Terbaru

6/recent/ticker-posts

Peningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Metode STAD Pada Siswa Kelas X J SMA Negeri 4 Surakarta tahun 2008.

 Peningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Metode STAD Pada Siswa Kelas X J SMA Negeri 4 Surakarta tahun 2008.

                                                 Dra Susi Andriati,MPd

                                                          ABSTRAK

    Penelitian ini dilatarbelakangi pada kenyataan  bahwa sebagian besar siswa merasa kesulitan belajar fisika. Hasil belajar Fisika masih jauh dari harapan yaitu  di bawah nilai KKM 70. Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya merupakan materi dasar yang erat penggunaannya dengan kehidupan sehari-hari.Rendahnya hasil belajar fisika disebabkan karena kurang motivasi dan semangat belajar untuk menguasai materi. Karena merasa sulit menghafal rumus, mengakibatkan siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Guru juga merupakan penentu keberhasilan pembelajaran standar kompetensi tersebut.. Untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan perlu diterapkan Metode yang lebih menuntut aktivitas,kerjasama dan motivasi siswa. Dengan menerapkan metode STAD (Student Teams Achievement Division) diharapkan kerja kelompok mampu menumbuhkan semangat belajar siswa,Sehingga siswa semakin semangat mengikuti pembelajaran.Metode STAD merupakan Pembelajaran Kooperatif yang pada dasarnya adalah belajar bersama dalam kelompok , sehingga dalam proses belajar perlu adanya penekanan pada kerja kelompok . Namun pada akhirnya siswa tetap berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. .
    Penelitian ini bertujuan untuk memberikan tambahan informasi dan pemikiran tentang salah satu dari sekian banyak metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Keberhasilan penerapan model, pemilihan media ,strategi, maupun pendekatan pembelajaran tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun penelitian ini setidaknya memberikan gambaran bagaimana seorang guru berusaha untuk meningkatkan  hasil belajar siswa melalui proses pembelajaran yang berkualitas.
Kata kunci : hasil belajar, metode STAD

