Terbaru

6/recent/ticker-posts

Hakikat Pembelajaran Open Ended Learning (OEL)

Open-ended  merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode penyelesaian lebih dari satu. Jadi Open-ended memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman merumuskan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan menggunakan lebih dari satu metode. 
Menurut pendapat Shimada (1997:1) model pembelajaran open-ended adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu. Model, pembelajaran open-ended dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan / pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan beberapa teknik. Namun, pada model pembelajaran open-ended masalah yang diberikan adalah masalah yang bersifat terbuka atau masalah tidak lengkap .

Menurut Suherman dkk (2003; 123) problem yang diformulasikan memiliki multi jawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga open- ended problem atau soal terbuka. Siswa yang dihadapkan dengan open-ended problem, tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Dengan demikian bukanlah hanya satu pendekatan atau metode dalam mendapatkan jawaban, namun beberapa atau banyak. Sifat “keterbukaan” dari suatu masalah dikatakan hilang apabila hanya ada satu cara dalam menjawab permasalahan yang diberikan atau hanya ada satu jawaban yang mungkin untuk masalah tersebut.

 Jadi, pendekatan open-ended adalah pembelajaran terbuka dimana siswa dapat menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan jawaban yang benar, bahkan siswa bisa memperoleh lebih dari satu jawaban yang benar. Sehingga open-ended dapat memberi kepercayaan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan atau pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan beberapa teknik atau cara tertentu.

Posting Komentar

0 Komentar