Sumber: Jurnal Pendidikan "Dwija Utama"
Edisi Agustus Tahun 2011
Edisi Agustus Tahun 2011
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN
TEKNIK LATIHAN TERBIMBING BERDASARKAN ILUSTRASI
TOKOH IDOLA SISWA KELAS IXB SMP NEGERI 4 SELOGIRI
SEMSTER II TAHUN AJARAN 2009/2010
oleh Sukamti
ABSTRAK
Sukamti. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis
Cerpen dengan Teknik Latihan Terbimbing Berdasarkan Ilustrasi Tokoh Idola Siswa
Kelas IXB SMP Negeri 4 Selogiri
semester II tahun ajaran 2009/2010.
Menulis
sebagai salah satu kegiatan yang harus dihadapi siswa dalam proses
pembelajaran, terutama untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Melalui kegiatan
menulis diharapkan siswa dapat menuangkan idenya baik yang bersifat ilmiah
maupun imajinatif. Sekolah sebagai tempat siswa mengenyam pendidikan diharapkan
dapat memberikan pembelajaran tentang menulis dengan baik menggunakan teknik
yang tepat sehingga potensi dan daya kreativitas siswa dapat tersalurkan dengan
baik, tidak hanya potensi yang terpendam. Permasalahan
penelitian ini
adalah (1) bagaimana peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa kelas IXB SMP Negeri 4 Selogiri setelah
mengikuti pembelajaran dengan teknik latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi
tokoh idola. (2) bagaimana perubahan sikap dan perilaku siswa kelas IXB SMP Negeri 4 Selogiri terhadap
pembelajaran menulis cerpen, setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik
latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola. Tujuan penelitian ini
adalah (1) mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa kelas IXB SMP Negeri 4 Selogiri setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik
latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola. (2) mendeskripsikan
pendapat siswa kelas IXB SMP Negeri 4 Selogiri terhadap
pembelajaran menulis cerpen, setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik
latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola.
Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri
atas, (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Data
penelitian diambil melalui tes dan nontes. Data tes yaitu berupa penilaian
keterampilan menulis cerpen. Sedangkan alat pengambilan data nontes yang
digunakan berupa pedoman observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Selanjutnya data dianalisis secara
kuantitatif dan kualitatif.
Simpulan
dari penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa kelas IXB
SMP Negeri 4 Selogiri setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik
latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola terlihat dari hasil tes
menulis cerpen siswa pada tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai
rata-rata siswa pada prasiklus mencapai 53 kemudian setelah dilakukan siklus I
meningkat menjadi 73 atau meningkat sebanyak 25,94% dari prasiklus. Setelah dilakukan siklus II meningkat
menjadi 78 atau meningkat sebanyak 7,58% dari siklus I dan meningkat sebanyak
49,22% dari prasiklus.
Kata kunci: Keterampilan menulis cerpen, teknik
latihan terbimbing, dan ilustrasi
tokoh idola.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keterampilan menulis sebagai salah satu cara
berkomunikasi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menyampaikan
maksud kepada orang lain atau pembaca dengan menggunakan bahasa tulis yang baik
dan benar sehingga apa yang ditulis dan disampaikan sesuai dengan apa yang
diinginkan penulis. Keterampilan menulis pada prinsipnya yaitu melihat adanya
hubungan antara keterampilan menulis dengan keterampilan membaca melalui
penulis dan pembaca. Bila penulis menuliskan sesuatu, maka orang lain atau
pembaca sedikit banyak akan telibat di dalamnya (Chusnul Ni'mah 2006:6).
