Terbaru

6/recent/ticker-posts

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN 2 BARAN KECAMATAN CAWAS SEMESTER II TAHUN AJARAN 2010/2011

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN 2 BARAN KECAMATAN CAWAS SEMESTER II
TAHUN AJARAN 2010/2011
                  
      Abstrak
Penelitian ini mengkaji masalah mengenai (1) Bagaimanakah peningkatan keterampilan siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten tahun ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi setelah diberi pembelajaran menulis dengan media gambar?, dan (2) Bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten tahun ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi setelah diberi pembelajaran menulis dengan media gambar? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dan perubahan tingkah laku siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten setelah diberi pembelajaran menulis menggunakan media gambar.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten yang berjumlah 28 siswa yang terdiri atas 11 siswa putra dan 17 siswa putri. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dan variable penggunaan media gambar. Pengumpulan data pada tahap prsiklus menggunakan teknik tes, sedangkan pengumpulan data pada tahap siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes dan nontes. Instrumen yang digunakan adalah instrument tes dan nontes. Instrumen tes yang digunakan adalah tes esai perintah menulis paragraf deskripsi, sedangkan instrumen nontes yang digunakan berupa pedoman observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil penelitian dianalisis dengan teknik kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan media gambar rata-rata klasikal siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten dari nilai prasiklus, siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Dari pelaksanaan penelitian siklus I diperoleh hasil bahwa secara individu masih ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar yang ditentukan, yaitu 80,00. Nilai rata-rata klasikal menulis paragraf deskripsi pada prasiklus sebesar 64,38 mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 9,41dengan rata-rata sebesar 73,48 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 7,31 dengan rata-rata sebesar 80,79. Jadi, peningkatan kemampuan menulis paragraph deskripsi siswa dari prasiklus sampai siklus II sebesar 16,41. Peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa juga diikuti dengan perubahan tingkah laku negatif menjadi tingkah laku positif. Pada siklus II siswa terlihat senang dan menikmati pembelajaran, mereka semakin aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Dari hasil penelitian keterampilan menulis paragraf deskripsi di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten mengalami peningkatan setelah mengikuti proses pembelajaran dengan media gambar dan tingkah laku siswa mengalami perubahan dari tingkah laku negatif menjadi tingkah laku positif.
Kata Kunci: Keterampilan Menulis, Paragraf Deskripsi, dan Media Gambar.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan menulis merupkan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh para siswa yang sedang belajar mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Keterampilan ini fungsional sifatnya bagi pengembangan diri dan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, menulis harus mendapatkan perhatian yang serius dalam pengajaran. Keterampilan menulis seseorang merupakan gambaran dari penguasaan seseorang terhadap bahasa yang digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan berbahasa seseorang. Dikatakan demikian, karena keterampilan menulis menggabungkan sejumlah keterampilan lainnya.
Pada kesempatan ini, peneliti membahas pembelajaran menulis khususnya menulis paragraf deskripsi. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan peneliti, keterampilan siswa untuk menulis masih terbatas, terlebih lagi untuk dapat menulis paragraf deskripsi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pemahaman siswa terhadap keterampilan menulis masih kurang, siswa kurang bisa membedakan antara karangan deskripsi dan narasi, siswa tidak senang dengan pembelajaran menulis paragraf deskripsi yang monoton dan membosankan, tebatasnya kemampuan siswa dalam menyesuaikan antara judul dengan isi karangan, penggunaan kosa kata yang belum maksimal, penggunaan ejaan dan tanda baca yang masih salah tebatasnya kemampuan siswa dalam mengembangkan gagasan atau ide menjadi suatu bentuk karangan, terbatasnya kemampuan siswa dalam berimajinasi dan memberi kesan hidup pada objek karangan. Selain itu, siswa juga belum bisa memaksimalkan penginderaan dalam menulis paragraph deskripsi. Keadaan ini mengakibatkan tidak efektifnya pembelajaran menulis di kelas. Agar dapat menulis siswa perlu diacu dengan bahan ajar yang menarik. Untuk itu, guru perlu mencari upaya yang dapat membuat siswa tertarik agar siswa dapat menulis dengan baik.. Dengan demikian, materi yang sedang diajarkan akan lebih mudah ditangkap oleh para siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti terhadap siswasiswi kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten, ternyata kemampuan menulis paragraf deskripsi para siswa masih relatif rendah. Rendahnya keterampilan menulis paragraf deskripsi tersebut tampak dalam hal siswa yang kebanyakan berlatar belakang dari keluarga kurang mampu, sehingga banyak waktu tersita untuk membantu orang tua (jarang ada waktu santai, apalagi untuk menulis), pemahaman siswa terhadap keterampilan menulis masih kurang, siswa kurang bisa membedakan antara karangan deskripsi dan narasi, siswa tidak senang dengan pembelajaran menulis paragraf deskripsi yang monoton dan membosankan, tebatasnya kemampuan siswa dalam menyesuaikan antara judul dengan isi karangan, penggunaan kosa kata yang belum maksimal, penggunaan ejaan dan tanda baca yang masih salah, tebatasnya kemampuan siswa dalam mengembangkan gagasan atau ide menjadi suatu bentuk karangan, terbatasnya kemampuan siswa dalam berimajinasi dan memberi kesan hidup pada objek karangan. Selain itu, siswa juga belum bisa memaksimalkan penginderaan dalam menulis paragraf deskripsi.
