Dapat membuang waktu bila peserta didik tidak responsif terhadap pertanyaan

c. Metode Diskusi Kelompok
Metode diskusi kelompok adalah metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam satu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut. Menurut Moedjiono metode kerja kelompok adalah format belajar mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antara anggota yang lain dalam satu kelompok guna menyelasaikan tugas belajar secara bersama-sama (strategi belajar mengajar:148).
1. Alasan Penggunaan metode diskusi kelompok
a. Membuat peserta didik dapat bekerja sama dengan temannya dalam satu kesatuan tugas
b. Mengembangkan kekuatan untuk mencari dan menemukan bahan-bahan untuk melaksanakan tugas tersebut.
c. Membuat peserta didik aktif

2. Kelebihan Metode Ceramah
a. Membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugasnya.
b. Menggalang kerjasama dan kekompakkan kelompok
b. Mengembangkan kepemimpinan peserta didik dan pengajaran keterampilan berdiskusi dan proses kerja kelompok.

3. Kelemahan Metode Diskusi Kelompok
a. Kerja kelompok hanya memberikan kesempatan kepada peserta didik yang aktif dan mampu untuk berperan sedangkan peserta didik yang yang terbelakang tidak berbuat apa-apa
b. Memerlukan fasilitas yang beragam baik untuk fasilitas fisik dan ruangan maupun sumber-sumber belajar yang harus disediakan

5. Media
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara yang dipakai unntuk menunjukan alat komunikasi secara harfiah media diartikan sbagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Gagne dan Reiser (1983:3) mendefinisikan media merupakan sebagai alat-alat fisik dimana pesan-pesan instruksional dikomunikasikan.
6. Belajar
Belajar secara tradisional diartikan sebagai upaya menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan, pengertian belajar yang lebih modern yang di ungkapkan oleh Morgan dkk (1936) sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman. (strategi Belajar Mengajar :15)
a. Belajar Matematika
Istilah Matematika berasal dari bahasa yunani “ Mathemathis” berarti ilmu pasti atau “Mathetis” yang berarti ajaran pengetahuan abstrak dan deduktif, dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi atas kesimpulan ditarik dari kaidah-kaidah tertentu melalui deduksi (ensiklopedia Indonesia).

b. Belajar IPS
IPS adalah suatu bahan adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, Geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi.

7. Mengajar
Salah satu pengertian mengajar bisa merupakan kegiatan menyampaikan pesan berupa pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap-sikap tertentu dari guru kepada peserta didik. Selanjutnya T. Raka Joni (1985:3) merumuskan pengertian mengajar sebagai pencipta suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. (Statrategi Belajar mengajar : 25)


BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Pelaksanaan Perbaikan
Lokasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang penulis laksanakan adalah di salah satu SD yang berada di Desa Cibeureum Kec. Cibeureum Kabupaten Kuningan tepatnya di SDN 3 Cibeureum UPTD SD Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan. Alasan penulis menggunakan SD tersebut dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah karena SD tersebut dekat dengan lokasi tempat tinggal penulis. Pelaksanaan perbaikan pembelajran ini di bantu oleh seorang teman sejawat yaitu oleh ibu Yuyun Taryunah yang merupakan guru di SDN 3 Cibeureum.

2. Nama Sekolah
Sekolah yang di gunakan penulis dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran adalah di SDN 3 Cibeureum Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan. Alasan penulis menggunakan SD tersebut karena SD tersebut dekat dengan lokasi tempat tinggal penulis disamping itu penulis salah satu personil guru di SD tersebut.
3. Kelas
Kelas yang di gunakan dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah di kelas IV SDN 3 Cibeureum dengan Jumlah murid sebanyak 18 orang siswa. Alasan penulis menggunakan kelas IV dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini karena siswa kelas IV dipandang perlu adanya bimbingan dalam perbaikan pembelajaran disamping itu juga penulis mengajar di kelas IV sehingga proses perbaikan dapat terlaksana dengan baik.
4. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dilakukan perbaikan dalam perbaikan pembelajaran ini adalah terhadap dua mata pelajaran yang berbeda yang mana satu pelajaran untuk mata pelajaran eksakta dan satu mata pelajaran non eksakta. Untuk mata pelajaran eksakta penulis memilih mata pelajaran matematika dan untuk mata pelajaran non eksakta penulis memilih mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial (IPS).

5. Waktu
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanankan pada minggu ke satu dan kedua pada bulan Agustus. Pelaksanaan perbaikan ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2009/2010. Untuk lebih jelasnya jadwal pelaksanaan perbaikan dapat dilihat dalam table berikut:
Tabel 1
Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran
No Pelaksanaan Hari/ Tanggal Alokasi Fokus Masalah
1. Siklus I
Matematika Jum’at,
7 Agustus 2009 2 X 35 Menit 1. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran.

2. Rendahnya penguasaan siswa pada materi pembelajaran.
2. Siklus II
Matematika Jum’at,
14 Agustus 2009 2 X 35 Menit
3. Siklus I
IPS Senin,
3 Agustus 2009 2 X 35 Menit 1. Rendahnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran.