PENDAHULUAN
A.  Latar  Belakang
Belajar Fisika lebih menekankan penalaran dalam pemahaman konsep melalui pembelajaran. Belajar Fisika harus mau berfikir, sering disosialisasikan dengan kreativitas dan pemecahan masalah. Tanpa adanya rasa keingintahuan yang kuat atau motivasi tinggi hal tersebut tidak dapat tercapai. Dari fakta hasil pre test yang diperoleh bahwa lima siswa dari 36 ( 13,8% ) siswa kelas X j SMA 4 Surakarta memiliki diatas KKM, sedangkan sisanya  siswa ( 86,20% ) masih belum mencapai KKM. Hal itu disebabkan beberapa faktor antara lain kurang motivasi belajar dan semangat untuk memahami suatu konsep. Dari hasil wawancara di kelas, sebagian besar siswa merasa malas belajar dan belum maksimal dalam belajar Fisika, karena menganggap Fisika identik dengan banyak rumus. Mereka menganggap belajar Fisika susah menghafalnya. Padahal belajar Fisika sebenarnya tidak selalu harus menghafal, sebagai guru lebih menekankan “Jangan menghafal rumus, rumus dapat di analisa dan dinalar”.Melalui pemanfaatan beberapa alat laboratorium yang ada ( penggaris, micrometer sekrup, jangka sorong, neraca, kubus, balok, silinder, neraca pegas ), dengan metode STAD ( Student Teams-Achievement Divisions) diharapkan siswa kelas XJ  SMA Negeri  4 Surakarta mampu melakukan penalaran dan mau berfikir untuk memudahkan pemahaman  standar kompetensi menerapkan konsep besaran dan pengukuran, sehingga diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Metode STAD diharapkan tepat untuk pembelajaranbesaran dan pengukuran karena pada standar kompetensi ini siswa betul-betul dituntut dapat melakukan sendiri pengukuran besaran-besaran dengan berbagai alat ukur secara benar dan teliti, sehingga setiap siswa dipastikan pernah mengukur dan membaca skala yang tertera  pada alat ukur dengan bantuan dan kerjasama teman dalam satu kelompok.
B.  Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah ”Apakah dengan menerapkan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar fisika, untuk  standar kompetensi  menerapkan konsep besaran dan pengukuran pada siswa kelas X J SMA Negeri 4 Surakarta tahun Pelajaran 2008 ?
C.  Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa dengan menerapkan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas X J SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2008.
E.  Manfaat Penelitian
 Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan perbaikan bagi pembelajaran di kelas X J SMA 4 Surakarta, manfaat penelitian ini antara lain :
Bagi Siswa :
a.    Mendapatkan pengalaman belajar dengan pemanfaatan alat laboratorium. Secara bergantian setiap anak melakukan pengukuran panjang dengan penggaris, micrometer, sekrup, dan jangka sorong, pengukuran massa dengan neraca.
b.    Mendapatkan pengalaman belajar yang lebih memudahkan siswa dalam pemahaman materi dengan tutor sebaya siswa yang paham terlebih dulu menjelaskan siswa lain yang belum paham, siswa yang paham dulu bertanggung jawab membuat semua anggota kelompoknya menjadi paham semua.
c.    Mendapatkan pengalaman belajar berkelompok yaitu dengan menyelesaikan pengisian dan perhitungan data secara berkelompok.
2.    Bagi Guru :
a.    Mendapatkan pengalaman mengajar menggunakan alat laboratorium, yaitu memanfaatkan alat yang ada semaksimal mungkin agar setiap anak dapat dan pernah menggunakan micrometer sekrup, jangka sorong dan neraca.
b.    Mendapatkan pengalaman mengajar yang lebih memudahkan siswa dalam memahami materi yaitu dengan memberi kesempatan siswa untuk mengamati dan memahami konsep secara langsung dengan pengamatan menggunakan alat laboratorium.
c.    Mendapatkan pengalaman mengajar dengan siswa berkelompok, yaitu dengan membuat setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap anggota lainnya untuk memahami materi dengan tutor sebaya siswa yang sudah paham menjelaskan siswa lain yang belum paham.
KAJIAN TEORI
A.Pengertian Prestasi Belajar
  Belajar bukan hanya tingkah laku yang nampak, tetapi terutama adalah proses yang terjadi secara internal di dalam diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan baru yang berupa reaksi dan perangsang. Belajar akan membawa suatu perubahan yang tidak hanya berkaitan denganpenambahanilmupengetahuan, tetapi juga bentuk kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri dan minat.  Dari difinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adal;ah perubahan tingkah laku yang diperoleh karena adanya usaha yang disengaja yang berupa pengalaman atau reaksi situasi. Menurut Winkel prestasi yaitu “Bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai”. Sedangkan menurut Gunarso D Singgih mengatakan bahwa :“Prestasi belajar adalah hasil maksimum yang dapat dicapai seseorang setelah melakukan usaha belajar. Dari uraian diatas dapat diberikan kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil terbaik atau terpuncak setelah seseorang melakukan usaha belajar”.Dengan dua difinisi diatas disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah merupakan hasil maksimum yang telah dicapai setiap individu setelah melakukan usaha belajar.
