Trianto (2010) menyatakan bahwa berpikir merupakan kemampuan menganalisis, mengkritik, dan menyimpulkan berdasarkan inferensi. Kemampuan berpikir didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta didik untuk memecahkan masalah. Menurut Rooijakkers (2003), setiap pemecahan masalah memerlukan taraf berpikir tinggi sedangkan peserta didik mempunyai berbagai taraf berpikir yang berbeda untuk memecahkan masalah.
Osborne, Kriese, Tobey, & Johnson (2009) menyatakan bahwa berpikir kritis melibatkan kompetensi kognitif dan menyadari cara untuk berpikir dalam proses penyelesaian masalah. Kemampuan berpikir kritis berkaitan erat dengan tingkat kecerdasan dan daya penalaran sehingga kemampuan seseorang untuk menciptakan keberagaman penyelesaian masalah.
Dewey dalam Fisher (2008)menyatakan bahwa berpikir kritis merupakankegiatan yang dilakukan secara aktif, berkelanjutan, dan teliti terhadap pengetahuan yang diyakini dan disertai alasan yang jelas sehingga dapat mendukung hasil pemikiran yang diperoleh. Hasil pemikiran yang diperoleh seseorang berasal dari diri pribadi seseorang secara aktif berdasarkan munculnya berbagai pertanyaan dan informasi yang relevan.
Berpikir kritis dilakukan secara berkelanjutan dan teliti dimaksudkan agar gagasan yang diperoleh bersifat konsisten dan beralasan jelas. Edward Glaser dalam Fisher (2008) mendefinisikan berpikir kritis terdiri dari tiga komponen yaitu perilaku berpikir untuk memberi gagasan sesuai pengalaman terhadap suatu masalah, pengetahuan yang disertai dengan penalaran dan beralasan, dan keterampilan menerapkan pengetahuan yang dimiliki.
Berpikir kritis merupakan kegiatan berpikir yang bertujuan untuk mencari kesimpulan, interpretasi, apa arti sesuatu, dan memecahkan masalah (Facione, 2013). Hasil pemikiran seseorang tidak hanya sebatas persepsi dengan dasar yang tidak jelas. Hasil berpikir kritis dilandasi dengan alasan yang jelas dan rasional. Cojocariu & Butnaru (2014) menyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai kemampuan berpikir kritis ditandai dengan aktif berpikir, memberi berbagai pertanyaan terhadap rasa ingin tahu yang dimiliki, mencari jawaban dan solusi terhadap suatu permasalahan, menjawab pertanyaan disertai dengan alasan, interpretasi, mampu menganalisis gagasan, dan mengevaluasi gagasan.Menurut Rahimi & Sajed (2014), berpikir kritis merupakan aktivitas berpendapat yang disertai dengan logika, mengasumsikan pertanyaan dengan benar, teliti dalam menarik kesimpulan, dan mengaitkan pendapat dengan kehidupan faktual.
0 Komentar