Strategi dasar implementasi dalam kebijakan link and match yang dipandang sebagai inovasi pendidikan di sekolah dasar mencakup upaya; meningkatkan kemampuan baca tulis hitung; termasuk baca tulis kritis. Hal itu menjadikan tugas utama guru kelas I untuk dapat mengajarkan membaca dan menulis serta berhitung, sebagai tahap permulaan. Siswa kelas I rata-rata masih begitu masuk sekolah hampir seratus persen belum dapat membaca dan menulis.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan agar siswa memiliki keterampilan dalam membaca dan menulis, dan dapat dipergunakan sebagai alat berkomunikasi.
Kegiatan pembelajaran akan berhasil baik, apabila guru dalam menyajikan materi menggunakan prosedur yang tepat, diantaranya metode yang tepat, alat peraga yang sesuai, bahasa pengantar yang menarik, sehingga motivasi dan minat anak akan bangkit. Berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru bahasa Indonesia kelas I Sering terjadi guru menghadapi berbagai kendala ketika memberikan materi pelajaran, baik yang berasal dari siswa, guru, maupun lingkungan sehingga proses pembelajaran kurang berjalan maksimal dan hasil yang didapat kurang memuaskan.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, maka dicoba dilaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas sebagai acuan proses pembelajaran selanjutnya. Kegiatan Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan bantuan petugas perpustakaan sebagai observer, dan dilakukan sebanyak 2 siklus perbaikan, setiap siklus menggunakan waktu 2x35 menit.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan agar siswa memiliki keterampilan dalam membaca dan menulis, dan dapat dipergunakan sebagai alat berkomunikasi.
Kegiatan pembelajaran akan berhasil baik, apabila guru dalam menyajikan materi menggunakan prosedur yang tepat, diantaranya metode yang tepat, alat peraga yang sesuai, bahasa pengantar yang menarik, sehingga motivasi dan minat anak akan bangkit. Berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru bahasa Indonesia kelas I Sering terjadi guru menghadapi berbagai kendala ketika memberikan materi pelajaran, baik yang berasal dari siswa, guru, maupun lingkungan sehingga proses pembelajaran kurang berjalan maksimal dan hasil yang didapat kurang memuaskan.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, maka dicoba dilaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas sebagai acuan proses pembelajaran selanjutnya. Kegiatan Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan bantuan petugas perpustakaan sebagai observer, dan dilakukan sebanyak 2 siklus perbaikan, setiap siklus menggunakan waktu 2x35 menit.
0 Komentar