B.Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut Abu Ahmadi (1990 : 107), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : (1) faktor internal : (a) faktor jasmaniah (fisiologis); meliputi : intelektual (kecerdasan, bakat, prestasi) dan non intelektual (sikap, kebisa aan, minat, dan lain-lain), (2) Faktor Eksternal : (a) faktor sosial (sekolah, masyarakat, keluarga); (b) faktor budaya (adat istiadat, pengetahuan); (c) faktor lingkungan fisik (fasilitas belajar, iklim); (faktor spiritual (keimanan).
    Ngalim Purwanto (1990 : 107), mengemukakan tiga faktor yang mempengaruhi prestasi balajar yaitu (1) faktor lingkungan; (2) faktor instrumen yaitu faktor yang dirancang dan difungsikan sebagai sarana mencapai tujuan; (3) faktor dalam, yaitu faktor fisiologis dan psikologis.
    Dari teori-teori yang dikemukakan maka faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : (1) faktor internal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi faktor lingkungan (baik lingkungan alami maupun non alami maupun sosial) dan faktor instrumental sebagai sarana untuk mencapai tujuan; (2) faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi kondisi fisik dan psikis.
C.Cara menentukan Prestasi Belajar
Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara yang fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Hal ini berlaku bagi guru yang mengajar maupun siswa yang belajar. Oleh karena itu guru dalam menyajikan materi pelajaran hendaknya mempertiumbangkan metode dan teknik yang dipilih agar keberhasilan belajar mengajar dapat optimal untuk mencapai tujuan. Untuk penyajian materi Ilmu pengetahuan Alam pada prinsipnya semua metode dapat dipergunakan untuk menunjang pendekatan belajar aktif metode-metode tersebut adalah : metode ceramah bervariasi, metode berserita, metode tanya jawab, metode diskusi, metode pemberian tugas, metode widya wisata, metode bermain. (Depdikbud, 1994 : 70).Wakitri dalam Suciati, dkk (2005) menyebutkan enam fungsi kegiatan remedial yaitu :
Fungsi korektif , yaitu memperbaiki cara mengajar dan cara balajar bagi siswa
Fungsi pemahaman, yaitu memahami kelemahan dan kelebihan guru terhadap siswa
Fungsi penyesuasi, menyesuaikan kesulitan dan karakteristik individu siswa
Fungsi pengayakan,  menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa lebih memahami materi pelajaran
Fungsi akselerasi, mempercepat penguasaan siswa tehadap materi pelajaran
 Fungsi terapeutik, membantu mengatasi kesulitan siswa yang berkaitan dengan aspek social pribadi
D.Pembelajaran Cooperatif Model STAD (Student Team Achievement Divicion
STAD terbentuk dari lima komponen, yaitu :
Presentasi klas (class presentations)
Tim Belajar (teams)
Tes-tes (quizzes)
Skor Peningkatan & Individu (Individual Development Score)
Komponen-komponen diatas diterangkan sebagai berikut :
Presentasi Kelas
Materi dalam STAD pada awalnya diperkenalkan dalam presentasi kelas. Presentasi inisering berupa pengajaran langsung atau diskusi-diskusi, ceramah yang dipimpin oleh seorang guru atau presentai melalui penggunaan buku teks, audio visual. Presentasi kelas dalam STAD berbeda dengan pengajaran yang biasanya, dimana dalam presentasi tersebut  harus betul-betul terfokus pada unit STAD.
Kelompok Belajar
Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen artinya anggota kelompok terdiri dari prestasi akademik beragam, jenis kelamin, ras atau kesukuan.
Fungsi dari kelompok adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk menghadapi tes dengan sangat baik. Tiap-tiap kelompok terdiri dari empat atau lima orang siswa dan tiap-tiap kelompok dapat memberikan memberikan nama kelompoknya (misalnya : A, B, C, D dst)
Setelah guru memberikan materi, anggota kelompok segera bertemu untuk mempelajari materi yang dapat berupa lembar kerja dan didiskusikan secara bersam mengenai masalah bersama, membandingkan jawaban atau mengoreksi kesalahan persepsi.
Tes
Setelah satu atau dua tetap muka/presentasi, para siswa mendaatkan tes secara individu dan para siswa (anggota kelompok) tidak dibenarkan memberi pertolongan. Larangan ini untuk menyakinkan bahwa setiap anggota kelompok atau setiap siswa bertanggungjawan secara individu dari penguasaan materi yang diberikan guru.
Nilai
Skore perbaikan individu ini adalah untuk memberi tiap siswa tujuan prestasi yang bisa  dicapai siswa. Yaitu dengan membandingkan skor perorangan/individu dengan skor dasar. Sehingga siswa dapat melihat skor peningkatan mereka. Skore tim (kelompok) diperoleh dengan menambahkan skore peningkatan semua anggota dalam suatu kelompok.
Penghargaan Tim (kelompok)
kelompok belajar akan mendapatkan penghargaan, misalnya sertifikat pujian diharapkan kelompok lain tentang kehebatannya, jika nilai rata-rata mereka melebihi kriteria  tertentu.
E. Persiapan menggunakan Model STAD
1.    Siapkan materi untuk prsentasi kelas, materi-materi tersebut dapat berupa LKS, lembar jawaban dari LKS, alat evaluasi dst.
2.    Tentukan Kelompok berdasarkan prestasi  siswa.

