Terbaru

6/recent/ticker-posts

Jurnal PTK ; UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA (SPEAKING) MELALUI PENDEKATAN HOLISTIC DENGAN MENGGUNAKAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

Jurnal PTK ; UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN  BERBICARA (SPEAKING) MELALUI  PENDEKATAN  HOLISTIC  DENGAN MENGGUNAKAN  LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI  BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
 PTK(Penelitian Tindakan Kelas) 
Abstrak : Upaya meningkatkan motivasi belajar sekaligus  kemampuan berbicara (speaking) siswa MTsN 1 Surakarta di pedesaan bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini menuntut  kreativitas dan inovasi guru agar pembelajaran  menjadi  lebih efektif. Ketidakefektifan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh  permasalahan rendahnya motivasi belajar. Rendahnya motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar.     Setelah mengetahui rendahnya motivasi belajar dan  kemampuan  berbicara bahasa Inggris  khususnya di MTsN 1 Surakarta, peneliti  sebagai guru tetap di MTs tersebut berniat untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Melalui penelitian diharapkan mampu memecahkan permasalahan pembelajaran terfokus pada  peningkatan motivasi belajar dan kemampuan berbicara. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan  berbicara  adalah melalui pendekatan HOLISTIC dengan menggunakan alam sekitar sumber inspirasi belajar. Model pembelajaran HOLISTIC  memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para siswa untuk mengembangkan potensi realistis secara total atau komprehensif baik potensi pisik, intelektual maupun spiritual untuk mencapai perubahan yang positif (positive changes) dan perbaikan (improvement) dalam pembelajaran.
    Penelitian tindakan kelas ini  dilaksanakan mulai awal bulan Januari sampai dengan awal bulan Juni tahun 2010. Subjek penelitian adalah siswa  kelas VIII  yang berjumlah 36 siswa. Peneliti menyelenggarakan  tindakan dalam dua siklus atau putaran. Tiap siklus terdiri dari  identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pemberian tindakan, monitoring dan refleksi hasil observasi dan  merevisi perencanaan. Teknik pengumpulan data meliputi; (1) observasi dan monitoring  semua kegiatan  proses pembelajaran;  (2) tes, untuk mengetahui  apakah ada peningkatan kemampuan siswa;  (3) interview dan pengisian  angket motivasi belajar siswa, untuk mengetahui  pendapat siswa tentang pembelajaran dan tingkat motivasi belajar. Dalam  kegiatan penelitian tindakan kelas ini  peneliti  dibantu oleh seorang kolaborator (guru serumpun).
    Hasil dari penelitian  tindakan kelas ini adalah terjadi peningkatan motivasi belajar dan kemampuan berbicara (speaking) setelah siswa mengikuti  proses pembelajaran berbicara (speaking) melalui  pendekatan HOLISTIC dengan menggunakan alam sekitar sumber inspirasi  belajar.

