PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MEMBACA KALIMAT DALAM AL QUR’AN MELALUI METODE READING ALOUD PADA SISWA KELAS III SD
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MEMBACA KALIMAT DALAM AL QUR’AN MELALUI METODE READING ALOUD PADA SISWA KELAS III
SD NEGERI KARANGMOJO 01 SEMESTER I
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Oleh : Suhardi, S.Ag. MM.Pd
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi membaca kalimat dalam Al Qur’an melalui metode Reading Aloud pada siswa kelas III SD Negeri Karangmojo 01 Semester I tahun pelajaran 2009/2010.
Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas III SD Negeri Karangmojo 01 semester I tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 27.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas, pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan tes atau penugasan, sedangkan analisis data dilakukan dengan model interaktif. Sedangkan aktifitas dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode Reading Aloud dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan agama Islam materi membaca kalimat dalam Al Qur’an pada siswa Kelas III SD Negeri Karangmojo 01 Semester I tahun pelajaran 2009/2010. aktivitas belajar siswa dari kondisi awal ke siklus II terdapat peningkatan: aspek melafalkan (nilai rata-rata meningkat 0,9; persentase naik 17,8%; dari kategori baik menjadi amat baik), aspek mendemonstrasikan (nilai rata-rata naik 0,6; prosentase naik 11,8%; dari kategori baik menjadi amat baik); aspek membaca (nilai rata-rata, meningkat 0,6; persentase naik 13,3%; dari kategori baik menjadi amat baik), dan aspek menulis (nilai rata-rata naik 0,9; prosentase naik 17,7%; dari kategori baik menjadi amat baik. Hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari dari 5 siswa (19%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 27 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 22 siswa (81%) dan nilai rata-rata kelas dari 59,3 menjadi 84,6, meningkat sebesar 25,3.
Kata kunci : Aktivitas, Hasil belajar, Pendidikan Agama Islam, Metode kooperatif tipe Jigsaw.
Latar Belakang Masalah
Al Qur’an terdiri dari dari huruf-huruf hijaiyah dan bagi pembaca harus mengetanui mana bacaan panjang dan pendek ataupun penggalan-penggalan ayat Al Qur’an. Oleh sebab itu, sebelum membaca Al Qur’an tentunya harus mengetahui kaidah-kaidah bacaan yang disebut ilmu tajwid. Disamping itu, membaca Al Qur’an juga harus fasih agar maknanya tidak berubah. Demikian pula agar Al Qur’an enak didengar, maka juga diharuskan dibaca dengan jelas dan tartil. Namun sebagian besar umat muslim banyak yang mengabaikan hal demikian.
Salah satu kesulitan membaca Al-Qur’an bagi anak-anak adalah karena ayat-ayatnya terdapat kalimat yang panjang sehingga mengakibatkan kurang lancar, bahkan tidak fasih dalam membaca. Kesulitan tersebut diakibatkan karena pada tingkat dasar belum sepenuhnya memahami ilmu tajwid, dan biasanya para ustadz mengajarkan secara praktis, sehingga seringkali anak sekedar menghafal saja.
Hal tersebut di atas juga banyak dialami oleh anak didik yang masih duduk dibangku tingkat dasar. Maka bagi guru perlu menggunakan metode yang tepat dan efisien dalam mengajarkan membaca Al Qur’an. Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam pengajaran membaca Al-Qur’an adalah metode Reading Aloud (membaca keras), di mana metode ini menuntut perhatian anak. Jika yang melakukannya adalah orangtua, dua manfaat sekaligus didapat; menumbuhkan kegemaran membaca pada anak, juga menjalin kedekatan antara anak dan orangtua.
Berdasarkan pengamatan awal yang penulis sebagai guru pendidikan agama Islam di SD Negeri Karangmojo 01, kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an masih rendah, terutama belum sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Hal ini dapat diketahui bahwa hasil ulangan harian yang diperoleh siswa dalam materi membaca kalimat dalam Al Qur’an yaitu dengan nilai rata-rata kelas 59,3 (dibawah kkm 65) atau ketuntasan baru 19%. Sementara ketuntasan yang diharapkan adalah 85%. Kondisi tersebut bukan semata-mata karena daya serap siswa yang rendah, tetapi lebih banyak faktor yang mempengaruhinya. Bisa jadi karena metode pembelajaran yang kurang tepat, model pembelajaran kurang menarik, atau mungkin karena faktor kesiapan siswa dakam menerima materi pelajaran yang kurang maksimal.