METODE PENELITIAN
A    Setting Penelitian
1.    Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di SMA Negeri 4 Surakarta ,tahun pelajaran 2008/2009
2    Waktu Penelitian.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dari bulan Agustus -November tahun 2008
B    Subyek Penelitian.
Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X J  SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2008 – 2009 Pengambilan subyek penelitian ini didasarkan pada kondisi kelas yang mampu mewakili siswa kelas X secara keseluruhan.
C     Sumber Data
1.    Data Primer
Data yang digunakan dalam PTK yaitu data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah siswa dan guru. Sumber data sekunder adalah wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan tata usaha sekolah.
Data Primer yang dihasilkan dalam PTK antara lain:
1.    Data hasil wawancara dengan guru dan siswa
2.    Data nilai prestasi belajar siswa sesudah pelaksanaan PTK
3.    Data catatan observasi tindakan (proses pembelajaran), baik observasi untuk siswa maupun guru.
2.    Data Sekunder
Data Sekunder dalam PTK yaitu nilai siswa sebelum PTK dilaksanakan yang diambil dari nilai hasil evaluasi baik kelompok ataupun secara individual yang dilakukan sejak awal penelitian hingga beberapa kali pembelajaran dengan kompetensi yang sama dan laporan pengamatan hasil wawancara dengan siswa yang tidak secara langsung dalam proses pembelajaran.
D    Tehnik dan alat pengumpul  Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini dalam pengumpulan data digunakan berbagai tehnik antara lain :
1.    Tes Tertulis
Tes tertulis disini digunakan untuk mengumpulkan data siswa berkenaan hasil pengusaan materi sumber daya alam  yang dikuasai siswa, setelah siswa mengikuti suatu proses perlakuan yang dilakukan oleh peneliti, sehingga didapatkan hasil yang akurat dan dapat menggambarkan secara jelas kemampuan siswa dalam menguasai materi sumber daya alam  tersebut.
2.    Alat Pengumpul Data.
Untuk mengetahui kemampuan yang dikuasai siswa dalam penguasaan materi yang dijadikan obejek penelitian ini,  peneliti menggunakan alat yang berupa tes tertulis yang telah dirancang oleh peneliti sesuai dengan tujuan yang telah tertuang didalam kisi – kisi soal.
3.    Deskripsi perilaku ekologis
Pada teknik ini peneliti mencatat observasi dan pemahaman urutan perilaku  siswa dengan lengkap meliputi :
a.    suasana kelas
b.    perilaku masing – masing siswa saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas pada penggunaan metode ini peneliti hanya untuk mengumpulkan data dan bukan untuk menafsirkan data.
E    Validasi Data
Penelitian ini dipergunakan untuk mencari suatu strategi pembelarjaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi sumber daya alam  secara efektif dan efisien, sehingga arah penelitian ini yaitu mengaktifkan dan memberi kefahaman pada siswa dalam penguasaan materi sumber daya alam  dengan efektif, dan untuk pengukuran masalah tersebut peneliti menggunakan alat pengumpul data yang berupa tes tertulis yang berupa soal dan dilengkapi dengan kisi – kisi soal secara lengkap.
Pada penelitian tindakan kelas ini proses validasi data dilakukan dengan meminta penilaian terhadap para ahli dan praktisi berkenaan dengan isi dan kisi – kisi dari tes tertulis yang digunakan sebagai alat pengumpul data, sehingga alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam penelitian ini kevalidannya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.
F    Indikator Keberhasilan
Hasil penelitian tindakan kelas ini tercapai sesuai dengan harapan bila dalam penelitian ini :
1.    Penguasaan materi pelajaran fisika pada pembahasan tentang konsep besaran dan satuan kelas XJ SMA Negeri4 Surakarta pada akhir penelitian ini meningkat hingga siswa dapat bekerja secara pribadi maupun kelompok.
2.    Penggunaan strategi pembelajaran aktif merupakan strategi yang  efektif untuk mengajarkan materi Fisika, dalam hal ini ditandai dengan peningkatan hasil nilai yang didapatkan masing – masing siswa.
G    Perencanaan Perbaikan
Perencanaan merupakan hal yang mutlak untuk meningkatkan prestasi belajar dari siswa dengan cara melakukan perbaikan baik dari segi guru sebagai pengajar maupun dari siswa. Rencana pra belajar disiapkan agar proses belajar mengajar dijadikan suatu proses yang telah disiapkan oleh guru dengan cara melakukan manivestasi perilaku dari guru dan siswanya. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang disajikan oleh guru harus memperbaiki hal – hal sebagai berikut :
Presentasi materi pelajaran dibuat dengan variasi, sehingga siswa tidak merasa bosan dan tidak terlalu lama karena penekanan metode STAD pada kerja kelompok siswa.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan siswa (buku materi, buku pendamping  dan catatan).
Mengatur suasana kelas yang kondusif agar siswa mudah menerima pelajaran.
Menyiapkan alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran.
    Menyiapkan kelompok siswa sesuai dengan aturan-aturan pengunaan metode STAD. Menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam proses pembelajaran baik penggunaan alat peraga, pemberian tugas sampai pada proses evaluasi hasil belajar siswa.
H    Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran
    Prosedur pelaksanaan pembelajaran guru didampingi teman sejawat yang bertugas mengamati proses kegiatan belajar dan mengisi data atau lembar observasi. Prosedur pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan yaitu :
1.    Merencanakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
Rencana perbaikan merupakan sebuah persiapan mengajar yang harus dibuat sebelum pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang disajikan oleh guru harus memperbaiki hal – hal sebagai berikut :
Penyampaian materi pelajaran dibuat dengan variasi
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan siswa (buku materi, buku pendamping dan catatan)
Mengatur suasana kelas yang kondusif
Menyiapkan alat peraga
Mengatur kelompok siswa sesuai aturan STAD.
2.    Instrumen
Instrumen pelaksanaan perbaikan pembelajaran terdiri dari :
a.    Guru
b.    Murid
c.    Materi perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam  
d.    Buku Materi
e.    Metode pengajaran (STAD) dan Alat peraga yang sesuai
3.    Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran terdiri dari dua siklus yaitu :
a)    Kegiatan Awal
Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal yaitu :
Sebelum proses pembelajaran, guru mengelola kelas sehingga kelas menjadi kondusif.
Guru melakukan presentasi awal menyampaikan tujuan pembelajaran dan tugas anak dalam kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan motivasi pada siswa untuk belajar aktif.
b)    Kegiatan Inti
Proses selajutnya adalah inti dari pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan :
Guru membagi kelompok sesuai dengan aturan STAD.
Guru membagikan LKS yang harus dikerjakan dalam kelompok yang telah dibuat.
Guru membuat tugas kelompok yang harus dikerjakan. 
Guru juga memberikan tes yang bersifat pribadi (individu) bagi siswa dengan tidak membolehkan anggota kelompok untuk memberikan bantuan satu dengan lainnya.
Guru membagi waktu dengan tepat sehingga tugas yang diberikan dapat dibahas sampai selesai.
c)    Kegiatan Akhir
Proses selanjutnya adalah akhir dari kegiatan yaitu :
1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan cara termudah untuk mengerti materi sumber energi dan penggunaannya
2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang akan dibahas dalam pelajaran yang akan datang. 
4.    Pengamatan
Dari hasil pengamatan observasi mengatakan bahwa hasil dari guru mengadakan perbaikan dengan metode pembelajaran STAD dapat menutupi kekurangan dalam pembelajaran klasikal yang dilakukan yaitu :
a. Siswa terkesan individualistis ingin lebih dari siswa lain.
b. Kurang adanya interaksi antara murid dengan murid yang lain.
c. Murid kurang tertarik dengan metode pelajaran yang digunakan guru jika  cara mengajar guru tidak menarik.
d. Guru sangat dominan dalam kelas.
I    Hal – Hal yang perlu diperhatikan
Dalam mengadakan perbaikan pembelajaran guru memenuhi hal – hal yang terjadi  antara lain :
Siswa sangat antusias dalam mengikuti pelajaran Fisika 
Siswa aktif bekerja dengan kelompoknya untuk memperoleh predikat dan penghargaan kelompoknya.
Secara tidak langsung kemampuan individu dari siswa akan meniunjukkan perubahan yang positif.
Siswa dapat membedakan tugas kelompok dengan tugas individual yang diberikan oleh guru.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
1.    Jenis data
Penulis menggunakan data kuantitatif sebagai acuan dalam proses perbaikan pembelajaran. Data tersebut dari hasil penelitian pada pelaksanaan pembelajaran STAD untuk mata pelajaran Fisika. Dilengkapi dengan data yang keseluruhan nilai dari siswa baik secara individu maupun kelompok.
2.    Cara Pengambilan Data
Untuk memperoleh data tentang kemajuan belajar siswa berupa nilai, penulis menggunakan teknik tes pada kegiatan akhir pembelajaran berlangsung. Tes pada akhir pembelajaran ini dilakukan memperoleh data prestasi siswa baik secara kelompok.
Hasil Pengolahan Data
Berikut ini adalah hasil nilai dasar setelah melakukan 3 kali tes sebelum pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan mengunakan metode STAD.
Tabel 4.  Tabel Skor Dasar Siswa