Salah satu cara membuat kelas lebih hidup dan siswa lebih
aktif, yakni dengan mendorong siswa berlatih untuk menulis kreatif. Ini
dilakukan dengan memberikan tema-tema yang bersifat umum agar dapat
dikembangkan sendiri oleh para siswa, berdasarkan pengamatan dan pengalaman
mereka. Tema yang diberikan dapat diambil dari karya-karya sastra yang pernah
dibaca oleh siswa, atau dapat diambil dari berbagai karya sastra yang pernah
dikenalnya. Dalam kajian ini dipilih cerpen sebagai objek penelitian. Pemilihan
cerpen dalam penelitian karena ada beberapa alasan. Pertama, menulis cerpen
tidak memerlukan waktu yang lama disebabkan cerpen lebih pendek dibanding
dengan novel. Kedua, bahasa yang digunakan dalam cerpen merupakan bahasa yang sederhana,
lebih sederhana dibandingkan bahasa dalam puisi yang dengan bahasa yang singkat
mampu merangkum semua ide cerita dalam satu rangkaian tema.
B. Identifikasi Masalah
Beberapa faktor
yang mempengaruhi keterampilan menulis cerpen antara lain; Faktor dari guru
yaitu (1) guru kurang menguasai materi yang disampaikan, (2) guru enggan
mengevaluasi hasil tulisan siswa yang berupa cerpen, (3) guru dalam pembelajaran
menulis masih bersifat teoretis dan terkesan monoton sehingga peserta didik
merasa bosan. Faktor dari siswa yaitu (1) Siswa kurang tertarik terhadap materi
yang diberikan atau materi menulis, (2) siswa terkesan enggan diberi tugas
menulis, (3) siswa kesulitan dalam menentukan ide untuk tulisannya, dan (4)
siswa menganggap menulis sebagai keterampilan yang sulit dilakukan. Faktor
kurikulum yaitu : sering terjadinya perubahan kurikulum.
C. Rumusan Masalah
1) Bagaimana peningkatan keterampilan
menulis cerpen siswa kelas IXB SMP Negeri 4 Selogiri setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik latihan
terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola?
2) Bagaimana perubahan sikap dan
perilaku siswa kelas IXB SMP Negeri 4 Selogiri terhadap
pembelajaran menulis cerpen, setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik
latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan kedua rumusan masalah yang ada di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan peningkatan
keterampilan menulis cerpen siswa kelas IXB SMP Negeri 4 Selogiri setelah mengikuti
pembelajaran dengan teknik latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh
idola.
2) Mendeskripsikan pendapat siswa kelas
IXB SMP Negeri 4 Selogiri terhadap
pembelajaran menulis cerpen, setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik
latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,
yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1) Manfaat
teoretis
Manfaat teoretis setelah dilakukannya pembelajaran
menulis cerpen dengan teknik latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh
idola adalah berupa ditemukannya pendekatan dan teknik pembelajaran yang dapat
meningkatkan pembelajaran tersebut.
2) Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu
manfaat bagi siswa, guru, dan peneliti yang lain.
Bagi siswa, dengan adanya penelitian siswa mendapat
suatu pengalaman baru yang bermakna dengan adanya pembelajaran menulis cerpen
dengan teknik latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola.
Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan
pedoman dan pertimbangan dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis cerpen
bagi siswa.
Bagi peneliti yang lain, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai pembanding dalam hal cara meningkatkan keterampilan menulis
cerpen.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Hakekat Menulis
Astuti (2004) dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Pendekatan
Kontekstual Komponen Pemodelan pada Siswa Kelas II PS 4 SMK Negeri 8 Semarang membahas masalah upaya peningkatan
keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas II PS 4 SMK Negeri 8 Semarang
Tahun ajaran 2003/2004. Dengan menghadirkan model dalam pembelajaran, ternyata
kemampuan siswa menulis karangan narasi mengalami peningkatan. Hal ini dapat
dilihat setelah membandingkan hasil tes pratindakan, hasil tes siklus 1, dan
hasil tes siklus 2. Hasil pratindakan siswa mencapai nilai rata-rata sebesar 60
masuk kategori kurang. Hasil tes siklus I mencapai nilai rata-rata sebesar 68
atau meningkat 8% dari pratindakan dalam kategori cukup. Pada siklus II hasil
tes mencapai nilai rata-rata sebesar 75 atau meningkat sebesar 7% dari siklus I
dan masuk dalam kategoi baik. Hasil penelitian nontes juga menunjukkan
perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih positif.