Penyebab lain di samping faktor dari siswa adalah faktor dari guru antara lain kurang memberi motivasi kepada siswa dalam hal menulis paragraph deskripsi, jarang memberikan pelajaran menulis paragraf deskripsi karena menulis paragraf deskripsi membutuhkan waktu yang banyak, kurangnya alokasi waktu dalam pembelajaran menulis menyebabkan siswa semakin malas untuk menulis, model pembelajaran yang digunakan guru yaitu dengan menggunakan ceramah dan penugasan, pemberian materi menulis paragraph deskripsi yang dilakukan guru tidak bervariasi dan monoton, sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang dilakukan guru selama ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan utama yang menjadi fokus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah rendahnya keterampilan dalam menuliskan paragraf deskripsi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten. Permasalahan ini akan dibatasi dengan pemberian pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan media gambar. Sekaligus menggunakannya sebagi judul Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten semester II tahun ajaran 2010/2011.

B.Pembatasan Masalah
Penulis membatasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian yaitu pada media yang digunakan dalam proses pembelajaran keterampilan menulis paragraf deskripsi. Media pembelajaran ini digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi. Dengan menggunakan media gambar akan mempermudah siswa dalam mengembangkan gagasan atau ide dalam menulis paragraf deskripsi dan akhirnya dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi.
C. Rumusan Masalah
1.  Bagaimanakah peningkatan keterampilan siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten tahun ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi setelah diberi pembelajaran menulis dengan menggunakan media gambar ?
2. Bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten tahun ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi setelah diberi pembelajaran menulis dengan menggunakan media gambar ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan besarnya peningkatan keterampilan siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten dalam menulis paragaraf deskripsi setelah diberi pembelajaran menulis deskripsi dengan menggunakan media gambar.
2. Untuk mendeskripsikan besarnya perubahan perilaku siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten dalam menulis paragraf deskripsi setelah mereka mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar.

LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan  Teori
1. Hakikat Menulis
Suriamiharja (1996:1) mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. Sementara itu, Owens (dalam Soenardji dan Hartono 1998:102) memberi pengertian tentang menulis adalah menggabungkan sejumlah kata menjadi kalimat yang baik dan benar menurut tata bahasa, dan menjalinnya menjadi wacana yang tersusun menurut penalaran yang tepat.
2. Hakikat Paragraf
A.L. Becker bersama-sama rekannya dalam (Tarigan,1986:89) menyimpulkan bahwa paragraf adalah suatu kesatuan (atau unit) yang ditandai oleh hadirnya jenis-jenis “slot” tertentu, yaitu : a). Slot (atau celah) yang memperkenalkan suatu judul. b). Slot (atau celah) yang membatasi judul tersebut. c). Slot (atau celah) yang menguraikan atau mengembangkan judul yang telah dibatasi itu.
Ketiga celah tersebut ada kaitannya dengan bagian-bagian komponen tulisan penyingkapan yang telah diuraikan terdahulu pendahuluan sesuai esai, yang menyatakan pokok tulisan yang dibatasi pada suatu ruang lingkup yang dapat digarap, erat berhubungan dengan celah-celah paragraf judul dan pembatasan: dan isi tulisan, tempat menyajikan, gagasan-gagasan penunjang dan yang bersifat uraian, beranologi dengan celah uraian pada paragrap penyingkapan.