BAB I    PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selama ini, keterampilan berbicara (speaking) bahasa Inggris dianggap sebagai keterampilan yang  dipandang dapat berkembang secara alamiah, tidak mengherankan bila porsi yang diberikan untuk pengembangan keterampilan berbicara di sekolah, terutama di SMP, lebih sedikit dibandingkan dengan keterampilan menyimak, keterampilan membaca dan menulis. Pembelajaran  berbicara sering diajarkan pada  jadwal  tambahan atau  kegiatan ekstra kurikuler. Meskipun dalam Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan (KTSP) secara tegas disebutkan bahwa keterampilan berbicara harus  dikembangkan secara integrated (terpadu) dengan keterampilan berbahasa lainnya.
Kondisi pembelajaran  bahasa Inggris di MTs memang  belum ideal,  terutama  pembelajaran keterampilan  berbicara. Namun kenyataanya pemerintah tetap bertekad untuk menetapkan standar minimal kelulusan yang selalu meningkat setiap tahun.
Di sekolah kami pelajaran bahasa inggris masih sangat ditakutioleh para siswa, permasalahan pembelajaran bahasa belum beranjak jauh dari masalah klasik pendidikan seperti rendahnya kualitas input siswa,  dan kurang tersedianya sarana pendidikan seperti buku-buku, CD pembelajaran, majalah, yang sangat menunjang pengembangan keterampilan berbahasa siswa.
Pemahaman tentang pentingnya peran pengetahuan latar belakang dalam pembelajaran berbicara tampaknya belum banyak disadari oleh guru. Padahal pembelajaran bahasa diyakini akan lebih berhasil jika guru mampu menyesuaikan materi pembelajaran di kelas dengan pengetahuan latar belakang atau skemata para siswanya (Murray, 1995: 39).
Salah satu model pembelajaran yang menggunakan  lingkungan alam sebagai sumber inspirasi belajar adalah adalah model pembelajaran melalui   pendekatan HOLISTIC. Melalui model pembelajaran ini, siswa diajak untuk  menikmati pembelajran bahasa Inggris melalui berbagai kegiatan di luar kelas yang bersifat edukatif untuk mengoptimalkan  berbagai macam kecerdasan baik intelektual (IQ),  kecerdasan emosi (EQ) dan spiritual (SQ), misalnya menulis hasil pengamatan terhadap lingkungan alam dan mempresentasikannya seperti layaknya seorang  reporter di bidang lingkungan pertanian
Rumusan masalahan
1. Apakah dengan pendekatan Holistic menggunakan alam sekitar mampu meningkatkan motivasi belajar siswa?
   Dapatkah melalui pendekatan Holistic menggunakan alam sekita sebagai sumber belajar mampu meningkatkan kemampuan berbicara (speaking) bahasa inggris siswa kelas VIII semester gasal MTs N Surakarta 1 tahun pelajaran 2010/2011
Tujuan Penelitian :
Memecahkan permasalahan pembelajaran berbicara yang berkaitan dengan kendala  rendahya motivasi belajar siswa.
Memecahkan permasalahan pembelajaran berbicara yang berkaitan dengan kendala kurangnya pengetahuan latar belakang siswa .
Merumuskan model pembelajaran berbicara yang efektif.

BAB II.  Kerangka Teoretis
1. Hakekat Berbicara (speaking)
        Myers (1999: 143)  mendefinisikan bahwa berbicara (speaking) adalah kemampuan tidak hanya mencakup menyampaikan ide saja, namun meliputi pemahaman tuturan atau teks lisan yang tidak hanya  sebatas pertimbangan aspek-aspek intralinguistik seperti aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik dari teks lisan itu, melainkan juga mendasarkan pada pemahaman fitur-fitur ekstralinguistik seperti situasi tutur, pendengar, waktu, tempat, peristiwa, topik dan sebagainya.
Adapun desain penelitian  tindakan kelas menurut Carr dan Kemmis (1996: 162) dalam Burns (1999: 30) dapat dilihat  pada  gambar 1 sebagai berikut:

3. Motivasi Belajar
1.  Dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan    suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
2. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir yang dikembangkan  oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini digambarkan sebagai berikut:
Berangkat dari temuan fakta bahwa kemampuan berbicara  para siswa setelah  diuji  melalui instrumen tes berbicara (speaking)  dalam bentuk yang sederhana  nilai rata-rata sangat rendah. Dari identifikasi awal ditemukan jawaban sementara bahwa rendahnya  kemampuan berbicara tersebut  disebabkan karena rendahnya  motivasi  siswa  dalam belajar bahasa Inggris dan kurangnya pengetahuan siswa tentang penyampaian teks secara lisan.
Hipotesis
1.  Penggunakan Pendekatan HOLISTIC Dengan Menggunakan Alam Sekitar Sumber Inspirasi Belajar dalam pembelajaran bahasa Inggris   dapat meningkatkan  motivasi siswa dalam belajar.
2.  Pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan Pendekatan HOLISTIC Dengan Menggunakan Alam Sekitar Sumberi Inspirasi Belajar dapat meningkatkan kemampuan  berbicara (speaking).