2. Rendahnya kreativitas dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
4. Siklus II
IPS Selasa,
11 Agustus 2009 2 X 35 Menit


B. Deskripsi per Siklus
1. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika Siklus I
a. Rencana
Pada tahap perencanaan penulis terlebih dahulu merencanakan pembuatan RPP yang akan digunakan dalam menyampaikan materi kepada siswa. Setelah merancang RPP langkah selanjutnya adalah merancang soal untuk evaluasi pembelajaran selain merancang RPP dan soal latihan penulis juga merancang metode pembelajaran dan media pembelajaran untuk digunakan dalam penyampaian materi.

b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan langkah penulis dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran. Dalam pelaksanaan ini penulis mengacu pada RPP yang dibuat pada perencanaan. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
Pada tahap awal penulis terlebih dahulu menyapa siswa “Selamat pagi anak-anak” siswa “selamat pagi pak” guru “ bagaimana kabar kalian hari ini sehat?” siswa “ sehat pak” guru “siapa yang tidak hadir hari ini?” siswa “hadir semua pak” guru “baik sekarang kalian keluarkan buku pelajaran matematika kalian” siswa (siswa mengeluarkan buku pelajaran matematikanya) guru “waktu minggu kemarin kalian telah belajar tentang apa?” tentang FPB dan KPK Pak” guru “betul…. Waktu minggu kemarin kita telah belajar mengenai FPB dan KPK siapa yang masih ingat apa singkatan dari apa FPB itu? siswa “faktor persekutuan terbesar”
Nah sekarang kalian perhatian kedepan kalian perhatikan bagaimana caranya mencari FPB dan KPK (guru menjelaskan materi kepada siswa dan memberikan contoh-contoh) nah sekarang siapa yang bisa berapa FPB dari 30 dan 72?” siswa “saya pak” guru “iya kamu berapa FPBnya?” siswa “6 pak? Guru “iya betul, bagaimana cara mencarinya coba kamu kedepan hitung bagaimana bisa mendapatkan hasil 6” siswa kemudian maju kedepan “untuk mencari FPB dan KPK langkah yang pertama adalah dengan cara membagi dengan bilangan yang kecil langkah yang pertama kita bagi bilangan tersebut dengan angka dua (siswa memperlihatkan cara mencari FPB dari 30 dan 72 dengan menggunakan pohon paktor). Guru “Iya bagus berarti kamu sudah paham bagaimana yang lainnya bisa tidak?” siswa “insyaallah pak” guru “dan sekarang silahkan kalian duduk bersama dengan kelompok kalian masing-masing yang telah bapak bentuk kemarin (kemudian guru membagikan LKS kepada setiap kelompok) bapak kalian beri waktu 20 menit untuk mengerjaka soal yang ada dalam LKS”. (selama siswa mengerjakan soal dalam LKS guru memantau kegiatan siswa, setelah sekitar 20 menit kemudian guru bertanya kepada siswa) “bagaimana tugasnya sudah belum? Siswa “sudah pak” guru “silahkan untuk nomor satu kelompok satu kedepan kerjakan soal nomor satu” (siswa kelompok satu maju kedepan) guru “gimana jawaban kelompok satu betul tidak?” siswa “betul pak” (siswa mengerjakan hasil LKS secara bergiliran ke depan kelas)
Karena waktu kita telah habis pelajaran matematika hari ini kita cukupkan sampai disini dan dari pelajaran kita hari ini dapat diberi kesimpulan bahwa untuk mencari FPB itu kita bisa dengan menggunakan pohon paktor. Untuk PR dirumah kalian kerjakan tugas berikut (kemudian guru menuliskan soal untuk PR di papan tulis). Siapa yang tahu FPB dari 10 dan 12 berapa? Siswa “saya pak” guru “berapa?” siswa ”dua pak” guru “iya betul, untuk pertemuan dirumah kalian pelajari kembali materi FPB dan KPK.

c. Pengamatan
Pengumpulan data atau penilaian ini dilaksanakan oleh observer yakni teman sejawat dengan acuan pada lembar observasi, kecuali untuk lembar obsevasi untuk siswa yang melakukan penilaian adalah guru. Ada beberapa lembar observasi untuk pengamatan perbaikan pemelajaran adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi untuk siswa
Lembar observasi ini dilaksanakan oleh guru, lembar observasi ini dugunakan untuk menilai kinerja dan keaktivan siswa dalam mengikuti pembelajran di dalam kelas

2. Lembar observasi untuk guru
a. Lembar observasi kegiatan perbaikan pembelajaran
Lembar obsevasi kegiatan perbaikan pembelajaran digunakan untuk menilai langkah-langkah pembelajaran yang dilaksakan oleh guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran

b. Lembar observasi APKG 1 dan APKG 2
Lembar observasi APKG 1 digunakan untuk menilai rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran sedangkan PKG 2 digunakan untuk menilai pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Penilaian ini dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer.

d. Refleksi
Setelah mengadakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran penulis merefleksi setiap kegiatan yang telah penulis laskanakan dalam pelaksanakaan perbaikan pembelajaran dengan mengkaji ulang hasil yang diperoleh siswa dari haril evaluasi.
Ternyata hasil yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi hasil yang dicapai siswa masih rendah dan belum memenuhi target yang telah ditentukan KKM, langkah selanjutnaya penulis merencanakan untuk mengadakan perbaikan kembali untuk siklus yang kedua dengan materi yang sama dan mengadakan perbaikan-perbaikan

2. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika Siklus II
a. Rencana
Dalam tahap perencanaan penulis melakukan perencanaan pembuatan RPP dengan mengadakan perbaikan-perbaikan RPP pada siklus I. selain merencanakan perbaikan RPP penulis juga mengadakan perbaikan dalam media pembelajaran yang akan digunakan dalam perbaikan pembelajaran pada siklus II serta mengkaji ulang metode belajar yang digunakan dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan perbaikan siklus dua ini penulis mengadakan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
Pada tahap awal penulis terlebih dahulu melakukan pengabsenan “Selamat pagi anak-anak” siswa “ selamat pagi pak” guru “sekarang pelajaran apa?” siswa “pelajaran Matematika pak ….” Guru “siapa yang tidak hadir hari ini?” siswa “hadir semua pak” guru “pertemuan minggu yang kemarin kita telah membahas mengenai materi apa?” siswa “FPB dan KPK pak” guru “siapa yang masih ingat bagaimana cara mencari FPB?” siswa “ dengan cara membagi dengan menggunakan pohon paktor” guru “iya betul, tujuan pembelajaran kita haari ini adalah (guru menyebutkan beberapa tujuan pembelajaran)
Sekarang kalian perhatikan kedepan bapak akan megulas kembali tentang FPB dan KPK. (guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai materi FPB dan KPK) sekarang kalian lihat contoh berikut berpakah KPK dari 18 dan 60? Langkah yang pertama kita membagi bilangan 18 dengan angka 2 berapa hasilnya?” siswa “Sembilan pak”, guru “iya betul setelah kita mendapatkan hasil dari di bagi 2 maka langkah selanjutnya kita membagi bilangan hasil pembagian tersebut dengan angka 3 supaya habis, berapa hasilnya?” siswa “tiga”, guru nah bilangan yang disimpan di depan itu disebut kelipatan dari 18. Sekarang kita menghitung yang 60 (guru menjelaskan kembali cara menhitungnya) sampai disini mengerti tidak?” siswa “mengerti pak” guru “bagus kalau sudah mengerti sekarang kalian duduknya berkelompok dengan kelompok kalian masing-masing) kemudian guru memabagikan LKS ke setiap kelompok. Guru “silahkan kalian kerjakan latihan dalam LKS ini dengan kelompok kalian masing masing bapak beri waktu untuk mengerjakan 20 menit”. Setelah 20 menit, guru “sudah belum” siswa “sudah pak” guru “kalau sudah coba kelompok satu kedepan kerjakan soal no satu” (perwakilan kelompok satu maju kedepan mengerjakan soal latihan) guru bagaiman pekerjaan kelompok satu betul tidak?” siswa “betul bu” (guru melanjutkan memeriksa pekerjaan siswa dengan menyebarkan jawaban kepada kelompok lain).
Kalian sudah mengerti bukan bagaimana cara mencari FPB dan KPK?” Siswa “mengerti bu” untuk materi pembelajaran kita hari ini kita cukupkan sekian dan kesimpulan pertemuan kita hari ini adalah FPB dan KPK dapat kita cari dengan menggunakan pohon paktor. Sebagai PR di rumah kalian tulis PR berikut (kemudian guru menuliskan PR di papan tulis) Nah sekarang siapa diantara kalian yang bisa mengerjakan soal berikut? Siswa “saya pak” Guru “iya betul berarti kalian sudah paham. Untuk pertemuan berikutnya kalian pelajari pada halaman 20. Pelajaran kita hari ini kita cukupkan sampai disini kita lanjutkan dengan pelajaran SBK.

c. Pengamatan
Pengumpulan data atau penilaian ini dilaksanakan oleh observer yakni teman sejawat dengan acuan pada lembar observasi, kecuali untuk lembar obsevasi untuk siswa yang melakukan penilaian adalah guru. Ada beberapa lembar observasi untuk pengamatan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi untuk siswa
Lembar observasi ini dilaksanakan oleh guru, lembar observasi ini digunakan untuk menilai kinerja dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Hasil yang dicapai oleh siswa diharapkan adanya peningkatan

2. Lembar observasi untuk guru
a. Lembar observasi kegiatan perbaikan pembelajaran
Lembar obsevasi kegiatan perbaikan pembelajaran digunakan untuk menilai langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Untuk siklus yang ke dua ini diharapkan menunjukkan adanya peningkatan

b. Lembar observasi APKG 1 dan APKG 2
Lembar observasi APKG 1 digunakan untuk menilai rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran sedangkan APKG 2 digunakan untuk menilai pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Penilaian ini dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang ke dua ini diharapkan hasil yang dicapai menunjukan adanya peningkatan.

d. Refleksi
Setelah pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini selesai penulis merefleksi setiap kegiatan yang telah penulis laksanakan pada tahap pelaksanaan pembelajaran. Setelah melihat hasil yang diperoleh siswa ternyata hasil belajar siswa menjukkan adanya peningkatan dalam hal belajar. Ternyata dengan menggunakan media pembelajaran yang di cocok hasil penguasaan siswa terhadap materi dapat meningkat dan dengan menggunakan metode diskusi kelompok tingkat motivasi siswa dapat meningkat.

3. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus I
a. Rencana
Pada tahap perencanaan untuk perbaikan pembelajaran IPS penulis merancang RPP pembelajaran sebagai bahan untuk penyampaian materi. Langkah selanjutnya adalah membuat soal yang akan digunakan untuk evaluasi pembelajaran, selain itu penulis juga menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan serta memilih media pembelajaran yang tepat untuk penyampaian materi

b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan penulis melaksanakan apa yang ada dalam RPP yaitu langkah-langkah pembelajaran serta evluasi pada akhir pembelajaran langkah-langkah pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah pertama yang dilakukan guru adalah menyapa anak ”Selamat pagi anak-anak?” siswa “selamat pagi pak” guru “bagaimana kabar kalian hari ini sehat” siswa “sehat pak” guru “siapa yang tidak hadir hari ini?” siswa “hadir semua” guru “hari ini kita akan belajar IPS apa itu IPS?” siswa “ilmu pngetahuan sosial pak” iya betul, sekarang kita akan membahas tentang sumber daya alam, siapa diantara kalian yang dirumahnya mempunyai kompor gas?” siswa “saya pak” guru “kompor gas itu menyalanya menggunakan apa? Siswa”menggunakan gas pak” guru”iya betul tujuan pembelajaran kita hari ini adalah (guru menyampaikan beberapa tujuan pembelajaran)
Sekarang kalian perhatikan kedepan bapak akan menerangkan nanti kalian harus bisa mejawab soal latihan, sumber daya alam itu adalah segala kekayaan yang dapat dimanfaatakan oleh manusia untuk menghasilkan sesuatu guna memenuhi kebutuhan hidupnya. (penulis melanjutkan menjelaskan materi) sampai disini kalian mengerti tidak?” siswa “mengerti pak ” guru “siapa yang mau bertanya tentang materi sumber daya alam?” siswa”saya pak pak bagaimana akibatnya jika minyak kita terus pake?” guru “minyak itu kalau kita pake terus menerus lama kelamaan akan habis karena minyak itu tercipta selama jutaan tahun kalian paham, nah sekarang bapak akan membagi kalian kedalam 5 kelompok” (kemudian guru mengadakan pembagian kelompok) sekarang kalian duduk berdasarkan kelompok kalian masing-masing!” siswa (duduk siswa berpindah sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan). Guru “sekarang kalian kerjakan LKS ini di dalam kelompok kalian masing masing bapak beri waktu 20 menit untuk mngerjakan soal latihan” (selama siswa mengerjakan soal guru melakukan observasi terhadap kegiatan siswa). Setelah kurang lebih 20 menit kemudian guru bertanya kepada siswa “sudah belum” siswa”sudah pak” kalau sudah coba kelompok dua kerjakan nomor 1” siswa (salah seorang dari kelompok dua mengerjakan soal di depan kelas) guru “bagaimana kelompok lain setuju tidak dengan jawaban kelompok 2?” siswa “setuju pak” guru “iya betul jawaban kelompok dua sudah betul (guru melanjutkan pemeriksaan terhadap kelompok yang lain dengan melakukan peyebaran jawaban kepada kelompok lain.
c. Pengamatan
Pengumpulan data atau penilaian ini dilaksanakan oleh observer yakni teman sejawat dengan acuan pada lembar observasi, kecuali untuk lembar obsevasi untuk siswa yang melakukan penilaian adalah guru. Ada beberapa lembar observasi untuk pengamatan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi untuk siswa
Lembar observasi ini dilaksanakan oleh guru, lembar observasi ini dugunakan untuk menilai kinerja dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas.

2. Lembar observasi untuk guru
a. Lembar observasi kegiatan perbaikan pembelajaran
Lembar obsevasi kegiatan perbaikan pembelajaran digunakan untuk menilai langkah-langkah pembelajaran yang dilaksakan oleh guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

b. Lembar observasi APKG 1 dan APKG 2
Lembar observasi APKG 1 digunakan untuk menilai rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran sedangkan APKG 2 digunakan untuk menilai pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Penilaian ini dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer.

d. Refleksi
Setelah selesai melakukan pelaksanaan perbaikan pembelajaran penulis merefleksi semua kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pelaksanaan pembelajaran, refleksi dilakukan guna melihat kekurangan dan kelebihan dari semua kegiatan yang telah penulis laksanakan. Dengan melihat hasil evaluasi yang telah siswa laksanakan ternyata hasil belajar siswa masih kurang dan hasilnya masih dibawah KKM. Ternyata ketidak berhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran diakibatkan oleh guru dalam menyampaikan materi belum maksimal menggunakan alat peraga dan dalam penyampaian materi guru masih terlalu cepat sehingga siswa susah mengikuti pembelajaran. Untuk itu penulis melaksanakan perbaikan untuk siklus berikutnya.

4. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus II
a. Rencana
Rencana pada siklus yang ke dua ini penulis membuat RPP yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran. RPP ini dibuat dengan merevisi setiap kekurangan yang ada pada siklus I. selain merevisi RPP, penulis juga mempersiapkan soa-soal evaluasi untuk mengevaluasi pembelajaran. Metode dan media pembelajaranpun disempurnakan dalam perencanaan perbaikan pembelajaran siklus II ini.

b. Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan penulis melaksanakan apa yang ada dalam RPP yaitu langkah-langkah pembelajaran serta evluasi pada akhir pembelajran langkah-langkah pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah pertama yang dilakukan guru adalah menyapa anak ”Selamat pagi anak-anak?” siswa “selamat pagi pak” guru “bagaimana kabar kalian hari ini sehat” siswa “sehat pak” guru “siapa yang tidak hadir hari ini?” siswa “hadir semua” guru”waktu minggu kemarin kita telah belajar mengenai apa?” siswa “sumber daya alam pak” guru “nah sekarang siapa yang masih ingat ada berapa jenis sumber daya alam itu?” siswa “ada dua jenis pak” guru “apa saja?” siswa “sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui” guru “iya betul, tujuan pembelajaran kita hari ini adalah (guru menyampaikan beberapa tujuan pembelajaran)
Sekarang kalian perhatikan bapak akan membahas kembali materi sumber daya alam, sumber daya alam itu ada dua jenis yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, (guru menjelaskan materi pembelajaran mengenai sumber daya alam). Guru coba apa yang dimaksud dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui?” siswa “sumber daya alam yang jika sudah habis tidak bisa dikembalikan lagi pak” guru “iya betul contohnya apa saja?” siswa “batubara, minyak bumi mas timah” guru iya itu merupakan salah satu contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui” sampai disini kalian mengerti tidak? Siswa “mengerti pak” Guru “kalau sudah mengerti kalian pindah duduknya bersama kelompok kalian masing-masing, dan kerjakan latihan LKS yang pada buku latihan kalian” (guru membagikan lembar LKS kepada setiap kelompok) “bapak beri waktu 20 menit untuk mngerjakan soal latihan.” (setelah sudah cukup waktu yang diberikan kemudian guru bertanya kepada siswa “anak-anak sudah belum?” Siswa “sudah pak” guru “kalau sudah coba kelompok satu kerjakan soal no satu” (siswa maju kedepan untuk mengerjakan latihan) guru “bagaimana kelompok yang lain setuju tidak dengan jawaban kelompok satu?” siswa “setuju” (siswa melanjutkan memeriksa pekerjaan siswa dengan cara penyebaran jawaban kepada tiap kelompok).
Nah untuk pelajaran hari ini dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam itu ada sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, untuk PR dirumah kalian tuliskan beberapa contoh sumber daya alam, sebelum pelajaran hari ini kita tutup siapa diantara kalian yang tahu contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui?” siswa “saya pak” Guru “apa saja?” siswa “hasil-hasil pertanian” guru “iya bagus untuk pertemuan minggu depan kalian pelajari BAB III.

c. Pengamatan
Pengumpulan data atau penilaian ini dilaksanakan oleh observer yakni teman sejawat dengan acuan pada lembar observasi, kecuali untuk lembar obsevasi untuk siswa yang melakukan penilaian adalah guru. Ada beberapa lembar observasi untuk pengamatan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi untuk siswa
Lembar observasi ini dilaksanakan oleh guru, lembar observasi ini digunakan untuk menilai kinerja dan keaktivan siswa dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas, dalam siklus ke II ini diharapkan hasil yang dicapai siswa meningkat.

2. Lembar observasi untuk guru
a. Lembar observasi kegiatan perbaikan pembelajaran
Lembar obsevasi kegiatan perbaikan pembelajaran digunakan untuk menilai langkah-langkah pembelajaran yang dilaksakan oleh guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Hasil dari penilaian pada siklus II diharapkan nilainya meningkat.

b. Lembar observasi APKG 1 dan APKG 2
Lembar observasi APKG 1 digunakan untuk menilai rencana perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran sedangkan PKG 2 digunakan untuk menilai pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Penilaian ini dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Hasil pada siklus II ini diharapkan ada perbaikan yang signifikan.

d. Refleksi
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II penulis merefleksi setiap kegiatan yang penulis laksanakan, dengan mengkaji ulang setiap kegiatan yang penulis laksanakan dalam siklus II ini dengan melihat hasil evaluasi ternyata hasil yang dicapai oleh siswa menjunjukan adanya peningkatan. Penggunaan media serta metode yang tepat dalam pembelajaran sangat mempengaruhi akan keberhasilan belajar siswa. Dengan demikian pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai target KKM yang telah ditentukan.



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi per siklus
1. Hasil perbaikan pemebelajaran siklus I Matematika
a. Rencana
Dalam rencana perbaikan penulis mengashasilkan tindakan untuk perbaikan pada siklus II, selain itu dihasilkannya RPP dan Media Pembelajaran (hasil RPP dapat dilihat dalam lampiran halaman 44)
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran dihasilkan Nilai siswa sebagai berikut:
Tabel 2
Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi
Mata Pelajaran Matematika
No Nama Siswa Nilai
Siklus I Batas Ketuntasan Ket
1. Nina Amasjid 30 65 Belum tuntas
2. Anton saftoni 60 65 Belum tuntas
3. Arip 70 65 Tuntas
4. Dian Apian 70 65 Tuntas
5. Dini dahlia 70 65 Tuntas
6. Ika 50 65 Belum tuntas
7. Juju 70 65 Tuntas
8. Kabi 80 65 Tuntas
9. Lilies Fauziah 70 65 Tuntas
10. Mia Noviani 60 65 Tuntas
11. Priska Sprilianti 70 65 Tuntas
12. Priska Kristianingsih 60 65 Belum tuntas
13. Risa Amelia 60 65 Belum tuntas
14. Rizki setiawati 40 65 Belum tuntas
15. Soni Handika 80 65 Tuntas
16. Suhetin 60 65 Belum tuntas
17. Titin Wahitin 70 65 Tuntas
18. Titis Sutisna 60 65 Belum tuntas
19. Trianjan 60 65 Belum tuntas
20. Upa astani 60 65 Belum tuntas
Jumlah 1250
Rata-Rata 62.5
Presentase keberahasilan 62,5 %