SISWA     TES 1    TES 2    TES 3     JUMLAH     SKOR DASAR      
1    40    65    75    180    60.0    60      
2    50    70    80    200    63.3    60      
3    80    75    60    210    70.0    70      
4    80    75    75    230    76.7    77      
5    55    70    70    195    50.0    50      
6    60    50    50    160    53.3    53      
7    60    70    60    190    63.3    63      
8    70    55    60    185    61.7    62      
9    65    70    70    205    68.3    68      
10    40    40    60    140    46.7    47      
11    80    60    65    205    68.3    68      
12    70    70    70    210    70.0    70      
13    60    55    55    170    56.7    57      
14    60    55    60    175    58.3    58      
15    55    60    60    175    58.3    58      
16    70    60    70    200    66.7    67      
17    60    55    70    185    61.7    62      
18    65    70    70    205    68.3    68      
19    40    75    60    175    58.3    58      
20    45    65    45    155    51.7    52      
21    60    70    75    205    68.3    68      
22    70    70    60    200    66.7    67      
23    70    70    60    200    66.7    67      
24    80    70    60    210    70.0    70      
25    80    70    60    210    70.0    70      
26    80    80    80    240    80.0    80      
27    75    70    70    215    71.7    72      
28    40    55    60    155    51.7    52      
29    40    50    60    150    50.0    50      
30    55    60    70    185    61.7    62      
31    80    70    70    220    73.3    73      
32    70    70    60    200    66.7    67      
33    70    70    60    200    66.7    67      
34    75    70    80    225    75.0    75      
35    60    70    60    190    63.3    63      
36    60    55    60    175    58.3    58      
Jumlah    2265    2315    2295    6875    2415.0    2289   
   Sumber : Data Hasil tes sebelum Perbaikan dengan STAD  (2008)