Namun dari beberapa faktor tersebut, berdasarkan pengamatan awal yang peneliti lakukan terdapat kecenderungan yang mengarah pada faktor metode pembelajaran yang harus diperbaiki. Dimana metode yang digunakan sebelumnya sebatas pada teori, peran aktif siswa kurang diperhatikan, sehingga hasil pembelajaran pendidikan agama Islam belum maksimal.
Selanjutnya untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar membaca kalimat Al Qur’an siswa SD Negari Karangmojo 01 maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Membaca Kalimat dalam Al Qur’an melalui Metode Reading Aloud pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangmojo 01 Semester I Tahun pelajaran 2009/2010”
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian:Apakah melalui metode Reading Aloud dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan agama Islam pada siswa Kelas III SD Negeri Karangmojo 01 Semester I tahun pelajaran 2009/2010?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mendeskripsikan aktivitas dan hasil belajar pendidikan agama Islam materi membaca kalimat dalam al Qur’an melalui metode Reading Aloud pada siswa Kelas III SD Negeri Karangmojo 01 semester I tahun pelajaran 2009/2010.
Manfaat Penelitian
Bagi siswa, Penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan agama islam. Selain itu, melalui penggunaan metode Reading Aloud siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran pendidikan agama islam khususnya materi membaca kalimat dalam al Qur’an. Menghilangkan anggapan bahwa belajar al Qur’an itu sulit.
Bagi Guru, penelitian ini dapat membantu guru memperbaiki metode pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam, sebagai masukan untuk meningkatkan minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam dan dapat meningkatkan rasa percaya diri guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas III SD.
Bagi Sekolah dan Pendidikan secara umum penelitian ini memberikan sumbangan positif tentang metode pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas III SD, menanggulangi kesulitan pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas III dan menciptakan kerjasama yang kondusif antara guru sebagai peneliti dengan sekolah untuk kemajuan sekolah dalam pelajaran pendidikan agama Islam.
KAJIAN TEORI
Aktivitas Belajar
Istilah aktivitas sering dikenal dalam kehidupan sehari-hari yang bermakna kegiatan. dijelaskan bahwa "Activity is being active or lively, when a man is over seventy last time of full us usually past,"( Hornby, 1995: 11) Artinya: Aktivitas mengerjakan sesuatu kegiatan dengan aktif, di mana seseorang mempergunakan waktunya semuanya selalu berhasil, Sedangkan belajar atau learning dapat didefenisikan : "Learning Is a relatively permanent change In behavioral tendency and is the result of reinforced practice,"(John, et all, 1968: 243) Yang bermaksud: Belajar adalah perubahan yang relatif tetap dalam kecenderungan berpusat dan ia membawa hasil kenyataan yang kuat. Pendapat lain tentang belajar berbunyi :"Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian,"(Ngalim Purwanto, 1985: 81).
Bila pengertian aktivitas dikaitkan dengan pengertian belajar dapat dimaksudkan: Aktivitas adalah melakukan suatu perbuatan yang dapat merubah kepribadian seseorang dengan aktif, dimana seseorang mempergunakan waktunya, kecakapannya sehingga menghasilkan kecakapan baru yang berupa kecakapan sikap, kebiasaan, kapandaian dan pengertian. Dengan kata lain aktivitas belajar adalah kegiatan yang aktif dilakukan oleh seseorang untuk membawanya pada perubahan tingkah laku yang baru dan dicerminkan dalam kepribadiannya.
Faktor yang mempengaruhi belajar pada pokoknya mempengaruhi aktifitas belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi belajar adalah : 1) Faktor indogin, ialah faktor yang datang dari pelajar atau mahasiswa sendiri. faktor ini meliputi : Faktor bioiogis (faktor yang bersifat jasmaniah) dan faktor psychologis (faktor yang bersifat rohaniah). 2) Faktor exogin, ialah faktor yang datang dari luar pelajar atau mahasiswa Faktor ini meliputi : Faktor lingkungan keluarga, Faktor lingkungan sekolah, Faktor lingkungan masyarakat.(Ahmadi, 1986: 75)
Faktor biologi dapat berupa kesehatan, pertumbuhan, perkembangan, kematangan, sedangkan faktor psikologis bisa berupa intelegensi, minat, aktivitas, sikap, dan kepribadian seseorang, Faktor lingkungan keluarga dapat berupa per-hatian orang tua, ekonominya, keramaian anggota keluarga, ketenangan dalam keluarga, sedangkan faktor lingkungan sekolah dapat berupa guru dan cara mengajarnya, metode yang digunakan dalam mengajar, sarana dan prasara pendidikan lainnya Faktor lingkungan masyarakat bisa berupa, masmedia, bioskop, teleIIIisi, radio, teman bergaul, organisasi, lingkungan perjudian, atau lainnya yang dapat merusak keaktifan siswa belajar
Pendidikan Agama Islam di SD
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan indiIIIidual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan IIIisi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan IIIisi ini mendorong dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang persekolahan yang secara nasional ditandai dengan ciri-ciri: 1. lebih menitik beratkan pencapaian kompetensi secata utuh selain penguasaaan materi; 2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang
tersedia; 3. memberiklan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk mengembangkan strategi dan program pembelajaran seauai dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya pendidikan. (Kemdikbud, 2003: 1)
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur sekolah, orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk: 1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT; 2. mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan
sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. (Kemdikbud, 2003: 2)
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek: 1. Al-Qur’an dan Hadits 2. Aqidah 3. Akhlak 4. Fiqih 5. Tarikh dan Kebudayaan Islam.
