Terbaru

6/recent/ticker-posts

Contoh PTK IPA/ FISIKA SMP.



BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Keberhasilan dan prestasi siswa merupakan tujuan utama dalam setiap proses pembelajaran. Keberhasilan pada proses pembelajaran itu dipengaruhi oleh guru, siswa, alat dan sarana ruang kelas dan penerangan yang baik, metoda dan media alat praga yang efektif dan efisien.
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di sekolah, Faktanya pelajaran ini kurang menarik dan tidak disenagi sebagian besar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai rata-rata pelajaran IPA di raport siswa SMP di Jakarta Utara. Khususnya nilai rata-rata IPA yang di peroleh siswa kelas VII (tujuh) SMP Negeri di kecamatan Kelapa Gading yaitu 46,80 ( maih dibawah SKBM > 60,00 ) pada Ulangan Umum Bersama akhir semester I dan II Tahun Pelajaran 2005 – 2006.
Sebagai seorang Guru Penulis mengimginkan adanya perbaikan dalam perolehan nilai siswa yang yang menginsikasikan adanya perbaikan dalam pemahaman dan minat siswa pada pelajaran IPA khususnya Fisika.
Mengingat kegiatan belajar mengajar di sekolah masih bersifat klasikal dengan jumlah peserta didik 40 siswa mau tidak mau metode Ceramah tidak dapat dihindari tetap dilakukan dengan mengkombinasikan atau diselingi metode lain agar mendekati yang di Syaratkan pada Kurikulum KTSP yang berbasis kompetensi siwa dengan unsure Pembelajaran Kontekstual ( CTL: Contextual Teaching and Learning )
Untuk itu penulis berupaya mencari cara dan media yang tepat untuk memperoleh apa yang penulis harapkan. Dengan memperhatikan situasional KBM diatas penulis mencoba sebelum praktikum pada metode ceramah yang bersifat klasikal menggunakan alat praga atau media pembelajaran berbasis computer yang inovatif agar proses belajar mengajar lebih menarik, efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal.
Sepuluh Tahun terakhir ini telah banyak SMP dan SMA di Jakarta mendapat Kiriman/ bantuan media dan alat Bantu pembelajaran yang berbasis computer dari Pusat dan daerah, khususnya dari dinas Pendidikan. Salah satunya adalah Software Pesona Fisika yang materinya disusun sesuai kurikulum serta gambar dan suaranya ditampilkan secara menarik, animasi dan interaktif.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan Pengalaman empiris dan fakta dari Latar belakang pada pendahuluan, ada beberapa masalah yang diperoleh :
1. Bagaimana meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa ?
2. Metode dan Media Belajar yang bagai mana yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa ?
3. Apakah kemajuan Ilmu dan Teknologi dapat mengembangkan media Pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien ?
4. Media apa yang efektif dan efisien pada KBM yang bersifat klasikal ?
5. Apakah media pembelajaran berbasis computer dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam belajar fisika.?
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul , penulis mengambil rumusan masah berupa pertanyaan : “ Apakah media Pembelajaran Berbasis computer dapat meningkatkan minat dan preatasi siswa SMP dalam pelajaran fisika ? “
D. PEMBATASAN MASALAH
Dengan mempertimbangkan waktu dan kevalitdan dalam mengambil data, penulis membatasi membatasi masalah ini di lingkungan tempat penulis mengajar, lebih khusus lagi siswa SMP N 123 kelas VII semester pertama. Dengan materi pelajar yang diambil adalah : BAB.II “ Pengukuran “ dengan sub judul “Alat Ukur Panjang: Jangka Sorong dan Mikrometer skrup”
E. TUJUAN PENELITIAN
Melalui penulisan proposal ini penulis mengharapkan adanya manfaat yang di peroleh diantaranya ;
1. Memberikan wawasan bagi rekan guru mata pelajaran IPA khususnya sekolah yang telah menerima alat media pembelajaran berbasis computer agar berdaya guna maksimal untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam pelajaran fisika .