Tabel 5. Tabel Skor Dasar Sesuai Dengan Urutan Prestasi Siswa

No    SISWA    SKOR DASAR    Skor Dasar    KELOMPOK      
1    10    46.7    47    A      
2    5    50.0    50    B      
3    29    50.0    50    C      
4    20    51.7    52    D      
5    28    51.7    52    E      
6    6    53.3    53    F      
7    13    56.7    57    G      
8    14    58.3    58    H      
9    19    58.3    58    H      
10    36    58.3    58    G      
11    15    58.3    58    F      
12    1    60.0    60    E      
13    2    60.3    60    D      
14    8    61.7    62    C      
15    17    61.7    62    B      
16    30    61.7    62    A      
17    7    63.3    63    A      
18    16    63.3    63    C      
19    22    66.7    67    D      
20    23    66.7    67    B      
21    32    66.7    67    A      
22    33    66.7    67    B      
23    16    66.7    67    C      
24    9    68.3    68    D      
25    11    68.3    68    E      
26    18    68.3    68    F      
27    21    68.3    68    G      
28    3    70.0    70    H      
29    12    70.0    70    H      
30    24    70.0    70    G      
31    25    70.0    70    F      
32    27    71.7    72    E      
33    31    73.3    73    D      
34    34    75.0    75    C      
35    4    76.7    77    B      
36    26    80.0    80    A   
 Sumber : Data diolah (2008)

Tabel 6.  Pembagian Kelompok Sesuai Dengan Skor Dasar

No    Kelompok    Anggota Kelompok      
1    A    10, 7, 32, 26, 30      
2    B    5,23, 33, 4, 35      
3    C    29, 8, 16, 34      
4    D    20, 2, 22, 9, 31      
5    E    28, 1, 17, 11, 27      
6    F    6,15, 18,25      
7    G    13, 36, 21, 24      
8    H    14, 19, 3, 12   
Sumber : data diolah (2008)

Tabel 7.  Daftar Nilai Kelompok

No    Kelompok    Anggota Kelompok    Nilai      
1    A    10,7, 32, 26, 30    75      
2    B    5,23, 33, 4, 35    90      
3    C    29, 8, 16,34    60      
4    D    20, 2, 22, 9, 31    65      
5    E    28, 1,17, 11, 27    70      
6    F    6,15, 18,25    75      
7    G    13, 36, 21, 24    80      
8    H    14, 19, 3, 12    85   
Sumber : Data diolah (2008)