3. Langkah-langkah Menulis Paragraf Deskripsi
Langkah-langkah dalam menulis paragraf deskripsi menurut Akhadiah (1988:2-5) dan Surana (1995:8) adalah: (1) menentukan tema; (2) menetapkan tujuan penulisan; (3) mengumpulkan bahan; (4) membuat kerangka karangan; (5) mengembangkan kerangka karangan; dan (6) merevisi karangan.
4. Pembelajaran Menulis dengan Media Gambar
Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa karakteristik, yaitu (1) Gambar bersifat konkret. Melalui gambar para siswa dapat melihat dengan jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan dalam kelas; (2) Gambar mengatasi batas ruang dan waktu; (3) Gambar dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu masalah; (4) Gambar-gambar mudah didapat dan murah; (5) Gambar mudah digunakan, baik untuk perseorangan maupun untuk kelompok siswa. Memilih gambar yang baik hendaknya perlu memperhatikan kriteriakriteria, yaitu (a) Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda sesungguhnya ; (b) Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis ; dan (c) Perbuatan. Gambar hendaknya menunjukkan hal yang sedang melakukan suatu perbuatan.
B. Kerangka berpikir
Keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten yang menjadi subjek penelitian ini mempunyai kemampuan menulis yang masih rendah. Rendahnya kemampuan menulis tampak pada skor yang diperoleh rendah karena kesulitan membedakan jenis paragraf dan kesulitan menyusun kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten penulis menggunakan media gambar sebagai sarana untuk membantu siswa dalam menyampaikan informasi yang abstrak. Siswa dapat melukiskan sesuatu yang ada dalam gambar tersebut dengan menggunakan kalimat yang baik dan tepat sehingga tulisan tersebut dapat dipahami oleh pembaca.
Media gambar ini banyak digunakan oleh guru, karena media ini lebih praktis dan mudah digunakan. Gambar ini digunakan oleh guru untuk memberikan gambaran tentang manusia, tempat atau segala sesuatu sehingga penjelasan guru lebih konkret daripada hanya diuraikan dengan kata-kata. Melalui gambar orang dapat menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistis.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis penelitian ini adalah dengan menggunakan media gambar maka akan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis paragraf deskripsi dan mengubah tingkah laku siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten ke arah positif.
METODE PENELITIAN
A.Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2010/2011,sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten yang berjumlah 28 siswa yang terdiri atas 11 siswa putra dan 17 siswa putri.
B.Variabel Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua variabel yaitu variabel peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi dan variable penggunaan media gambar.
C. Instrumen Penelitian
a. Tes
Bentuk instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis Paragraf. Ada sepuluh aspek pokok yang dijadikan kriteria penilaian dalam tes menulis paragraf deskripsi antara lain, (1) kesesuaian judul dengan isi; (2) pemilian kata; (3) ejaan dan tanda baca; (4) kerapian tulisan; (5) kohesi dan koherensi; (6) kesan hidup; (7) imajinasi; (8) keterlibatan aspek pancaindera; (9) menunjukan objek yang ditulis; dan (10) memusatkan uraian pada objek.
Kriteria penilaian di atas digunakan guru untuk menilai hasil karangan siswa. Guru akan mengetahui kemampuan menulis paragraph deskripsi siswa yang berhasil mencapai kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.
b. Nontes
Bentuk instrumen yang berupa nontes adalah lembar observasi, pedoman wawancara, lembar angket, jurnal, dan dokumentasi yang berupa foto.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif.
1. Secara kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari data nontes, yaitu data observasi, jurnal, angket, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil analisis data secara kualitatif digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa pada pembelajara siklus I dan siklus II, serta untuk mengetahui efektivitas penggunaan media gambar dalam menulis paragrap deskripsi.
2. Secara Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes menulis penggunaan media gambar dalam menulis paragrap deskripsi pada siklus I dan siklus II. Analisis data tes secara kuantitatif atau deskriptif presentase ini dilakukan dengan menghitung nilai masing-masing aspek, merekap nilai siswa, menghitung nilai rata-rata siswa, dan menghitung presentase nilai.