2. Memberi motivasi kepada penulis khususnya, untuk terus berusaha untuk terus berupaya mengembangkan cara dan media pembelajaran IPA yang tepat guna di sekolah demi kemajuan anak bangsa.
3. Memberi motivasi dan wawasan pada semua pihak , khususnya kalangan pendidikan agar memberdayakan kemajuan ilmu dan Teknologi sebagai sumber belajar IPA yang efektif dan Efisien.
F. MANFAAT PENELITIAN
Hasil Penulisan ini di harapkan dapat bermanfaat secara ilmiah bagi penulis Khususnya dan bagi masyarakat secara umum antara lain :
1. Bagi penulis, proses dan hasil penelitian merupakan pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk berfikir secara ilmiah, lebih memahami tidak hanya berdasarkan teori tetapi juga hasil pengalaman selama penelitian.
2. Bagi masyarakat, hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk mengubah pandangan tradisional menjadi pandangan yang bersifat ilmiah dan mengetahui hubungan antara kesiapan belajar siswa dengan prestasi belajar dalam pelajaran fisika.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Belajar
Pada umumnya tingkah laku yang menyangkut pengetahuan, kecerdasan, prestasi dan pribadi yang baik diperoleh melalui belajar dan pengalaman denga demikian untuk memahami tingkah laku manusia sebaiknya harus melalui proses belajar.
Belajar sangat penting artinya bagi kehidupan manusia di samping kepandaian yang bersifat jasmaniah, manusia juga membutuhkan kepandaian yang bersifat rohaniah. Karena manusia bukan hanya makhluk biologis seperti halnya hewan, tetapi juga manusia adalah makhluk sosial dan berbudaya.
Adapun pengertian tentang belajar menurut pendapat beberapa ahli adalah sebagai berikut :
Menurut pendapat Laster D Crow and Alice Crow “ Belajar ialah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan pengetahuan dan sikap-silap.” 1
Menurut Robert M Gagne dalam bukunya The Conditioning Of Learning mengemukakan bahwa: “ Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus-menerus, bukan hanya disebabkan proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh factor dari luar diri dan factor dari dalam dan keduanya saling berinteraksi”. Dalam teori Psikologi konsep belajar Gagne ini dinamakan perpaduan antara aliran bihaviorisme dan aliran instrumentalisme.
Jung, (1968a0 mendifinisikan “ Belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku dari suatu organisme dimodifikasi oleh pengalaman.” 2
Ngalim Purwanto, ( 1992 : 84 ) mengemukakan “ Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetapdalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman “ 3
Hudgins Cs ( 1982 ) berpendapat “ Hakekat belajar sevara tradisional didefinisikan sebagai suatu perubahan dalam tingkah laku, yang mengakibatkan adanya pengalaman. “ 4
Pengertian belajar , menurut aliranKonstruktivisme adalah perubahan proses mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata yang dialami siswa sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Pengetahuan yang mereka peroleh sebagai hasil interaksi hasil interprestasi pengalaman yang disusun dalam pikirannya.
Belajar , menurut Oemar Hamalik dalam Proses Belajar Mengajar Adalah: “ Merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.” Adapun mengajar adalah “ Suatu proses membimbing kegiatan belajar .” Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan mengajar akan bermakna manakala terjadi kegiatan belajar murid. Dalam hal ini guru harus memahami tentang proses kegiatan belajar mengajar, sehingga bisa memberi bimbingan.
Pengajaran adalah susunan prosespenyampaian imformasi dan lingkungan untuk memfasilitasi pembelajaran. Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah tidak hanya tempat dimana pengajaran berlangsung tetapi juga metode, media dan alat Bantu lain yang dibutuhkan untuk menyampaikan imformasi dan membimbing siswa.
Guru dalam hal ini berlaku sebagai penanggung jawab keberlangsungan proses belajar mengajar. Oleh karma itu, agar proses belajar menjadi menyenangkan, seorang guru harus memiliki strategi mengajar yang tepat.