BAB III.   METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
       Penelitian tindakan kelas ini dilaksananakan di MTsN 1 Surakarta adalah merupakan MTs Negeri yang pertama di kota Surakarta.
2.  Alokasi Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama  8 minggu yang dimulai dari akhir bulan Agustus  sampai  bulan  Oktober. Dengan membagi periode penelitian menjadi 2 siklus, setiap siklus direncanakan  sekitar 4 minggu (satu kali tatap muka di setiap minggu) sisanya untuk tahap persiapan dan refleksi.
3.   Subyek Penelitian
       Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 36 orang. 18 putri 18 putra.
Sumber Data
1.  Tes kognitif menyimak untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Hasil  kuesioner yang diberikan kepada siswa sebelum  dan sesudah tindakan  untuk mengetahui pendapat  mereka tentang pembelajaran dan mengetahui tingkat motivasi belajar.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh kolaborator untuk mengetahui  pendapat tentang pembelajaran.
Teknik dan Alat Pengumpulan  Data
1.  Teknik  pengumpulan Data meliputi:
 Pemberian  tes menyimak untuk mengetahui tingkat pemahaman  sebelum tindakan dan sesudah tindakan, b. Pemberian lembar kerja siswa (students worksheet)  sebagai bukti dari hasil test tertulis.
2.  Alat  pengumpulan data: a.  Butir tes kognitif, b. Lembar kerja siswa, Pertanyaan kuesioner sejumlah 10 soal yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian tindakan soal didasarkan pada skala Likert, c. Pedoman wawancara, d. Lembar pengamatan atau observasi.
Analisis Data
a.    Hasi tes kognitif   tentang  menyimak (listening)  dibuat rerata dan  dianalisis secara deskripsi, b. Kuesioner dibagikan sebelum dan sesudah tindakan. Kuesioner ini dibuat berdasarkan skala Likert dengan rentang nilai  1  sampai 5 dengan ketentuan : 1).   Tidak pernah  sama sekali , 2).  Tak pemah,  3).   Kadang-kadang,  4).  Ya,   5).  Selalu, c. Hasil wawancara dianalisa secara deskripsi, d. Hasil pengamatan oleh kolaborator dan peneliti dianalisis secara secara deskripsi tentang  berbagai kejadian dalam proses pembelajaran.

BAB IV.  LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan  penelitian   melalui  pendekatan HOLISTIC Dengan Menggunakan Alam Sekitar Sumber Inspirasi Belajar untuk meningkatakan kemampuan berbicara  direncanakan melalui  dua putaran atau siklus namun tidak menutup kemungkinan  untuk menambah jumlah siklus agar tercapai tujuan dari pemecahan masalah-masalah yang berhubungan dengan pembelajaran berbicara.
Pemecahan Masalah:
Siklus I :
Pembelajaran di luar kelas melaui kegiatan bermain peran: Who wants tobe a farming
reporte.
Pembelajaran di luar kelas melalui kegiatan bermain peran: Who wants to be a drama
Siklus II:star.

Deskripsi Skenario Tindakan Awal/ Kondisi Awal
      Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di kebun sekolah. Guru telah mengumumkan kepada  siswa bahwa pembelajaran berbicara (speaking)  dilakukan di kebun sekolah. Pada awal  pertemuan, siswa diminta mengisi angket tentang  motivasi  belajar selama  7 menit.
    Penentuan tempat pembelajaran telah dipertimbangkan di kebun sekolah yang luas dan terletak tidak jauh dari ruang kelas. Berdasarkan data awal pengamatan pra-tindakan, guru menemukan permasalahan yaitu rendahnya motivasi belajar siswa dalam berbicara (speaking).  Keadaan ini kemampuan mereka dalam berbicara sangat rendah
Tindakan Awal/ Kondisi Awal
Perencanaan
    Berdasarkan data awal pengawatan pra-tindakan, peneliti menemukan permasalahan akan rendahnya motivasi siswa dalam belajar.  Keadaan ini membuat kemampuan berbahasa  mereka sangat rendah terutama kemampuan berbicara (speaking, guru memberikan pertanyaan  dalam bahasa Inggris  kepada siswa
Pelaksanaan
Pemanasan:  Guru mulai melaksanakan penelitian ini pada minggu ke 4 bulan Juli 2009. Guru memasuki kelas pada waktu setelah istirahat pertama. Terlihat siswa masih berkeringat sehabis bermain olah raga.
Berikut adalah hasil penilaian kondisi awal lihat pada tabel 3.
Tabel 3.
Nilai kelas VIII     untuk  pretest . kondisi awal

