Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran dengan basis masalah yang berasal dari pembelajaran maupun lingkungan. Trianto (2010) menyatakan bahwa model Problem Based Learningmerupakan model pembelajaran yang berlandaskan masalah. Pembelajaran ini membutuhkan proses penyelidikan autentik. Penyelidikan autentik merupakan penyelidikan yang memerlukan penyelesaian masalah yang nyata dari masalah yang disajikan. Menurut Hartono (2013), modelProblem Based Learningberhubungan erat dengan kehidupan nyata peserta didik. Masalah yang berasal dari kehidupan nyata peserta didik akan mendorong siswa untuk meneliti dan mencari penyelesaiannya.
Liza, Karomiah, Abdullah, & Yunita (2011) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning). Pendidik memberikan peserta didik kesempatan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri berdasarkan kehidupan disekitarnya.Menurut Sudarman (2007),pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang melibatkan kehidupan nyata peserta didik dan dapat menciptakan pembelajaran yang bersifat open-mind, reflektif, kritis, dan aktif.
Menurut Rusman (2012), model Problem Based Learningmembantu dan memperjelas cara berpikir siswa. Cara berpikir siswa dilihat dari proses kognitif pada pembelajaran. Hamruni (2012) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan keterampilan intelektual. Pembelajaran berbasis masalah menggunakan masalah kehidupan nyata sebagai suatu konteks bagi siswa mengenai cara berpikir, kemampuan menyelesaikan masalah, dan memperoleh pengetahuan baru.
Menurut Sugiyanto (2009),model Problem Based Learningdapat melatih kemampuan kognitif peserta didik melalui penyajian masalah. Masalah yang disajikan harus bersifat membingungkan sehingga menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik. Situasi yang bermasalah dapat mendorong peserta didik untuk melakukan investigasi dan penyelidikan. Peserta didik diharuskan untuk berpikir dalam proses pemecahan masalah. Pembelajaran interaktif ini dapat dilakukan oleh peserta didik dengan cara berpasangan atau berkelompok.Majid (2013) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah menuntut peserta didik untuk berpikir. Pembelajaran diawali dengan pencarian data hingga penarikan kesimpulan yang dilakukan secara berkelompok.
Menurut Nasution (2008), pembelajaran berbasis masalah lebih efektif apabila disertai dengan pemberian instruksi kepada peserta didik. Pada kenyataannya, terdapat permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh peserta didik apabila tidak disertai dengan pengetahuan dan pengalaman mengenai permasalahan yang disajikan. Guru merupakan fasilitator dan berfungsi sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran. Guru dapat memberi petunjuk/instruksi kepada peserta didik untuk mengingat kembali pengalaman peserta didik. Instruksi yang diberikan kepada peserta didik diharapkan dapat membantu proses pemecahan masalah.
0 Komentar