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian
antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama
manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Membaca Kalimat dalam Al Qur’an
Seperti halnya dengan kalimat dalam Pendidikan Agama Islam, kalimat dalam Al-Qur'an pun mempunyai tanda baca. Tanda baca yang terdapat dalam Al-Qur'an adalah fathah ( di atas huruf), kasrah ( di bawah huruf), dammah ( ), sukun ( ), tasydid ( ). Huruf dalam Al-Qur'an disebut huruf hijaiyah yang terdiri atas 28 huruf. (Zoharudin, dkk, 2007: 2)
Dalam membaca Al-Qur'an, hendaknya mengikuti adab-adab yang harus diperhatikan. Beberapa adab tersebut di antaranya sebagai berikut. 1. Berwudu terlebih dahulu. 2. Berpakaian yang bersih dan suci. 3. Duduk menghadap kiblat. dan 4. Khusyu'.Selain itu, kita harus membaca Al-Qur'an secara perlahan. Maksudnya adalah bacalah Al-Qur'an dengan tidak tergesa-gesa. Jika kita membaca Al-Qur'an dengan tergesa-gesa, dikhawatirkan ada kalimat yang bacaannya tidak benar. Jika membaca Al-Qur'an dengan tidak benar, artinya pun akan tidak benar. Firman Allah mengenai membaca Al-Qur'an dengan perlahan ini terdapat pada surah Al-Muzzammil/73 ayat 4 yang Artinya: "…dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan." (Q.S. Al-Muzzammil/73:4)
Metode Reading Aloud
Reading Aloud adalah salah satu dari metode pembelajaran aktif dimana “strategi ini dapat membatu siswa/mahasiswa dalam berkonsentrasi, mengajukan pertanyaan dan menggugah diskusi (Hisyam Zaini, dkk., 2007:45)
Dengan stsrategi ini siswa diharapkan dapat berkonsentrasi penuh selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga bila strategi ini diterapkan dalam proses pembelajaran akan membantu siswa dalam menguasai materi diklat.
Penerapan Metode Reading Aloud pada Materi Membaca Kalimat dalam Al Qur’an
Untuk mengajar dengan model pembelajaran Reading Aloud ini tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh guru adalah: 1) guru memilih dan menentukan teks (kalimat dalam al Qur’an) untuk dibaca dengan keras. Usahakan teks tersebut tidak terlalu panjang. 2) guru memberikan(kalimat dalam al Qur’an) kepada siswa 3) guru membagi (kalimat dalam al Qur’an) dengan paragraph atau yang lain. 4) guru mengundang beberapa siswa untuk membaca bagian teks (kalimat dalam al Qur’an) yang berbeda-beda. 5) Ketika pembacaan sedang berlangsung, guru menghentikan pada beberapa tempat untuk menekankan pada poin-poin tertentu, untuk bertanya atau memberi contoh. guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengulang, jika mereka menunjukkan kesulitan pada point tersebut. 6) guru mengakhiri dengan bertanya kepada siswa tentang apa yang telah dibacanya. (Safrudin, 2006:7)
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004:22).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 2004:39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981:21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2004:39).
"Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya" (Ali Muhammad, 2004:14). Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri indiIIIidu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri indiIIIidu maka belajar tidak dikatakan berhasil.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).
Kerangka Berpikir
Kondisi awal guru belum menggunakan metode reading aloud dalam pembelajaran membaca kalimat dalam Al Qur’an, maka aktivitas dan hasil belajar pendidikan agama Islam masih rendah.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar membaca kalimat dalam al Qur’an perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan metode reading aloud. Siklus I menggunakan metode reading aloud tanpa bimbingan guru dan siklus II menggunakan metode reading aloud dengan bimbingan guru. Dengan tindakan yang berbeda dari siklus I ke siklus II diharapkan aktivitas dan hasil belajar membaca kalimat dalam al Qur’an meningkat.