Menurut Nana Sujana, yang dikutip oleh Ahmad Sabri : “ Strategi mengajar adalah: tindakan guru melaksanakan rencana pengajarandenganmenggunakan beberapa Variable pengajaran, seperti tujuan, bahan, metode, media, alat evaluasi serta motivasi yang mempengaruhi siswa mencapai tujuan uyang te;ah ditetapkan.
Sedangkan menurut JJ Haibuan ( 2006 ) Strategi mengajar adalah pola umum perbuatan guru – murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. 5. Dalam hal ini strategi menunjukkan perbuatan yang dilakukan antara guru-murid. Sedangkan belajar mengajar menunjukkan proses instruksional ( meliputi, tujuan bahan, metode, media dan evaluasi umpan balik yang telah ditentukan).
Pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, ketrampilan atau sikap baru pada saat seseorang atau individu berinteraksi dangan imformasi dan lingkungan . Pembelajaran terjadi di sepanjang waktu . Kita belajar pada saat berpergian, jalan,jalan, nonton TV, berbicara dengan orang lain atau sekedar mengamati apa yang terjadi disekitar kita. Jenis pembelajaran incidental ini bukan merupakan tujuan utama sebagai guru propesional, melainkan kita atau guru sejogyanya peduli dengan pembelajaranyang terjadi sebagai hasil dari upaya pengajaran yang terrencana dengan baik. Bagaimana kita menyusun rencana pengajaran memiliki banyak kepentingan. Tidak hanya dengan apa yang dipelajari tetapi juga bagaimana siswa menggunakan apa yang ia telah pelajari.
Jadi proses pengajaran dan pembelajaran mencakup pemilihan, penyusunan, dan penyampaian informasi dalam suatu lingkungan yang sesuai dengan cara siswa berinteraksi dengan imformasiitu. Sebagi tolak ukur dan umpan balik dari kegiatan belajar mengajar, seorang guru perlu membuat evaluasi penilaian hasil belajar yang tujuannya menurut Ahmad Rohadi HM ( 2004 hal 179) “ …. Untuk melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pelajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. “ 6
Hasil Belajar juga merupakan cermin dari cara guru menanamkan konsep atau imformasi pada siswa. Untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep pada siswa perlu dilakukan penilaian. Seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana ( 1989 : 9) “ Funsi penilaian hasil belajar adalah mengukur tercapai atau tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.” 7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.TUJUAN PENELITIAN
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan media berbasis computer dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam pelajaran IPA khususnya fisika pada materi penggunaan alat ukur jangka sorong dan micrometer skrup di kelas VII SMPN 123 Jakarta.
B.TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SMPN 123 Jakarta. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada semester I (pertama) tahun pelajaran 2006-2007.
C.METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif yaitu membandingkan hasil belajar siswa tanpa menggunakan media berbasis computer dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media berbasis computer.
D.TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Untuk memperoleh sample perlu diadakan langkah-langkah persiapan, yaitu menentukan orientasi daerah penelitian dan waktu yang tepat untuk pelaksanaanya. Kemudian langkah berikutnya adalah menentukan populasi terjangkau dan sampel.
1. Populasi target
Dalam penelitian ini ditentukan sebagai populasi target adalah siswa kelas VII SMPN 123 Jakarta.
2. Populasi terjangkau
Dalam penelitian ini ditentukan sebagai populasi terjangkau adalah siswa kelas VII-1 SMPN 123 Jakarta.
3. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau, yaitu sebanyak 38 orang.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Metode Pengumpulan Data
a. studi literature, membaca dan menelusuri pustaka untuk memperoleh bahan masukan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
b. studi lapangan, yaitu dengan mengamati hasil belajar siswa tanpa menggunkan media berbasis computer dengan hasil belajar siswa dengan menggunkan media berbasis computer(Software X).
c. pre test dilakukan secara tertulis sebelum pengamatan dan setelah pengamatan selesai, dilakukan post test.