No. Urut Presensi    1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11    12    13    14    15    16    17    18    19    20      
Nilai    50    55    60    50    45    50    60    50    50    50    55    50    55    60    65    60    50    40    50    55      
21    22    23    24    25    26    27    28    29    30    31    32    33    34    35    36    Jml    Rata2      
55    50    45    50    60    50    50    45    50    45    55    60    55    60    55    50    1890    52,6   

Nilai rata-rata  untuk pretest  = 52,6
Nilai kelas VIII    untuk  posttest. Kondisi awal

No. Urut Presensi    1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11    12    13    14    15    16    17    18    19    20      
Nilai    60    60    60    55    65    60    60    60    60    60    55    60    60    65    60    65    55    45    55    55      
21    22    23    24    25    26    27    28    29    30    31    32    33    34    35    36    Jml    Rata2      
55    60    60    65    65    60    55    60    60    50    60    65    70    65    70    60    2150    53,7   
Nilai rata-rata   posttest = 53,7 
    - Nilai rata-rata kondisi awa pretesst dan posttest =  52,6  + 53,7
                                2
=  53,1
Skenario Tindakan I (Siklus I)
    Berdasarkan data-data pengamatan dari siklus pertama, rata-rata motivasi belajar  siswa  mengalami kenaikan, namun guru menemukan beberapa kekurangan. Kekurangan  yang ditemukan adalah masih ada siswa yang kurang serius mengerjakan tugas mereka sendiri. Mereka terkadang menyalin pekerjaan temannya. Ada kemungkinan nilai mereka meragukan. Kekurangan selanjutnya adalah masih ada siswa yang tidak memperhatikan proses pembelajaran. Di antara mereka masih ada yang membuat kegaduhan meskipun dengan berbisik-bisik.  Tentunya, hal ini menjadikan proses belajar di kelas terganggu.
Siklus 1
Perencanaan : Berdasarkan data awal pengawatan pra-tindakan, peneliti menemukan permasalahan akan rendahnya motivasi siswa dalam belajar.  Keadaan ini membuat kemampuan berbahasa  mereka sangat rendah terutama kemampuan berbicara (speaking, guru memberikan pertanyaan  dalam bahasa Inggris  kepada siswa.
Berikut hasil nilai pada siklus I pada tabel dibawah ini :
Tabel.4  Nilai kelas VIII     untuk  pretest (listening  test) . Siklus I

No. Urut Presensi    1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11    12    13    14    15    16    17    18    19    20      
Nilai    55    60    60    50    50    50    60    55    55    50    55    55    60    60    70    60    55    50    55    55   
 
21    22    23    24    25    26    27    28    29    30    31    32    33    34    35    36    Jml    Rata2      
60    55    55    55    60    55    55    50    55    50    60    60    65    65    60    55    2045    56,8   
Nilai rata-rata  untuk pretest  = 56,8
Nilai kelas VIII    untuk  posttest. (listening  test)  Siklus I

No. Urut Presensi    1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11    12    13    14    15    16    17    18    19    20      
Nilai    70    70    60    70    70    70    70    60    70    70    60    60    70    75    75    70    60    60    60    70   
 
21    22    23    24    25    26    27    28    29    30    31    32    33    34    35    36    Jml    Rata2      
65    70    70    65    70    60    60    70    60    55    65    70    70    70    75    65    2395    66,4   
Nilai rata-rata   posttest = 62,3
Nilai rata-rata pretest dan posttest    =  56,8  +  66,4
                    2
                =  61,6

