Terbaru

6/recent/ticker-posts

Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yangharus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UUSisdiknas menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional itumerupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkanoleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasionalmenjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dankeyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral,norma, dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya danlingkungan alamnya. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakandalam kehidupan manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistemkepercayaan, sistem pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya. Manusia sebagaimakhluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan;akan tetapi juga dalam interaksi dengan sesama manusia dan alam kehidupan, manusiadiatur oleh sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan yang telahdihasilkannya. Ketika kehidupan manusia terus berkembang, maka yang berkembangsesungguhnya adalah sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, ilmu,teknologi, serta seni. Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkanpotensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral, dankeyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut kearah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk darihasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagailandasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atassejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, danhormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan orang lain menumbuhkankarakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakterbangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang.Akan tetapi, karena manusia hidup dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu, makapengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungansosial dan budaya yang berangkutan. Artinya, pengembangan budaya dan karakterbangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskanpeserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa.Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila; jadi pendidikan budaya dankarakter bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain, mendidikbudaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diripeserta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkanpotensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsadalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakatdan bangsa yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai olehpewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Olehkarena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagigenerasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untukpeningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Dalamproses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif peserta didikmengembangkan potensi dirinya, melakukan proses internalisasi, dan penghayatannilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkankehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsayang bermartabat.

Posting Komentar

0 Komentar