Table 3
Grafik Perolehan Nilai Matematika Kelas V
SD Negeri 3 Cibeureum






c. Pengamatan
Hasil dari pengamatan observasi adalah dihasilkan beberapa instrument penilaian diantaranya:
1. Lembar observasi untuk guru
a. Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran
Instrument ini digunakan untuk menilai kinerja guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada dalam RPP. Format dan hasil dapat dilihat dalam lampiran halaman 68
b. Lembar observasi APKG 1 dan APKG 2
Instrument APKG I digunakan oleh observer untuk menilai perencanaan perbaikan pembelajaran. Hasil dan format dapat dilihat pada halaman 82 sedangkan APKG II digunakan untuk menilai pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Format dan hasil dapat dilihat pada lampiran halaman 85

d. Refleksi
Hasil dari refleksi adalah pengembangan untuk perbaikan siklus yang kedua dimana pada siklus I hasil belajar yang dicapai oleh siswa masih belum mencapai target KKM.
2. Hasil perbaikan pembelajaran siklus II Matematika
a. Rencana
Pada perencanaan siklus II dihasilkan RPP hasil revisi dari siklus I, selain RPP penulis juga menghasilkan soal-soal evaluasi untuk siswa serta metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Hasilnya dapat dilihat dalam lampiran pada halaman 49
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan siklus II dihasilkan nilai evaluasi sebagai berikut:
Tabel 4
Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi
Mata Pelajaran Matematika
No Nama Siswa Nilai
Siklus II Batas Ketuntasan Ket
1. Nina Amasjid 60 65 Belum Tuntas
2. Anton saftoni 70 65 Tuntas
3. Arip 90 65 Tuntas
4. Dian Apian 80 65 Tuntas
5. Dini dahlia 70 65 Tuntas
6. Ika 60 65 Tuntas
7. Juju 80 65 Tuntas
8. Kabi 90 65 Tuntas
9. Lilies Fauziah 80 65 Tuntas
10. Mia Noviani 80 65 Tuntas
11. Priska Sprilianti 90 65 Tuntas
12. Priska Kristianingsih 70 65 Tuntas
13. Risa Amelia 80 65 Tuntas
14. Rizki setiawati 60 65 Belum Tuntas
15. Soni Handika 80 65 Tuntas
16. Suhetin 60 65 Belum Tuntas
17. Titin Wahitin 80 65 Tuntas
18. Titis Sutisna 100 65 Tuntas
19. Trianjan 70 65 Tuntas
20. Upa astani 90 65 Tuntas
Jumlah 1540
Rata-Rata 77,00
Presentase keberahasilan 77%

Tabel 5
Grafik Perolehan Nilai Matematika Kelas V
SD Negeri 3 Cibeureum





b. Pengamatan
Hasil dari pengamatan ini dihasikannya format penilaian untuk mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Ada beberapa instrument yang digunakan untuk pengamatan diantaranya:
1. Lembar observasi untuk guru
a.Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran
Instrument ini digunakan untuk menilai kinerja guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru adapun hasil yang diperoleh penulis dapat dilihat pada lampiran halaman 14
b.Lembar observasi APKG 1 dan APKG 2
Instrument APKG I digunakan oleh observer untuk menilai perencanaan perbaikan pembelajaran. Hasil dan format dapat dilihat pada halaman 91 sedangakan APKG II diguanakan untuk menilai pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Format dan hasil dapat dilihat pada lampiran halaman 94
c. Refleksi
Hasil refleksi dari siklus II adalah pembelajaran telah berhasil dan hasil belajar siswa telah memenuhi target KKM. Dengan melibatkan siswa dalam belajar, siswa dapat lebih aktif mengikuti pembelajaran.

3. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I IPS
a. Rencana
Hasil daripada perencanaan adalah dihasilkannya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang merupakan suatu pedoman untuk guru dalam menyampaikan materi. Selain RPP penulis juga menghasilkan soal-soal LKS untuk evaluasi. Hasil terlampir pada halaman 56
b. Pelaksanaan
Hasil dari pelaksanaan pembelajaran adalah dihasilkannya nilai evaluasi yang diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran. Adapun hasil yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi
Mata Pelajaran IPS
No Nama Siswa Nilai
Siklus I Batas ketuntasan Ket
1. Nina Amasjid 50 70 Belum Tuntas
2. Anton saftoni 60 70 Belum Tuntas
3. Arip 70 70 Tuntas
4. Dian Apian 70 70 Tuntas
5. Dini dahlia 70 70 Tuntas
6. Ika 60 70 Belum Tuntas
7. Juju 70 70 Tuntas
8. Kabi 80 70 Tuntas
9. Lilies Fauziah 70 70 Tuntas
10. Mia Noviani 60 70 Belum Tuntas
11. Priska Sprilianti 70 70 Tuntas
12. Priska Kristianingsih 60 70 Belum Tuntas
13. Risa Amelia 60 70 Belum Tuntas
14. Rizki setiawati 40 70 Belum Tuntas
15. Soni Handika 80 70 Tuntas
16. Suhetin 60 70 Belum Tuntas
17. Titin Wahitin 70 70 Tuntas
18. Titis Sutisna 65 70 Belum Tuntas
19. Trianjan 70 70 Tuntas
20. Upa astani 65 70 Belum Tuntas
Jumlah 1300
Rata-Rata 65
Presentase keberahasilan 65%

Tabel 7
Grafik Perolehan Nilai IPS Kelas V
SD Negeri 3 Cibeureum






c. Pengamatan
Hasil dari pengamatan observasi adalah dihasilkan beberapa instrument penilaian diantaranya:
1. Lembar observasi untuk guru
a) Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran
Instrument ini digunakan untuk menilai kinerja guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada dalam RPP. Format dan hasil dapat dilihat dalam lampiran halaman 75
b) Lembar observasi APKG 1 dan APKG 2
Instrument APKG I digunakan oleh observer untuk menilai perencanaan perbaikan pembelajaran. Hasil dan format dapat dilihat pada halaman 100 sedangkan APKG II digunakan untuk menilai pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Format dan hasil dapat dilihat pada lampiran halaman 103
d. Refleksi
Hasil dari refleksi siklus I adalah hasil belajar siswa yang belum mencapai target KKM, Maka dari itu penulis merencanakan tindakan perbaikan untuk siklus yang ke dua.

4. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II IPS
a. Rencana
Dalam perencanaan penulis menghasilkan beberapa tindakan untuk perbaikan disamping RPP dan Media pembelajaran . Hasil RPP dapat dilihat pada lampiran halaman 61
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan siklus II dihasilkan nilai sebagai berikut:
Tabel 8
Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi
Mata Pelajaran IPS
No Nama Siswa Nilai
Siklus II Batas Ketuntasan Ket
1. Nina Amasjid 90 70 Tuntas
2. Anton saftoni 60 70 Tuntas
3. Arip 70 70 Tuntas
4. Dian Apian 70 70 Tuntas
5. Dini dahlia 70 70 Tuntas
6. Ika 90 70 Tuntas
7. Juju 70 70 Tuntas
8. Kabi 80 70 Tuntas
9. Lilies Fauziah 70 70 Tuntas
10. Mia Noviani 60 70 Belum Tuntas
11. Priska Sprilianti 70 70 Tuntas
12. Priska Kristianingsih 60 70 Belum Tuntas
13. Risa Amelia 60 70 Belum Tuntas
14. Rizki setiawati 80 70 Tuntas
15. Soni Handika 80 70 Tuntas
16. Suhetin 60 70 Belum Tuntas
17. Titin Wahitin 70 70 Tuntas
18. Titis Sutisna 60 70 Belum Tuntas
19. Trianjan 60 70 Belum Tuntas
20. Upa astani 60 70 Belum Tuntas
Jumlah 1390
Rata-Rata 69,50
Presentase keberahasilan 69,50%

Table 9
Grafik Perolehan Nilai IPS Kelas V
SD Negeri 3 Cibeureum








c. Pengamatan
Hasil dari pengamatan ini dihasilkannya format penilaian untuk mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Ada beberapa instrument yang digunakan untuk pengamatan diantaranya:
1. Lembar observasi untuk guru
a) Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran
Instrument ini digunakan untuk menilai kinerja guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru adapun hasil yang diperoleh penulis dapat dilihap pada lampiran halaman 77
b) Lembar observasi APKG 1 dan APKG 2
Instrument APKG I digunakan oleh observer untuk menilai perencanaan perbaikan pembelajaran. Hasil dan format dapat dilihat pada halaman 109 sedangkan APKG II digunakan untuk menilai pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Format dan hasil dapat dilihat pada lampiran halaman 112

2. Refleksi
Hasil dari refleksi pada siklus II pembelajaran pada siklus yang ke II menunjukan hasil yang meningkat. Dengan menggunakan atlas sebagai media penguasaan siswa terhadap materi dapat lebih meningkat.

B. Pemabahasan dari setiap siklus
1. Pembahasan pelaksanaan siklus I Matematika
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I matematika penulis melaksanakan segala kegiatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan refleksi. Dalam tahap perencanaan terlebih dahulu penulis menentukan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Kemudian penulis membuat RPP sebagai pegangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam pembuatan RPP penulis berpatokan pada silabus dan kurikulum.
Selain itu penulis juga memilih metode pembelajaran dan media pembelajaran turut dipersiapkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran penulis dibantu oleh teman sejawat sebagai observer. Dalam pelaksanaan pembelajaran penulis mengacu pada RPP. Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran siswa masih mengalami beberapa kesulitan dalam menerima materi. Hasil yang diperoleh siswa dalam belajar masih di bawah target KKM. Hal ini dikarenakan guru dalam penggunaan media pembelajaran belum maksimal. Maka dari itu hasil yang diperoleh siswa dibawah target.


2. Pembahasan pelaksanaan siklus II Matematika
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II matematika penulis melaksanakan segala kegiatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan refleksi. Dalam tahap perencanaan terlebih dahulu penulis menentukan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Kemudian penulis membuat RPP sebagai pegangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam pembuatan RPP penulis berpatokan pada silabus dan kurikulum.
Dalam pelaksanaan siklus II matematika penulis menemukan peningkatan hasil belajar siswa bila dibandingkan dengan siklus I. oleh karena itu penulis merasa cukup dalam melaksanakan siklus II ini.

3. Pembahasan pelaksanaan siklus I IPS
Hasil belajar siswa pada siklus I mata pelajaran IPS belum menunjukan peningkatan yang berarti. Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I matematika penulis melaksanakan segala kegiatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan refleksi
Selain itu penulis juga memilih metode pembelajaran dan media pembelajaran turut dipersiapkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran penulis dibantu oleh teman sejawat sebagai observer. Dalam pelaksanaan pembelajaran penulis mengacu pada RPP. Dalam tahap pelaksanaan pembelajaran siswa masih mengalami beberapa kesulitan dalam menerima materi. Hasil yang diperoleh siswa dalam belajar masih di bawah target KKM. Hal ini dikarenakan guru dalam penggunaan media pembelajaran belum maksimal. Maka dari itu hasil yang diperoleh siswa dibawah target. Penulis merasa perlu perbaikan lagi pada siklus II.