E. Prosedur Penelitian
    Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dan pada setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Prasiklus
Hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa mayoritas siswa yaitu
sebanyak 28 siswa masih berada pada kategori cukup baik yaitu berada pada rentang nilai antara 60-74 yaitu sebesar 64,38. Pada kategori sangat kurang berada pada rentang nilai antara 0-39 yaitu sebesar 0,00%. Pada kategori kurang baik berada pada rentang nilai antara 40-59 yaitu sebesar 21,43%. Pada kategori cukup baik berada pada rentang nilai antara 60-74 yaitu sebesar 71,43%. Pada kategori baik berada pada rentang nilai antara 75-84 yaitu sebesar 7,14%. Sedangkan pada kategori sangat baik berada pada rentang nilai antara 85-100 yaitu sebesar 0,00%.
Dari hasil penelitian prasiklus dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten dalam menulis paragraf deskripsi menunjukkan kategori cukup baik.Berdasarkan hasil tes pada prasiklus tersebut maka peneliti ingin meningkatkan lagi hasil kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten. Peningkatan tindakan tersebut dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II dengan pembelajaran menggunakan media gambar.
2. Hasil Penelitian Siklus I
a. Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Siklus I
Perolehan hasil tes yang dilakukan pada siklus I tersebut menunjukkan bahwa mayoritas siswa yaitu sebanyak 28 siswa masih berada pada kategori cukup baik yaitu berada pada rentang nilai antara 60-74 yaitu sebesar 73,48 . Pada kategori sangat kurang berada pada rentang nilai antara 0-39 yaitu sebesar 0,00%. Pada kategori kurang baik berada pada rentang nilai antara 40-59 yaitu sebesar 7,14%. Pada kategori cukup baik berada pada rentang nilai antara 60-74 yaitu sebesar 46,43%. Pada kategori baik berada pada rentang nilai antara 75-84 yaitu sebesar 39,29%. Sedangkan pada kategori sangat baik berada pada rentang nilai antara 85-100 yaitu sebesar 7,14%. Pada siklus I ini, hasil tes keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa secara klasikal masih menunjukkan kategori cukup baik dan belum memenuhi target maksimal pencapaian nilai rata-rata kelas yang ditentukan, yaitu sebesar 80,00. Oleh karena itu, keterampilan menulis paragraf deskripsi masih perlu ditingkatkan dengan melakukan tindakan siklus II dengan pembelajaran menggunakan media gambar.
b. Hasil Non tes
    Hasil non tes yang dilakukan pada siklus I yang berupa angket,observasi, jurnal dan dokumentasi menunjukkan adanya peningkatan perhatian terhadap pembelajaran, sikap positif siswa, terjadinya kerjasama inter dan antar kelompok,kemampuan secara individu siswa serta suasana kelas yang semakin terkontrol.
3. Hasil Penelitian Siklus II
a. Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Siklus II
Setelah dilakukan tindakan pada siklus II tersebut menunjukkan bahwa mayoritas siswa yaitu sebanyak 28 siswa sudah berada pada kategori baik yaitu berada pada rentang nilai antara 75-84 yaitu sebesar 80,79 . Pada kategori sangat kurang berada pada rentang nilai antara 0-39 yaitu sebesar 0,00%. Pada kategori kurang baik berada pada rentang nilai antara 40-59 yaitu sebesar 0,00%. Pada kategori cukup baik berada pada rentang nilai antara 60-74 yaitu sebesar 10,71%. Pada kategori baik berada pada rentang nilai antara 75-84 yaitu sebesar 60,71%. Sedangkan pada kategori sangat baik berada pada rentang nilai antara 85-100 yaitu sebesar 28,57%.
Pada siklus II ini, hasil tes keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa secara klasikal sudah menunjukkan kategori baik dan sudah memenuhi target ketuntasan belajar klasikal pencapaian nilai rata-rata kelas yang ditentukan, yaitu sebesar 80,00.
b. Hasil Data Non Tes Siklus II
   Hasil penelitian nontes pada siklus II ini caranya masih sama dengan siklus I. Hasil penelitian nontes siklus II diperoleh dari data observasi, wawancara, angket, jurnal, dan dokumentasi foto. Kelima hasil penelitian nontes tersebut dapat dijelaskan  terjadi bahwa pada siklus II ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tindakan yang dilakukanpada siklus I .