2.
Menulis Kreatif Cerpen
Dasar penulisan kreatif atau creatif writing sama dengan menulis biasa,pada umumnya. Unsur kreativitas
mendapat tekanan dan pehatian besar karena dalam hal ini sangat penting
peranannya dalam pengembangan proses kreatif
seorang penulis/pengarang dalam karya-karyanya, kreativitas ini dalam
ide maupun akhirnya (Titik 2003:31). Untuk memulai menulis memang memerlukan
proses kreatif yaitu dimulai dengan adanya ide (kekayaan batin/intelektual)
sebagai bahan tulisan. Ide itu bisa diperoleh setiap saat, kapan mau menulis.
Sumber utamanya adalah bacaan, pergaulan, perjalanan (traveling), kontemplasi, monolog, konflik dengan diri sendiri (internal) maupun dengan di luar kita (external), pemberontakan (rasa tidak puas), dorongan mengabdi (berbagi ilmu),
kegembiraan, mencapai prestasi, tuntutan profesi dan sebagainya.
Trianto (dalam Kholifah 2006:19) menyebutkan bahwa
tulisan yang bersifat kreatif merupakan tulisan yang bersifat apresiatif dan
ekspresif. Apresiatif
maksudnya melalui
kegiatan menulis kreatif orang dapat mengenali, menyenangi, menikmati, dan
mungkin menciptakan kembali secara kritis berbagai hal yang dijumpai dalam
teks-teks kreatif karya orang lain dengan caranya sendiri dan memanfaatkan
berbagai hal tersebut ke dalam kehidupan nyata. Ekspresif dalam arti bahwa kita
dimungkinkan mengekspresikan atau mengungkapkan berbagai pengalaman/berbagai
hal yang menggejala dalam diri kita untuk dikomunikasikan kepada orang lain
melalui tulisan kreatif sebagai sesuatu yang bermakna. Salah satu teks bersifat
kreatif adalah teks cerpen.
3.
Cerita Pendek
a.
Pengertian Cerita Pendek
Pengertian cerpen diungkapkan oleh sastrawan kenamaan
dari Amerika yang bernama Edgar Alan Poe (dalam Nurgiantoro 2005:10). Dia
mengatakan bahwa cerita pendek (cerpen) adalah sebuah cerita yang dibaca dalam
sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam.
b.
Unsur-unsur Pembangun Cerita Pendek
Menurut Rahmanto (dalam Fariqoh 2002:11) cerpen tersusun
atas unsurunsur cerita yang saling berkaitan erat antara satu dengan yang
lainnya. Keterkaitan unsur-unsur pembangun cerita tersebut membentuk totalitas
yang bersifat abstrak.
4.
Teknik Latihan Terbimbing
Pada dasarnya teknik yang digunakan dalam suatu
pembelajaran mengacu pada cara-cara atau alat-alat yang digunakan seorang guru
dalam kelas sebagai taktik untuk mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan
pengajaran di kelas pada waktu itu. Teknik latihan terbimbing pada penelitian
ini adalah suatu cara untuk memperoleh ketangkasan melalui suatu proses
pemberian bantuan yang terus menerus secara sistematis kepada individu dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya agar tercapai keterampilan untuk dapat
memahami dirinya, keterampilan untuk menerima dirinya, keterampilan untuk
mengarahkan dirinya, dan keterampilan untuk merealisasikan dirinya.
5.
Ilustrasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesi ilustrasi diartikan sebagai penjelasan
tambahan berupa contoh, bandingan, dsb untuk lebih memperjelas paparan (tulisan
dsb).
6.