Tabel 8. Daftar Skor Quis/tes

Kelompok    SISWA    Skor Das    Skor tes perbaikan    Skor Perbaikan      
E    01    60    65    5      
D    02    60    70    10      
H    03    70    90    20      
B    04    77    75    -2      
B    05    50    60    10      
F    06    53    80    27      
A    07    63    68    5      
C    08    62    75    13      
D    09    68    75    7      
A    10    47    60    13      
E    11    68    75    7      
H    12    70    95    25      
G    13    57    70    13      
H    14    58    90    32      
F    15    58    80    22      
C    16    67    75    8      
E    17    62    70    8      
F    18    68    85    17      
H    19    58    80    22      
D    20    52    73    21      
G    21    68    80    12      
D    22    67    80    13      
B    23    62    70    8      
G    24    70    80    10      
F    25    70    85    15      
A    26    80    87    7      
E    27    72    80    8      
E    28    52    60    8      
C    29    50    60    10      
A    30    62    73    11      
D    31    73    80    7      
A    32    67    75    8      
B    33    67    80    13      
C    34    75    80    5      
B    35    63    70    7      
G    36    58    70    12      
Jumlah        2284    2721    437   
 Sumber : Data diolah (2008)

Tabel 9.  Tabel Data Nilai Per_Kelompok  Untuk Satu kali Tes Perbaikan
Kelompok A

NO    KELOMPOK    SISWA    Skor Das    Skor tes perbaikan    Skor Perbaikan       
1    A    10    47    60    13      
2    A    30    62    73    11      
3    A    7    63    68    5      
4    A    32    67    75    8      
5    A    26    80    87    7      
    JUMLAH                44      
    RATA-RATA                8.8   

Kelompok B

NO    KELOMPOK    SISWA    Skor Das    Skor tes perbaikan    Skor Perbaikan       
1    B    5    50    60    10      
2    B    23    62    70    8      
3    B    33    67    80    13      
4    B    4    77    75    -2      
6    B    35    63    70    7      
    JUMLAH                36      
    RATA-RATA                7.2   

Kelompok C

NO    KELOMPOK    SISWA    Skor Das    Skor tes perbaikan    Skor Perbaikan       
1    C    29    50    60    10      
2    C    8    62    75    13      
4    C    16    67    75    8      
5    C    34    75    80    5      
                    0      
    JUMLAH                36      
    RATA-RATA                9.0   

Kelompok D

NO    KELOMPOK    SISWA    Skor Das    Skor tes perbaikan    Skor Perbaikan       
1    D    20    52    73    21      
2    D    2    60    70    10      
3    D    22    67    80    13      
4    D    9    68    75    7      
5    D    31    73    80    7      
    JUMLAH                58      
    RATA-RATA                9.7   

Kelompok E

NO    KELOMPOK    SISWA    Skor Das    Skor tes perbaikan    Skor Perbaikan       
1    E    28    52    60    8      
2    E    1    60    65    5      
4    E    11    68    75    7      
5    E    27    72    80    8      
                    0      
    JUMLAH                28      
    RATA-RATA                7   

Kelompok F

NO    KELOMPOK    SISWA    Skor Das    Skor tes perbaikan    Skor Perbaikan       
1    F    6    53    80    27      
2    F    15    58    80    22      
4    F    18    68    85    17      
5    F    25    70    85    15      
                    0      
    JUMLAH                81      
    RATA-RATA                20,25   



Kelompok G

NO    KELOMPOK    SISWA    Skor Das    Skor tes perbaikan    Skor Perbaikan       
1    G    13    57    70    13      
2    G    36    58    70    12      
3    G    21    63    80    17      
4    G    24    70    80    10      
                    0      
    JUMLAH                52      
    RATA-RATA                13   

Kelompok H

NO    KELOMPOK    SISWA    Skor Das    Skor tes perbaikan    Skor Perbaikan       
1    H    14    58    90    32      
2    H    19    58    80    22      
3    H    3    70    90    20      
4    H    12    70    95    25      
                    0      
    JUMLAH                99      
    RATA-RATA                24,75   

Tabel 10. Rangkuman Hasil Skor Perbaikan Setiap Team

     Kelompok / team      
     A    B    C    D    E    F    G    H      
1    13    10    10    21    8    27    13    32      
2    11    8    13    10    5    22    12    22      
3    5    13    8    13    7    17    17    20      
4    8    -2    5    7    8    15    10    25      
5    7    7    0    7    0    0    0    0      
 Jumlah    44    36    36    58    28    81    52    99      
                                      