2. Instrument
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini ada dua perangkat, yaitu:
a. dua perangkat test yaitu pre test dan post test yang terlebih dahulu diuji realibitasinya dan validitasnya. Perangkat test masing-masing terdiri dari 20 item. Pre test dilakukan secara terltulis untuk mengetahui kesiapan belajar siswa. Dan post test dilakuakan secara tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melalui proses belajar mengajar.
b. Seperangkat angket untuk mengetahui adanya hubungan/korelasi positip antara kesiapan belajar dengan prestasi belajar siswa dalam pelajaran fisika.
3. Pengujian Reliabilitas
Test yang mempunyai reliabitas berarti bahwa test tersebut
dapat dipercaya. Reliabilitas dari suatu test selalu menunjukan ketetapan hasil dari serangkaian pengukuran. Tetapi dalam prakteknya test yang demikian memiliki reliabilitas seperti ini sangat jarang dijumpai.
4. Pengujian Validitas
Sebuah perangkat test dikatakan valid apabila test tersebut mengukur apa yang hendak diukur sesuai dengan criteria dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil test tersebut dengan criteria.
F. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Pengorganisasian Data
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran perangkat test disusun ke dalam suatu tabel distribusi frekuensi, yaitu penyusunan sistematik dari pengukuran individual dari hasil belajar tertinggi ke nilai terendah. Dari distribusi frekuensi dapat diketahui bentuk distribusinya yaitu apakah skor yang didapat terbagi secara merata atau cenderung untuk berkelompok, dan dimana pengelompokkan itu terjadi dalam distribusi frekuensi tersebut.
2. Hipotesis Statistik
Hi : µx > µy
di artikan sebagai berikut :
hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis computer lebih besar dari pada tidak menggunakan media pembelajaran.
Hi : µx > µy
di artikan sebagai berikut :
hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis computer sama dengan hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis computer.
Keterangan :
Hi = Hipotesis penelitian ? Hipotesis alternative
Ho = Hipotesis yang akan di uji kebenarannya.
µx = Nilai rat-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis computer.
µy = Nilai rat-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis computer
3. Analisis Data
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu ditabulasikan data-data dari hasil penyebaran test. Skor test tiap siswa ditabulasikan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memberikan pembobotan dari hasil jawaban tiap item, yaitu tiap item dengan jawaban benar di beri nilai 5.
b. Memberikan penilaian secara total dari hasil jawaban yaitu dengan menjumlahkan skor dari semua jawan benar.
Berdasarkan skor akhir kemudian hasilnya dianalisis dengan menggunakan uji – t sesuai dengan pendapat Sudjana ( 1983 : 232 )
M x - M y
t = ------------------------
s.
( Nx - 1 ) . s2 x + ( Ny - 1 ) .s2 y
s 2 =
Nx + N y - 2
S 2 x = ­--------------- , s 2 y = -------------
Nx - 1 Ny - 1
M x - M y
t = ----------------------------------------------------------
Keterangan :
X = Kelompok eXpriment
Y = Kelompok pembanding.
M = Rata - rata
s = Simpangan Baku.
N = Jumlah unit dalam kelompok.
Kriteria pengujian dengan derajat kebebasan sebesar 87 ( N x + N y – 2 ) dan taraf signifikansi 0,05 adalah sebagai berikut:
Tolak Ho apabila t hitung ≥ t tabel
Terima Ho apabila t hitung ≥ t tabel
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik , Oemar. Proses Belajar Mengajar , Jakarta : Bumi Aksara,2006.
Hasibuan, JJ dan Moejiono. Proses Belajar Mengajar , Bandung : Rosda , 2006.
http : // www. Fisika.net.lipi. go. Id // utama Cgi. Tanggal 17 mei 2007. jam 19.07.
M. Ngalim, Purwanto. Psikologi Pendoidikan , Bandung : Remaja Rosda Karya , 1992.
Roestiyah, N.K. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta : PT. Bina Aksara, 1989.
Sabri , Ahmad . Strategi Belajar Mengajar – Micro Teaching , Jakarta : Quantum Teaching , 2007
Sujana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , Remaja Rosda Karya, Bandung , 1989 (9)
Sujana , Nana dan Rifai , Ahmad. Media Pengajaran , Sinar Baru Algentindo , Bandung , 2001 (208)

Posting Komentar

0 Komentar