Tokoh Idola
Tokoh idola merupakan seseorang yang sangat dikagumi oleh
penggemarnya. Kekaguman itu dapat ditimbulkan oleh beberpa hal antara lain kekagumannya
terhadap kepandaian atau kecerdasan yang dimiliki, kebaikannya, prestasi-prestasi
yang dimiliki, hasil karya yang diciptakan dan sebagainya. Tokoh idola adalah
bagian penting dari identitas yang paling sejati dari seseorang.
Teknik menulis cerpen dengan latihan terbimbing
berdasarkan ilustrasi tokoh idola dalam penelitian ini diartikan sebagai
menulis cerpen berdasarkan kisah nyata yang berupa pengalaman orang lain, dalam
hal ini dapat diambil dari kisah nyata tokoh idolanya yang paling menarik untuk
dijadikan ide untuk dikembangkan menjadi sebuah cerpen dengan bimbingan dari
seorang guru.
B. Kerangka Berpikir
Keterampilan menulis cerpen bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah untuk dilakukan. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan untuk menentukan
ide atau gagasan untuk dituangkan ke dalam sebuah cerpen. Oleh karena itu, agar kesulitan
tersebut dapat
diatasi perlu diterapkan teknik pembelajaran yang tepat serta menarik perhatian
siswa. Salah satu teknik
yang digunakan adalah teknik latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh
idola. Teknik latihan terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola di dalam
menulis cerpen diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk membantu siswa dalam
menentukan ide atau gagasan dalam menulis cerpen. Dengan adanya permasalahan
tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan
melalui dua siklus yang terdiri atas empat tahap yaitu: perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan masalah yang terdapat pada kelas IXB SMP
Negeri 4 Selogiri, penelitian mengenai pembelajaran
menulis cerpen dilaksanakan oleh peneliti maka hipotesis dalam penelitian
tindakan kelas ini dengan teknik latihan terbimbing berdasarkan
ilustrasi tokoh idola akan meningkatkan
keterampilan siswa kelas IXB SMP Negeri 4 Selogiri dalam menulis cerpen.
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXB yang
berjumlah 42 siswa, sedang obyeknya adalah Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas
IXB SMP Negeri 4 Selogiri. Kelas ini merupakan salah satu kelas
dari tujuh kelas di tingkat kelas IX. Penulis mengambil subjek penelitian kelas
IXB dengan alasan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa masih kurang jika
dibandingkan dengan kelas yang lain, peneliti adalah guru bahasa indonesia di
kelas ini.
B. Variabel Penelitian
1. Keterampilan menulis cerpen kelas IXB,
yaitu kemampuan siswa dalam menulis (membuat) unsur-unsur pembangun cerpen.
2. Penggunaan teknik latihan terbimbing
berdasarkan ilustrasi tokoh idola dalam pembelajaran menulis cerpen, yaitu
menulis cerpen berdasarkan kisah nyata yang berupa pengalaman orang lain, dalam
hal ini dapat diambil dari kisah nyata tokoh idolanya yang paling menarik untuk
dijadikan ide atau gagasan untuk dikembangkan menjadi sebuah cerpen dengan
bimbingan dari seorang guru.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini menggunakan bentuk dan uji
instrumen berupa tes dan non tes. Bentuk
nontes antara lain observasi, jurnal,pedoman wawancara, dokumentasi foto.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus yaitu siklus I
dan siklus II. Siklus I terdiri atas, (1) perencanaan, (2) tindakan, (3)
observasi, dan (4) refleksi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data-data tersebut diperoleh melalui
langkah-langkah berikut:
1. Variabel keterampilan menulis cerpen
diperoleh dari tes siswa selama mengikuti pembelajaran.
2. Variabel penggunaan teknik latihan
terbimbing berdasarkan ilustrasi tokoh idola diperoleh dari observasi,
wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto.
F. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian
ini adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif.
Tes kuantitatif dipakai untuk menganalisis hasil tes
subjektif siswa yang dilakukan pada setiap siklus. Nilai masing-masing siswa
pada setiap akhir siklus dijumlahkan, kemudian jumlah tersebut dihitung dalam
presentase dengan menggunkan rumus:
0 Komentar