Kondisi akhir diduga dengan menggunakan metode reading aloud dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar membaca kalimat dalam al Qur’an pada siswa Kelas III SD Negeri Karangmojo 01 semester I tahun pelajaran 2009/2010.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: metode reading aloud dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pendidikan agama islam materi membaca kalimat dalam al Qur’an pada siswa Kelas III SD Negeri Karangmojo 01 semester I tahun pelajaran 2009/2010.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Juli 2009 sampai dengan bulan September 2009. Penelitian dilaksanakan di kelas III SD Negeri Karangmojo 01, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah aktivitas dan hasil belajar membaca kalimat dalam al Qur’an siswa kelas III SD Negeri Karangmojo 01, dengan jumlah siswa 27.
Sumber Data
Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu data yang berasal dari subyek penelitian (primer) dan dari bukan subyek (skunder).
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa teknik tes, dan teknik non tes. Sedangkan alat pengumpulan data meliputi dokumen, tes dan pengamatan. Dokumen digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar kondisi awal siswa yaitu berupa daftar nilai/laporan penilaian, pengolahan dan analisis hasil belajar siswa. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa yang berupa butir soal. Pengamatan menggunakan lembar penilaian yaitu untuk mengetahui aktivitas siswa dalam membaca kalimat dalam al Qur’an berupa: a) Melafalkan huruf dan kalimat dalam Al Quran dengan baik dan benar sesuai harakat dan makhaj yang benar, b) Mendemonstrasikan bacaan kalimat dalam Al Quran, c) Membaca kalimat dalam Al Quran dengan benar dan tartil, dan d) Menulis kalimat Al Quran dengan benar.
Validitas dan Analisis Data
Untuk memperoleh data yang valid mengenai aktivitas dan hasil belajar membaca kalimat dalam al Qur’an pada siswa kelas III SD Negeri Karangmojo 01 semester I tahun pelajaran 2009/2010 yaitu : 1) aktivitas belajar (observasi) diIIIalidasi melalui trianggulasi sumber, yaitu data yang berasal dari siswa, guru dan rekan kolaborator yang merupakan data kualitatif dianalisis menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan pengamatan dan refleksi dengan membandingkan proses kondisi awal, siklus I dan siklus II. 2) hasil belajar yang berupa nilai test yang divalidasi adalah instrumen test yang berupa butir soal dengan content validity diperlukan kisi-kisi soal. Data yang berupa angka (data kuantitatif) dianalisis menggunakan diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setalah siklus II, kemudian direfleksi.
Prosedur Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan/obserIIIasi dan refleksi.
Indikator Keberhasilan
Peningkatan aktivitas indikatornya adalah adanya peningkatan aktivitas dari kurang baik menjadi baik. Peningkatan hasil belajar membaca kalimat dalam al Qur’an indikatornya adalah nilai ulangan harian yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Hasil belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum diadakan penelitian dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut.
Tabel 1
Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal
No
Uraian
Nilai Ulangan Harian
1
Nilai terendah
50
2
Nilai tertinggi
70
3
Nilai rerata
59,3
4
Rentang nilai
20
Gambar 1
Grafik Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal
Gambar 2
Grafik Nilai Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
Berdasarkan Tabel dan Gambar grafik diatas tentang hasil nilai ulangan harian Pendidikan Agama Islam sebelum diadakan penelitian pada siswa kelas III SD Negeri Karangmojo 01 tahun pelajaran 2009/2010 ada 22 siswa (81%) yang dinyatakan belum tuntas, dengan nilai siswa terendah 50, nilai tertinggi 70 dan nilai rata-rata kelas 59,3.
Deskripsi Siklus I
Siklus I menggunakan metode Reading Aloud tanpa bimbingan guru. Pembelajaran dilaksanakan dengan buku siswa, dan sumber bacaan siswa selama 2x35 menit (2x pertemuan), dengan standar kompetensi: Mengenal kalimat dalam Al Quran. Kompetensi dasar: membaca kalimat dalam al Qur’an, sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Materi yang disampaikan pada siklus I ini adalah materi membaca kalimat dalam Al Qur’an.
Hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa membaca puisi pada Siklus I dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut
Tabel 2
Nilai Aktivitas Belajar Siklus I
Kabupaten Sukoharjo
0 Komentar