Deskripsi Siklus 2
Perencanaan
        Peneliti menganalisa data-data pengamatan dari siklus pertama. Walaupun  motivasi belajar belajar prestasi belajar rata-rata siswa naik dia menemukan beberapa kekurangan. Kekurangan yang ditemukan peneliti adalah masih adanya siswa yang kurang serius mengerjakan tugas mereka sendiri. Peneliti merasa ada yang masih menyalin pekerjaan temannya saat posttes. Ada kemungkinan nilai mereka meragukan. Kekurangan selanjutnya adalah masih adanya siswa yang tidak memperhatikan proses pembelajaran. Mereka nampak mengikuti pembelajaran, mereka hanya membuat suara ramai saja.  Tentunya, hal ini menjadikan proses belajar di kelas terganggu.
Berikut hasil nilai siklus II :
Tabel 5. 
Nilai kelas VIII    untuk  pretest,  (listening test)  Siklus II

No. Urut Presensi    1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11    12    13    14    15    16    17    18    19    20      
Nilai    70    65    60    60    60    60    70    60    60    60    60    65    60    60    70    70    60    60    65    60   
 
21    22    23    24    25    26    27    28    29    30    31    32    33    34    35    36    Jml    Rata2      
70    65    60    60    70    65    60    60    60    60    65    70    70    65    65    60    2295    63,8   
Nilai rata-rata  untuk pretest  = 63,8 ,(listening test)  Siklus II

Nilai kelas VIII    untuk  posttest,  (listening test)  Siklus II

No. Urut Presensi    1    2    3    4    5    6    7    8    9    10    11    12    13    14    15    16    17    18    19    20      
Nilai    75    70    65    75    70    65    70    65    65    70    65    60    70    75    75    70    65    70    65    75   

 
21    22    23    24    25    26    27    28    29    30    31    32    33    34    35    36    Jml    Rata2      
70    75    70    65    70    65    70    75    65    60    70    70    75    75    80    60    2485    68,9   

Nilai rata-rata   post test = 68,9 
Nilai rata-rata pretest dan posttest    =  63,8  +  68,9    =  66,4
                                                                         2

Hasil Penelitian
1.  Jenis Penilaian ; Untuk  mengetahui  kemajuan dan pencapaian belajar subjek penelitian pada setiap siklusnya, dilakukan dua macam penilaian yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Maksud penilaian proses dan penilaian hasil dal;am penelitian ini adalah  sebagai berikut: a.  Penilaian  Proses ;Penilaian proses dilakukan dengan menggunakan teknik pengamatan   sejawat (peer obsservation), dalam hal ini dilakukan oleh guru serumpun. Hasil dari penilaian  tersebut dianalisis dan menjadi bahan pertimbangan pada tahap  refleksi, b.   Penilaian hasil;  Penilaian  hasil dilakukan dengan dua cara  yaitu  menggunakan tes awal (pre-test}  dan  tes akhir (post-test) .