3.Refleksi Siklus II
Kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi berdasarkan tes diakhir siklus II menunjukkan adanya peningkatan nilai ratarata dari siklus I. pada siklus II sudah tidak ada siswa yang nilainya berada dalam kategori kurang baik. Nilai rata-rata kelas kemampuan menulis paragraph deskripsi dari seluruh aspek penilaian berdasarkan hasil tes pada siklus II mencapai 80,79 dan mengalami peningkatan sebesar 7,31 dari siklus I. hal ini berarti bahwa pencapaian nilai rata-rata klasikal telah mencapai target yang ditentukan oleh guru (peneliti) sebesar 80,00.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto selama pembelajaran siklus II, pada dasarnya sebagian besar siswa merespon positif terhadap kegiatan pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan media gambar. Siswa yang semula kurang bersemangat mengikuti pembelajaran menjadi siap, semangat, senang, dan menikmati pembelajaran. Selain itu, siswa juga tampak lebih aktif dalam kegiatan menyusun paragraph deskripsi, serta berani dengan sendirinya maju ke depan kelas mempresentasikan hasil pekerjaanya tanpa harus ditunjuk guru terlebih dahulu. Dengan demikian, perbaikan yang dilakukan pada siklus II ini sangat bermanfaat dan berpengaruh pada siswa. Siswa lebih berkonsentrasi pada pembelajaran sehingga hasil tes menulis paragraf deskripsi siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwa pembeljaran menulis paragraf deskripsi dengan media gambar telah berhasil sehingga tidak perlu dilakukan pelaksanaan siklus berikutnya.
B. Pembahasan
1. Peningkatan Keterampilam Menulis Paragraf Deskripsi
Berdasarkan rekapitulasi data hsil tes keterampilan menulis paragraph deskripsi dari prasiklus, siklus I sampai siklus II, Hasil prasiklus menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan siswa sebesar 64,38. Dari rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa sudah cukup baik karena berada pada rentang nilai 60-74. Rata-rata tersebut berasal dari jumlah skor rata-rata masingmasing aspek.
Hasil tes menulis paragraf deskripsi siklus I dengan nilai rata-rata klasikal mencapai 73,48 termasuk dalam kategori cukup baik karena berada pada rentang nilai 60-74. Dengan demikian, hasil tersebut belum mencapai target nilai yang telah ditetapkan yaitu secara klasikal sebesar 80,00. Rata-rata tersebut diperoleh dari skor rata-rata tiap aspek pada penelitian kemampuan menulis paragraf deskripsi. Pada aspek kesesuaian antara judul dengan isi ratarata skor yang diperoleh sebesar 78,57. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 5,86 bila dibanding dengan hasil pada prasiklus. Aspek pemilihan kata/diksi diperoleh skor rata-rata sebesar 71,43. Dari hasil tersebut menujukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 6,43 bila disbanding dengan hasil prasiklus. Dengan demikian, pemilihan kata pada karangan yang siswa buat lebih mengena dibandingkan dengan prasiklus. Aspek ejaan dan tanda baca diperoleh data yang menunjukkan rata-rata klasikal sebesar 70,71. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 16,42 bila dibanding dengan hasil prasiklus. Dengan demikian, siswa sudah menggunakan ejaan dan tanda baca dengan baik. Aspek kerapian tulisan diperoleh data yang menunjukkan rata-rata klasikal sebesar 81,43.
Dari hasil ini menunjukkan terjadi peningatan sebesar 20,00 bila dibandingkan dengan hasil prasiklus. Dengan demikian, karangan yang dibuat siswa sudah rapi. Hal ini dibuktikan dengan coretan dan tipe-xkan pada karangan jarang dilakukan oleh siswa. Aspek kohesi dan koherensi diperoleh data yang menunjukkan rata-rata klasikal sebesar 73,57. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 15,89 bila dibandingkan dengan hasil prasiklus. Aspek
kesan hidup diperoleh data yang menunjukkan rata-rata klasikal sebesar 72,62. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 5,95 bila dibandingkan dengan hasil prasiklus. Aspek imajinasi diperoleh data-data yang menunjukkan rata-rata klasikal sebesar 71,90. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 2,14 bila dibandingkan dengan hasil prasiklus. Aspek keterlibatan pancaindra diperoleh data yang menunjukkan rata-rata klasikal sebesar 69,05. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 6,19 bila dibandingkan dengan hasil prasiklus. Dengan demikian, karangan deskripsi yang dibuat siswa sudah melibatkan panca indra minimal indra penglihatan. Aspek menunjukkan objek yang ditulis diperoleh data yang menunjukkan rata-rata klasikal 67,86. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 1,91 bila dibandingkan dengan hasil prasiklus. Sementara itu, pada aspek yang terakhir yaitu aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis diperoleh data yang menunjukkan rata-rata klasikal sebesar 77,62. Dari data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 48,33 bila dibandingkan dengan hasil prasiklus. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siwa per aspek penilaian kemampuan menulis paragraf deskripsi sudah banyak mengalami peningkatan sebesar 9,1 dari rata-rata nilai prasiklus.