4. Pembahasan Pelaksanaan siklus II IPS
Pada pelaksanaan siklus II mata pelajaran IPS ditemukan peningkatan yang cukup baik. Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II IPS penulis melaksanakan segala kegiatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan refleksi. Dalam tahap perencanaan terlebih dahulu penulis menentukan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Kemudian penulis membuat RPP sebagai pegangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam pembuatan RPP penulis berpatokan pada silabus dan kurikulum.
Penulis merasa sudah cukup puas pada hasil belajar siswa, oleh karena itu penulis melaksanakan sampai pada siklus II saja.

 Analilis Data dari tiap siklus
1. Analisis data Siklus I dan II matematika
Tabel 10
Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi
Mata Pelajaran Matematika
No Nama Siswa Nilai
Siklus I Nilai
Siklus II Keterangan
1. Nina Amasjid 30 60 Belum Tuntas
2. Anton saftoni 60 70 Tuntas
3. Arip 70 90 Tuntas
4. Dian Apian 70 80 Tuntas
5. Dini dahlia 70 70 Tuntas
6. Ika 50 60 Tuntas
7. Juju 70 80 Tuntas
8. Kabi 80 90 Tuntas
9. Lilies Fauziah 70 80 Tuntas
10. Mia Noviani 60 80 Tuntas
11. Priska Sprilianti 70 90 Tuntas
12. Priska Kristianingsih 60 70 Tuntas
13. Risa Amelia 60 80 Tuntas
14. Rizki setiawati 40 60 Belum Tuntas
15. Soni Handika 80 80 Tuntas
16. Suhetin 60 60 Belum Tuntas
17. Titin Wahitin 70 80 Tuntas
18. Titis Sutisna 60 100 Tuntas
19. Trianjan 60 70 Tuntas
20. Upa astani 60 90 Tuntas
Jumlah 1250 1540
Rata-Rata 62.5 77,00
Presentase keberahasilan 62,5 % 77%
Dari data nilai di atas terlihat adanya peningkatan rata-rata kelas dengan peningkatan sebesar 11,5%
Table 11
Grafik Perolehan Nilai Matematika Kelas V
SD Negeri 3 Cibeureum







1. Analisis data Siklus I dan II mata Pelajaran IPS
Tabel 12
Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi
Mata Pelajaran IPS
No Nama Siswa Nilai
Siklus I Nilai
Siklus II Ket
1. Nina Amasjid 50 90 Tuntas
2. Anton saftoni 60 60 Tuntas
3. Arip 70 70 Tuntas
4. Dian Apian 70 70 Tuntas
5. Dini dahlia 70 70 Tuntas
6. Ika 60 90 Tuntas
7. Juju 70 70 Tuntas
8. Kabi 80 80 Tuntas
9. Lilies Fauziah 70 70 Tuntas
10. Mia Noviani 60 60 Belum Tuntas
11. Priska Sprilianti 70 70 Tuntas
12. Priska Kristianingsih 60 60 Belum Tuntas
13. Risa Amelia 60 60 Belum Tuntas
14. Rizki setiawati 40 80 Tuntas
15. Soni Handika 80 80 Tuntas
16. Suhetin 60 60 Belum Tuntas
17. Titin Wahitin 70 70 Tuntas
18. Titis Sutisna 65 60 Belum Tuntas
19. Trianjan 70 60 Belum Tuntas
20. Upa astani 65 60 Belum Tuntas
Jumlah 1300 1390
Rata-Rata 65 69,50
Presentase keberahasilan 65% 69,5%

Table 13
Grafik Perolehan Nilai Matematika Kelas V
SD Negeri 3 Cibeureum










Dari hasil pelaksanaan perbaikan pada siklus II terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari 65% menjadi 69,5%.




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Setelah mengadakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Cibeureum Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan terhadap pembelajaran matematika dan Bahasa Indonesia selama 2 siklus, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
A. Mata Pelajaran Matematika
1. Penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Cacah .
2. Dengan penggunaan metode pembelajaran yang relevan dan strategi pembelajaran yang matang hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran akan meningkat.
B. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
1. Penerapan diskusi kelompok pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial dapat meningkatkan keaktifan Siswa.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk Tanya jawab sehingga interaksi siswa meningkat .
Dengan penggunaan metode belajar yang tepat dan relevan maka hasil belajar dan pemahaman siswa pada materi pembelajaran pun akan meningkat.

2. Saran
Untuk mencapai proses pembelajaran yang optimal serta berkualitas sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka sebaiknya :

A. Mata Pelajaran Matematika
1. Dalam proses pembelajaran guru harus berusaha untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas.
2. Guru harus dapat mengorganisasikan cara belajar kerja kelompok supaya pemahaman siswa pada materi tercapai.

B. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
1. Guru sebaiknya memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2. Guru harus senantiasa memberikan penguatan supaya hasil belajar siswa meningkat.
3. Kepala sekolah harus senantiasa mendukung dengan menganggarkan dana untuk pelaksanaan perbaikan pembelajaran
Apabila menghadapi permasalahan guru dapat melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK), agar permasalahan dapat diketemukan alternatif tindakannya.
sumber: http://yudistirablogspot.blogspot.com/2010/01/contoh-makalah-pkp-ut.html

Posting Komentar

0 Komentar