Pembahasan  Hasil  Penelitian 
a.  Hasil  Penelitian  Kondisi awal
Dari hasil angket awal diperoleh rata-rata sebesar 42. Dengan skor terendah 30 dan skor tertinggi 60 terlihat bahwa rata-rata motivasi belajar bahasa Inggris subjek memang rendah. Hal in sesuai dengan asumsi  awal peneliti bahwa motivasi belajar rendah menjadi salah satu penyebab ketidakberhasilan pembelajaran berbicara. Selanjutnya setelah dilakukan Tindakan I, pada akhir siklus I angket dibagikan lagi pada subjek penelitian hasilnya terjadi peningkatan rata-rata yang sebelumnya  42 menjadi  46. Skor terendah subjek pada angket kedua 32 dan skor tertingi 65.
b.   Analisis  Hasil  Pembelajaran Tindakan I/ Siklus I
Berdasarkan  data  perkembangan motivasi belajar dari subjek penelitian, mereka mengalami peningkatan  nilai rata-rata. Setelah data penilaian tentang motivasi belajar siswa yang berupa  data kualitatif  dijadikan data kuantitatif melalui skala Likert, diperoleh rata-rata awal dan akhir di Siklus I yaitu 42 dan 46. Dengan cara sederhana  yaitu membandingkan dua rata-rata, terlihat perbedaan  yang cukup menonjol yakni selisih 6 angka, sebagian besar subjek mengalami peningkatan. Artinya, penggunaan lagu-lagu bahasa Inggris dan cerita  monolog  bahasa Inggris melalui tayangan slide yang dihasilkan komputer dan LCD projector  mampu meningkatkan  motivasi belajar bahasa Inggris.
Hasil  Penelitian  Tindakan II/ Silkus II
Di awal  Siklus II subjek  menerima  lembar kerja siswa (students’ worksheet), mereka diminta mengerjakan pretest berbicara (speaking)  melalui Power  Point (materi tes singkat teridiri dari  20 soal pendek). Dari hasil pretest diperoleh rata-rata  sebesar 40 dengan skor terendah 20 dan skor tertinggi 60. Rentang nilai mereka cukup besar, hal ini  menunjukkan bahwa  kemampuan  mereka cukup bervariasi. Setelah dilakukan Tindakan II, di akhir pertemuan diuji lagi untuk mengetahui perkembangan setelah diberi tindakan, dengan  perangkat  tes yang sama  seperti tes sebelumnya, diketahui bahwa  terjadi peningkatan rata rata  dari 42 menjadi 46. Skor terendah   dari 20 menjadi  25, dan skor tertinggi  dari 60 menjadi  68.

Analisis  Hasil  Pembelajaran Tindakan II/ Siklus II
Terbukti melalui film tidak hanya meningkatkan motivasi belajar  siswa, namun prestasi mereka beranjak naik. Setelah mengalami tindakan I dan adanya perbaikan di siklus II, nilai rata-rata mereka dari  42  menjadi   48.

Hasil Pembelajaran Berbicara  Sebelum dan  Sesudah Tindakan
    Peneliti  mengumpulkan data awal sebelum diadakan  tindakan  di Siklus I, data awal tersebut berupa   hasil tes berbicara  yang digunakan  sebagai bahan  Ujian Nasional tahun sebelumnya. Hasilnya  adalah  nilai  rata-rata  42, skor terendah 20 dan skor tertinggi 70, Hasil tes tersebut  dianggap sebagai hasil dari pretest  pemahaman berbicara. Di akhir  tindakan III, peneliti kembali mengujikan perangkat  tes tersebut  kepada subjek.  Hasil tes tersebut  diperoleh rata-rata  50, skor terendah 20 dan skor tertinggi  80,  hasil tes tersebut dianggap merupakan hasil posttest. Dari hasil tes sebelum dan sesudah diadakan tindakan dengan cara yang sederhana dapat terlihat perbedaan  rata-rata nilai, yakni selisih 8 angka dari rara-rata awal 40 menjadi 48. Artinya setelah melewati tahapan Tindakan awal, Siklus I, Siklus  II,  kemampuan pemahaman berbicara siswa telah mengalami peningkatan, Seperti rekapitulasi nilai pretes dan postes dibawah ini.
Tabel 6. Rekapitulasi Nilai pretes dari kondisi awal, siklus  I, siklus  II.