Hasil tes menulis paragraf deskripsi pada siklus II didapat nilai ratarata sebesar 80,79. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tersebut termasuk dalam kategori baik yakni berada pada rentang antara 75-84. Pencapaian skor tersebut berarti sudah memenuhi target yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tindakan siklus III tidak perlu dilakukan. Hasi pemerolehan nilai dari masing-masing aspek pada siklus II diuraikan sebagai berikut. Pada aspek kesesuaian antara judul dengan isi diperoleh skor ratarata sebesar 90,00. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 11,43 dari hasil siklus I dan 19,29 dari hasil prasiklus. Dengan demikian, judul yang dibuat siswa sudah sesuai dengan isi karangan. Aspek pemilihan kata/diksi diperoleh skor rata-rata sebesar 72,86. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 1,25 dari hasil siklus I dan 7,86 dari hasil prasiklus. Dengan demikian, pilihan kata/diksi yang dibuat siswa secara umum sudah sesuai. Aspek ejaan dan tanda baca diperoleh skor rata-rata sebesar 73,57. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 19,25 dari hasil siklus I dan 19,28 dari hasil prasiklus. Dengan demikian, secara umum penggunaan ejaan dan tanda baca yang digunakan siswa sudah baik. Aspek kerapian tulisan diperoleh skor rata-rata sebesar 85,71. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan 4,28 dari hasil siklus I dan 24,28 dari hasil prasiklus. Dengan demikian, tulisan yang dibuat siswa sudah jelas dan jumlah coretan dan tipe-x kan sebagian besar antara 1 sampai 10. Aspek kohesi dan koherensi diperoleh skor rata-rata sebesar 80,71. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningatan sebesar 7,14 dari hasil siklus I dan mengalami peningkatan sebesar 22,85 dari hasil prasiklus. Dengan demikian, keterpaduan isi antar paragraf atau antar kalimat sudah jelas. Aspek kesan hidup diperoleh skor rata-rata sebesar 79,29. Dari hasil tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 6,67 dari hasil siklus I dan 12,62 dari hasil prasiklus. Dengan demikian, kesan hidup yang ada pada tulisan siswa sudah melukiskan objek sesuai dengan keadaan secara sempurna. Aspek imajinasi diperoleh skor rata-rata sebesar 82,62. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan 10,72 dari hasil siklus I dan 12,86 dari hasil prasiklus. Dengan demikian, pengeloalan ide yang dibuat siswa sudah baik. Hal ini dibuktikan apabila pembaca membaca hasil karangan mereka, pembaca bisa seolah-olah minimal melihat hal yang ditulis siswa. Sementara itu, aspek keterlibatan pancaindra diperoleh skor rata-rata sebesar 76,43. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan 7,38 dari hasil siklus I dan 13,57 dari hasil prasiklus. Dengan demikian, dalam karangan deskripsi yang dibuat siswa sudah melibatkan pancaindra minimal penglihatan dan pendengaran. Aspek menunjukkan objek yang ditulis diperoleh skor rata-rata sebesar 79,76. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 11,9 dari hasil siklus I dan 13,81 dari hasil prasiklus. Dengan demikian, karangan deskripsi yang dibuat siswa sudah menunjukkan objek yang ditulis, minimal sudah menunjukkan letak dan kondisi objek. Aspek yang terakhir yaitu memusatkan uraian pada objek yang ditulis diperoleh skor rata-rata sebesar 86,90. Dari hasil tersebut menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 9,28 dari hasil siklus I dan 17,61 dari hasil prasiklus.
Peningkatan kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa ini merupakan bukti keberhasilan media gambar dalam meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskripsi. Sebelum dilaksanakannya media gambar, kemampuan menulis paragraf deskripsi siswa masih kurang, setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I masih dalam kategori cukup baik, setelah dilakukan perbaikan pada siklus II kemampuan menulis paragraph deskripsi siswa menjadi baik.