Rata_2    8.8    7.2    9    9.7    7    20,25    13    24,75      
Team Award    Good Team    Good Team    Good Team    Good Team    Good Team    Great Team    Good Team    Super Team   
Sumber : Data diolah (2008)

Pembahasan
    Dari hasil Analisis data yang dilakukan dari proses pembelajaran menggunakan STAD dapat didiskripsikan sebagai berikut :
1.    Dalam perbaikan pembelajaran, guru memulai pembelajaran dengan presentasi baik menggunakan alat peraga atau tidak sesuai dengan materi dan melibatkan siswa.
2.    Dalam pembelajaran dengan menggunaan pembelajaran kooperatif model STAD, dapat dianalisis yaitu :
a.    Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dengan jumlah setiap kelompok 5 dan 4 siswa.
b.    Hasil dari perhitungan diperoleh bahwa kelompok H memperoleh kriteria  Super Team karena diperoleh rata-rata nilai 24,75 dan kelompok F memproleh Great Team dengan rata-rata nilai 20,25 sedangkan kelompok lain mendapatkan kriteria  good team. Predikat ini dapat diperoleh karena keseluruhan tim dapat melewati nilai skor dasar dari setiap individu yang menjadi syarat untuk menjadi super team ataupun great team.
3.    Dalam proses pembelajaran siswa berperan aktif sehingga situasi kelas menjadi hidup.
4.    Dalam penelitian ini peneliti hanya melakukan tes sekali namun dalam pembelajaran selanjutnya harus dilakukan beberapa tes sehingga pembelajaran ini dapat lebih meningkatkan prestasi siswa.
5.    Pada penelitian selanjutnya setelah 2 atau 3 kali pertemuan harus dilakukan perubahan atau pergantian kelompok agar terjadi penyegaran, dan memberikan kesempatan siswa untuk menjadi super team.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
    Faktor yang mempengaruhi prestasi balajar yaitu (1) faktor lingkungan; (2) faktor instrumen yaitu faktor yang dirancang dan difungsikan sebagai sarana mencapai tujuan; (3) faktor dalam, yaitu faktor fisiologis dan psikologis    .
    STAD adalah model cooperative learning (CL) yang diciptakan Yang diciptakan oleh Robert E. Sulevin dan koleganya dari Universitas John Hopkins Amerika Serikat, titik berat pada pengajaran ini adalah siswa dituntut aktif belajar dengan cara berkelompok. Dengan model STAD ini diharapkan siswa dapat meningkatkan prestasinya dengan kelompoknya, peranan guru pada pengajaran ini hanya memberikan presentasi awal selanjutnya siswa akan meneruskan dengan kegiatan selanjutnya meskipun peran guru tetap penting sebagai control dari kegiatan pengajaran ini.
    Hasil dari perhitungan diperoleh bahwa kelompok H memperoleh kriteria  Super Team karena diperoleh rata-rata nilai 24,75 dan kelompok F memproleh Great Team dengan rata-rata nilai 20,25 sedangkan kelompok lain mendapatkan kriteria  good team. Predikat ini dapat diperoleh karena keseluruhan tim dapat melewati nilai skor dasar dari setiap individu yang menjadi syarat untuk menjadi super team ataupun great team.
Saran
    Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut diatas beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan penguasaan materi pelajaran Fisika kepada siswa agar memperoleh hasil yang memuaskan adalah :
Penggunaan pembelajaran model STAD ini harus dilakukan dari awal pelajaran agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
Pada presentasi awal guru diusahakan untuk menggunakan alat peraga untuk lebih menjelaskan materi pelajaran.
Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zaena. (1990). Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remadja Karya
Bob Foster (1999), Fisika Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Choiriyah, Siti (2006). Acuan Pengayakan Ilmu Pengetahuan Alam . Solo : Sindhunata
Gredler, Margaret E. Ball, (1991). Belajar dan Membelajarkan, Jakarta : Rajawali
Marthen Kanginan, Fisika I, Jakarta : Erlangga.
Supono, dkk (19760, Energi Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.
Suryadi, Didi. (1997). Alat Peraga dan Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam . Jakarta : Ditjen Dikdasmen D2 Karunika UT
Winkel. W.S (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia 
Yohanes Surya (1997), Olympiade, Jakarta : Galaxy.

BIODATA PENULIS

Nama : Dra Susi Andriati,M.pd
Unit kerja : Guru fisika,SMA Negeri 4 Surakarta

Posting Komentar

0 Komentar