N o    Kondisi awal    Siklus 1    Siklus 2    Ket      
1    50    55    70          
2    55    60    65          
3    60    60    60          
4    50    50    60          
5    45    50    60          
6    50    50    60          
7    60    60    70          
8    50    55    60          
9    50    55    60          
10    50    50    60          
11    55    55    60          
12    50    55    60          
13    55    60    65          
14    60    60    65          
15    65    70    70          
16    60    60    65          
17    50    55    60          
18    40    50    60          
19    50    55    65          
20    55    55    60          
21    55    60    70          
22    50    55    65          
23    45    55    60          
24    50    55    60          
25    60    60    70          
26    50    55    65          
27    50    55    60          
28    45    50    60          
29    50    55    60          
30    45    50    60          
31    55    60    65          
32    60    60    70          
33    55    65    70          
34    60    65    65          
35    55    60    65          
36    50    55    60          
Jml    1890    2045    2295          
Rata2    52,6    56,8    63,8          
Terendah    40    50    60          
Tertinggi    60    70    80       

Tabel 7. Rekapitulasi Nilai Postes dari kondisi awal, siklus  I, siklus  II.

N o    Kondisi awal    Siklus 1    Siklus 2    Ket      
1    60    70    75          
2    60    70    70          
3    60    60    65          
4    55    70    75          
5    65    70    70          
6    60    70    65          
7    60    70    70          
8    60    60    65          
9    60    70    65          
10    60    70    70          
11    55    60    65          
12    60    60    60          
13    60    70    70          
14    65    75    75          
15    60    75    75          
16    65    70    70          
17    55    60    65          
18    45    60    70          
19    55    60    65          
20    55    70    75          
21    55    65    70          
22    60    70    75          
23    60    70    70          
24    65    65    65          
25    65    70    70          
26    60    60    65          
27    55    60    70          
28    60    70    75          
29    60    60    65          
30    50    55    60          
31    60    65    70          
32    65    70    70          
33    70    70    75          
34    65    70    75          
35    70    75    80          
36    60    65    65          
Jml    2150    2395    2485          
Rata2    59,6    66,4    68,9          
Terendah    45    55    60          
Tertinggi    70    75    80       

Kesimpulan
    Peneliti  mengevaluasi dan merefleksi dari setiap siklus bahwa siswa mengalami peningkatan motivasi belajar dari siklus pertama sampai ke siklus ke tiga. Hasil dari pemberian tindakan untuk tiaptiap putaran atau siklus  menunjukkan bahwa perhatian mereka terhadap pelajaran mengalami peningkatan. Mereka lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran berbicara (speaking) dan menjawab pertanyaan baik dari guru maupun yang ada di dalam  lembar kerja siswa. Nilai rata-rata  siswa pada tahap sebelum pemberian tindakan  dari  42 meningkat menjadi 50  setelah siswa  diberi  tindakan.
Dari keterangan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan Pendekatan HOLISTIC Dengan Menggunakan Alam Sekitar Sumberi Inspirasi Belajar  dalam pembelajaran mampu meningkatkan motivasi belajar  dan  kemampuan berbicara (speaking) .
Saran
    Berdasar kesimpulan di atas, peneliti menyimpulkan penggunaan Pendekatan HOLISTIC Dengan Menggunakan Alam Sekitar Sumberi Inspirasi Belajar adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan  berbicara (speaking). Oleh karena itu, peneliti memberikan saran:
1.  Guru harus linovatif dan kreatif  dalam memberikan pengajaran kepada siswa.
2. Hendaknya sekolah menyediakan sarana dan prasarana untuk kelancaran program pembelajaran.

DAFTAR  PUSTAKA

Arrends, Richard I. 1998. Learning to Teach (Fourth Edition).  Singapore: McGraw Hill Companies, Inc.
Brown, H. Douglas. 1994. Principles of Language Learning and Teaching (Third Edition). Englewood Cliff: Prentice Hall, Inc.
Burn, Anne. 1999. Collaborative Action Research for  English Language Teachers. Cambridge:  Cambridge University Press.
Depdikbud. 1999. Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan (Action Research). Jakarta
Elliott, John. 1991. Action Research for Educational Change. Milton Keynes: Open University Press.
Elliott, Stephen N. et al. 2000. Educational Psychology: Effective Teaching Effective Learning (Third Edition). Boston: McGraw Hill.
Harmer, Jeremy. 1993. The Practice of English Language Teaching. New York:  Longman Group.

Posting Komentar

0 Komentar