Kegiatan berbicara yang bersifat informal banyak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini dianggap perlu bagi manusia dan perlu dipelajari. Pada kurikulum pengajaran bahasa di sekolah, yakni penekanan dan penggalakan kegiatan berbicara yang bersifat informal. Kegiatan berbicara informal menurut Logan dalam Tarigan (1997: 48) antara lain tukar pengalaman, percakapan, menyampaikan berita, menyampaikan pengalaman, bertelepon, memberi petunjuk. Disamping kegiatan berbicara informal, kita temui pula kegiatan berbicara yang bersifat formal meliputi ceramah, perencanaan dan penilaian, interview, prosedur parlementer, berita. Sejalan dengan pendapat tersebut di atas berdasarkan tujuan pembicaraannya, Tarigan (1997: 49) mengklasifikasikan berbicara menjadi lima jenis yaitu; berbicara menghibur, berbicara menginformasikan, berbicara menstimulusi, berbicara meyakinkan, berbicara menggerakkan.
Berbicara menghibur biasanya bersuasana santai, rileks, dan kocak. Soal pesan bukanlah tujuan utama. Namun tidak berarti bahwa berbicara menghibur tidak dapat membawakan pesan. Berbicara menginformasikan bersuasana serius, tertib, dan hening. Soal pesan merupakan pusat perhatian, baik pembicara maupun pendengar. Berbicara menstimulusasi juga berusaha serius, kadang-kadang terasa kaku. Pembicara berkedudukan lebih tinggi dari pendengarnya. Status tersebut dapat disebabkan oleh wibawa, pengetahuan, pengalaman, jabatan, atau fungsinya yang memang melebihi pendengarnya. Berbicara meyakinkan adalah pembicara berusaha menggugah sikap pendengarnya dari tidak setuju menjadi setuju, dari tidak simpati menjadi simpati, dari tidak membantu menjadi membantu. Berbicara menggerakkan merupakan kelanjutan pidato membangkitkan semangat, pembicara dalam berbicara menggerakkan haruslah orang yang berwibawa, tokoh idola, atau panutan masyarakat.
Berbicara menghibur biasanya bersuasana santai, rileks, dan kocak. Soal pesan bukanlah tujuan utama. Namun tidak berarti bahwa berbicara menghibur tidak dapat membawakan pesan. Berbicara menginformasikan bersuasana serius, tertib, dan hening. Soal pesan merupakan pusat perhatian, baik pembicara maupun pendengar. Berbicara menstimulusasi juga berusaha serius, kadang-kadang terasa kaku. Pembicara berkedudukan lebih tinggi dari pendengarnya. Status tersebut dapat disebabkan oleh wibawa, pengetahuan, pengalaman, jabatan, atau fungsinya yang memang melebihi pendengarnya. Berbicara meyakinkan adalah pembicara berusaha menggugah sikap pendengarnya dari tidak setuju menjadi setuju, dari tidak simpati menjadi simpati, dari tidak membantu menjadi membantu. Berbicara menggerakkan merupakan kelanjutan pidato membangkitkan semangat, pembicara dalam berbicara menggerakkan haruslah orang yang berwibawa, tokoh idola, atau panutan masyarakat.
0 Komentar