Terbaru

6/recent/ticker-posts

Sejarah Sukoharjo Sebagai Kota Budaya

Tanggal 15 Juli 2013 ini kota kita tercinta Sukoharjo ini genap berusia 67 tahun,kalau diukur dari perjalan sebuah kota memang usia ini masih relatif muda, namun bila itu diukur dari usia manusia, maka usia 67 tahun adalah usia dimana seseorang sudah mencapai puncak keemasannya.Masa-masa dimana seseorang mulai bisa menikmati segala jerih payah dan keberhasilannya di masa muda. Pertanyaan besarnya sudahkah seluruh lapisan masyarakat Sukoharjo ikut menikmati. ikut “handerbeni”, dan mempunyai “sense of belonging” terhadap kota tercinta ini? Tentu menjadi PR besar bagi para pemimpin di kota Sukoharjo untuk terus memikirkan dan mengupayakan agar “kue pembangunan” bisa dinikati oleh segenap lapisan masyarakat di Sukoharjo.
    Sebagai putra daerah yang dilahirkan di Sukoharjo dan telah berkali-kali merasakan pergantian pimpinan, namun sampai dengan ulang tahunnya yang ke-67 tahun saya belum menemukan sosok pimpinan di sukoharjo yang menaruh perhatian ekstra besar dan mempunyai visi untuk menjadikan kota Sukoharjo sebagai “Kota Sejarah dan Budaya”.
    Sebagai seorang pecinta sejarah dan budaya dan bertahun-tahun menggeluti masalah penyelamatan benda-banda sejarah dan budaya serta “cerita-cerita folklor” di berbagai daerah, kota Sukoharjo sebenarnya mempunyai potensi yang amat besar di bidang pariwisata sejarah dan budaya dan bisa tampil dengan gagah sebagai KOTA SEJARAH & BUDAYA.
Sukoharjo memiliki memiliki jejak sejarah tonggak sejarah tanah Jawa, yaitu bekas Kraton Pajang, Kraton Kartasura.Di reruntuhan Kraton Pajang mestinya kita dapat membuat pagelarann budaya yang mengacu pada perjalanan seorang anak muda yang hebat Jaka Tingkir, dari pemuda desa Tingkir sampai berhasil menjadi raja besar. Semangat perjuangan Jaka Tingkir mestinya bisa menginspirasi kepada para pemuda Sukoharjo bila hal ini dijadikan acaran pagelaran budaya tahunan.  Sementara di bekas Kraton Kartasura, mungkin kita bisa pagelarkan peristiwa “geger Pacinan” kisah perebutan kekuasaan yang memilukan itu agar peristiwa-peristiwa bersejarah ini tidak terulang kembali di masa kini. Dan jangan lupa di Kartasura pun menyimpan jejak peperangan bersejarah Untung Surapati yang berhasil membinasakan Kapten Tack.Peristiwa hebat perlawanan seorang budak yang akhirnya menjadi Pahlawan Nasional ini pun rasanya cukup layak untuk dipentaskan dalam sebuah pagelaran tahunan dengan mengambil lakon “Banjaran Untung Surapati”.
    Belum lagi kalau kita mau menyentuh kepada legenda-legenda Rakyat dan wisata spiritual,seperti; Ki Ageng Balak, Ki Ageng Majasto, Ki Ageng Banyubiru, Ki Ageng Langsur, Kiai Konang, Pangeran Banjaransari, Tumenggung jagaswara dan masih banyak yang lainnya lagi. Yang pasti Sukoharjo sebetulnya begitu potensial untuk tampil secara gagah sebagai KOTA SEJARAH DAN BUDAYA, semua hanya tergantung kepada para pemimpin Sukoharjo yang mempunyai VISI SEJARAH & BUADAYA.***

Posting Komentar

0 Komentar