PBM singkatan dari proses belajar mengajar. Sejak lahir hingga tua manusia selalu belajar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar menurut Wina Sanjaya dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (2006,112) belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah, Sedangkan menurut Conny R. Semiawan ( 1999, 59 ) belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Seseorang dikatakan telah belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelum ia belajar atau bila tingkah lakunya berubah sehingga lain caranya menghadapi situasi sebelumnya.
Belajar mempunyai tujuan. Dalam arti yang luas, tujuan belajar adalah suatu pernyataan tentang perubahan yang diharapkan. Perubahan ini diinginkan dan dinilai oleh guru, diharapkan akan terjadi dalam pikiran, perbuatan dan perasaan siswa sebagai hasil dari pengalaman pendidikan dan latihan. Tidak ada satu pengalamanpun dapat dinilai baik atau buruk berdasarkan pengalaman itu sendiri. Satu – satunya cara untuk menilai kualitas pengalaman terletak pada berhasil atau tidaknya pengalaman tersebut dalam membawa perubahan yang diinginkan pada tingkah laku siswa. Tujuan khusus belajar menurut Taksonomi Bloom secara luas dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga kelompok tujuan berikut yaitu tujuan kognitif, tujuan afektif dan tujuan psikomotor (Pengelolaan Belajar Ivor K. Davies hal 97) Tujuan kognitif berhubungan dengan informasi dan pengetahuan karena itu usaha untuk mewujudkan tercapainya tujuan kognitif adalah suatu kegiatan pokok program pendidikan dan latihan. Tujuan afektif menekankan pada sikap dan nilai perasaan dan emosi. Tujuan psikomotor berhubungan dengan ketrampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan anggota. Hakekat mengajar adalah memberikan atau mentransfer pengetahuan atau pengalaman yang sudah dimiliki kepada orang lain yang membutuhkan. Mengajar tidak harus dilakukan oleh seorang guru tetapi mengajar juga bisa dilakukan oleh seorang ibu kepada anaknya, seorang kakak kepada adiknya, atau bahkan kepada sesama temannya. Seorang ibu mengajari anaknya bagaimana cara berjalan, bagaimana cara makan yang baik, cara berpakaian, cara menanamkan agama ke anak, cara menghormati orang tua dan orang lain sehingga bisa hidup normal di tengah-tengah masyarakat. Menjadi pengajar tidak harus orang yang sekolahnya tinggi, usia lebih tua, butuh ruangan khusus tetapi siapapun bisa jadi pengajar. Seorang anakpun bisa jadi pengajar saat mengajari bapak ibunya bagaimana mengoperasikan komputer atau internet karena anak lebih trampil dan cepat menyerap apa yang ada dilingkungannya dan karena keingintahuannya besar. Tugas guru adalah mengajar dalam pengertian menata lingkungan agar terjadi kegiatan belajar pada peserta didik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengajar adalah memberi pelajaran yang dilakukan oleh guru kepada murid. Tujuan mengajar menurut Ivor K. Davies dalam bukunya Pengelolaan Belajar (1991,120) Tujuan mengajar ialah untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku seseorang pelajar. Mengajar agar berhasil membutuhkan strategi dan metode yang tepat
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional Bab XI pasal 39 ayat 2 berbunyi Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Bab XI pasal 40 ayat 2a Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.Menurut Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Depdikbud (1999 ,12) Dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru bebas memilih strategi belajar mengajar yang tepat, artinya penggunaan metode dan media dalam pengenalan nilai berada dalam pengamalan nilai. Tugas utama guru adalah menciptakan interaksi belajar mengajar di dalam kelas yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik.
Dari hakekat belajar dan mengajar di atas dapat disimpulkan PBM adalah proses belajar mengajar dimana siswa melakukan kegiatan belajar yang dikondisikan oleh guru sehingga terjadi proses pembelajaran
Belajar mempunyai tujuan. Dalam arti yang luas, tujuan belajar adalah suatu pernyataan tentang perubahan yang diharapkan. Perubahan ini diinginkan dan dinilai oleh guru, diharapkan akan terjadi dalam pikiran, perbuatan dan perasaan siswa sebagai hasil dari pengalaman pendidikan dan latihan. Tidak ada satu pengalamanpun dapat dinilai baik atau buruk berdasarkan pengalaman itu sendiri. Satu – satunya cara untuk menilai kualitas pengalaman terletak pada berhasil atau tidaknya pengalaman tersebut dalam membawa perubahan yang diinginkan pada tingkah laku siswa. Tujuan khusus belajar menurut Taksonomi Bloom secara luas dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga kelompok tujuan berikut yaitu tujuan kognitif, tujuan afektif dan tujuan psikomotor (Pengelolaan Belajar Ivor K. Davies hal 97) Tujuan kognitif berhubungan dengan informasi dan pengetahuan karena itu usaha untuk mewujudkan tercapainya tujuan kognitif adalah suatu kegiatan pokok program pendidikan dan latihan. Tujuan afektif menekankan pada sikap dan nilai perasaan dan emosi. Tujuan psikomotor berhubungan dengan ketrampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan anggota. Hakekat mengajar adalah memberikan atau mentransfer pengetahuan atau pengalaman yang sudah dimiliki kepada orang lain yang membutuhkan. Mengajar tidak harus dilakukan oleh seorang guru tetapi mengajar juga bisa dilakukan oleh seorang ibu kepada anaknya, seorang kakak kepada adiknya, atau bahkan kepada sesama temannya. Seorang ibu mengajari anaknya bagaimana cara berjalan, bagaimana cara makan yang baik, cara berpakaian, cara menanamkan agama ke anak, cara menghormati orang tua dan orang lain sehingga bisa hidup normal di tengah-tengah masyarakat. Menjadi pengajar tidak harus orang yang sekolahnya tinggi, usia lebih tua, butuh ruangan khusus tetapi siapapun bisa jadi pengajar. Seorang anakpun bisa jadi pengajar saat mengajari bapak ibunya bagaimana mengoperasikan komputer atau internet karena anak lebih trampil dan cepat menyerap apa yang ada dilingkungannya dan karena keingintahuannya besar. Tugas guru adalah mengajar dalam pengertian menata lingkungan agar terjadi kegiatan belajar pada peserta didik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengajar adalah memberi pelajaran yang dilakukan oleh guru kepada murid. Tujuan mengajar menurut Ivor K. Davies dalam bukunya Pengelolaan Belajar (1991,120) Tujuan mengajar ialah untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku seseorang pelajar. Mengajar agar berhasil membutuhkan strategi dan metode yang tepat
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional Bab XI pasal 39 ayat 2 berbunyi Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Bab XI pasal 40 ayat 2a Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.Menurut Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Depdikbud (1999 ,12) Dalam melaksanakan proses belajar mengajar guru bebas memilih strategi belajar mengajar yang tepat, artinya penggunaan metode dan media dalam pengenalan nilai berada dalam pengamalan nilai. Tugas utama guru adalah menciptakan interaksi belajar mengajar di dalam kelas yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik.
Dari hakekat belajar dan mengajar di atas dapat disimpulkan PBM adalah proses belajar mengajar dimana siswa melakukan kegiatan belajar yang dikondisikan oleh guru sehingga terjadi proses pembelajaran
0 Komentar