2. Perubahan Tingkah Laku Siswa
Dari hasil nontes, yaitu observasi, wawancara, angket, jurnal, dan dokumentasi foto pada siklus I dapat disimpulkan bahwa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraph deskripsi dengan media gambar masih kurang. Sikap dari sebagian siswa masih menunjukkan perilaku yang negatif. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sebangku dan masih adanya siswa yang tidak bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan diskusi juga masih banyak siswa yang tidak aktif.
Kondisi yang ada pada siklus I merupakan permasalahan yang harus dicari solusinya. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti melakukan kembali rencana pembelajaran siklus II yang lebih baik. Pada pembelajaran siklus II sudah ada perubahan tingkah laku siswa yang menggambarkan suasana yang kondusif. Perilaku negatif siswa sudah banyak mengalami perubahan menuju pada perilaku positif. Siswa tampak siap, semangat, senang dan menikmati pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Pada siklus II ini siswa lebih berani dengan sendirinyamempresentasikan hasil pekerjaanya tanpa harus ditunjuk oleh guru. Hal ini dikarenakan siswa merasa sudah lebih dekat dengan guru yang mengajar. Siswa juga lebih memahami materi tentang paragraf deskripsi sehingga dapat dibuktikan bahwa hasil tes menulis paragraf deskripsi dari prasiklus sampai siklus II keterampilan siswa semakin meningkat.
PENUTUP
A. Simpulan
1. Ada peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas V SD Negeri 2 Baran Kecamatan Cawas Kab. Klaten setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraph deskripsi dengan menggunakan media gambar. Peningkatan menulis paragraf deskripsi tersebut diketahui dari tes prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 64,38 dan termasuk dalam kategori cukup baik. Sedangkan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 73,48 dan termasuk dalam kategori cukup baik. Dengan demikian, ada peningkatan dari prasiklus sebesar 9,1. Pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai adalah sebesar 80,79 dan termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian, terjadi peningkatan yaitu sebesar 7,31 dari hasil siklus I dan 16,41 dari hasil prasiklus.

2. Ada perubahan sikap atau perilaku siswa dari perilaku negatif berubah  menjadi positif. Kesiapan siswa untuk menerima pelajaran belum terlihat pada siklus I, siswa masih ada yang memperlihatkan perilaku negatif, seperti mengajak bicara temannya, minta izin ke belakang, serta belum berani mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas tanpa ditunjuk guru terlebih dahulu. Pada siklus II, mereka sudah siap menerima pelajaran, dan sudah berani mempresentasikan hasil pekerjaanya didepan kelas tanpa ditujuk oleh guru. Siswa yang semula kurang bersemangat mengikuti pembelajaran menjadi siap, semangat, senang dan menikmati pembelajaran. Dengan demikian, media gambar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis paragraf deskripsi.
B. Saran
1. Guru Bahasa Indonesia hendaknya menggunakan media gambar pada pembelajaran menulis karena dengan kegiatan pembelajaran ini terbukti dapat mendrong siswa aktif dalam pembelajaran menulis. Pembelajaran tersebut juga berhasil meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi karena dengan media gambar, siswa dapat dengan bebas mengekspresikan gagasan dengan acuan gambar, sehingga siswa lebih bebas merinci atau mengurutkan semua yang dilihatnya pada gambar, dan menerjemahkan gambar tersebut dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Serta mengubah perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan selalu berlatih menulis terutama menulis paragraf deskripsi.
2. Bagi peneliti di bidang dunia pendidikan maupun bahasa dapat melakukan penelitian mengenai pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan teknik pembelajaran yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Akhaidah, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. 1991. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Enre, Fachruddin Ambo. 1988. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Frans, Asisi Datang, Jos Daniel Parera. 1999. Pelajaran Berbahasa Indonesia untuk Anak SMU Kelas 1. Jakarta: Erlangga.
Harianto. 2000. Teknik Penulisan Literatur. Bandung: Gramedia.
Hastuti, Sri. 1996. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Kelompok Studi Bahasa dan Sastra Indnesia. 1991. Keterampilan Membaca dan Keterampilan Menulis. Malang:YA 3 Malang.
Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi Komposisi Lanjutan. Jakarta: Gramedia.
Madya, Suwarsih, Sukamto, Sutarna. 1994. Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.
Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah Kemahiran
Berbahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Posting Komentar

0 Komentar