BINGO adalah sebuah papan permainan sederhana sebuah strategi belajar yang mengasyikan dan mampu membuat siswa mengingat materi mata pelajaran yang sudah disampaikan. Media BINGO adalah papan berbentuk persegi empat yang terdiri dari dua puluh lima persegi kecil yang berisi materi pelajaran Matematika. Adapun teknis penerapan media BINGO serta perlengkapan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam permainan BINGO antara lain sebagai Berikut:
Kartu BINGO yang terbuat dari kertas karton yang berwarna putih
Masing-masing kartu BINGO terdiri dari 25 sel dalam matrik 5 kali 5 (sel tengah bebas).
Lembar kerja siswa (Lembar Soal)
Cara bermain media BINGO dalam mata pelajaran Matematika:
Siswa dibagi dengan beberapa kelompok masing-masing 4 siswa dalam setiap kelompok.
Masing-masing kelompok diberi kartu BINGO dan lembar kerja siswa (Lembar Soal).
Siswa diminta untuk mengerjakan soal dan memilih jawaban pada kartu BINGO dengan cara menyilang salah satu sel yang berisi jawaban.
Apabila siswa mencapai 4 jawaban yang benar dalam satu baris (horizontal, vertikal, atau diagonal) peserta dapat meneriakkan”BINGO”.
Permainan bisa berlanjut sampai semua sel pada kartu BINGO terisi.
2. Pembelajaran Matematika Kelas V SD Dengan Media Bingo
Siswa kelas V SD merupakan tahap perkembangan Concret Operation (7-11 tahun) yaitu mempunyai kecakapan berfikir logis terhadap obyek yang konkret, rasa ego berkurang, mulai bersikap sosial. Pada tahap ini yang dapat dipikirkan oleh anak masih terbatas pada benda-benda konkret yang dapat dilihat dan diraba. Benda-benda yang tidak jelas dan tak tampak dalam kenyataan, masih sulit dipikirkan anak. Itulah sebabnya seperti yang dikemukakan oleh Kohlberg dan Giligan yang dikutip oleh Mulyono Abdurrahman, bahwa kesulitan pelajaran Matematika karena adanya upaya untuk mengajarkan kepada anak yang masih berada pada tahapan operasi konkret dengan materi abstrak.
Dalam pembelajaran matematika masih menggunakan metode konvensional, metode ceramah yang kurang efektif dan tidak mengaktifkan siswa sehingga siswa merasa cepat bosan dan mengantuk sehingga mengakibatkan pelajaran matematika dirasa sangat sulit. Banyak penelitian dilakukan dalam pembelajaran matematika agar siswa tidak merasa sulit untuk mempelajari pelajaran tersebut. Dengan strategi belajar yang menyenangkan secara tidak langsung siswa akan merasa aktif, misalnya dengan menggunakan permainan media BINGO, media akan membuat siswa akan merasa senang dan siswa akan lebih mengerti materi pelajaran yang akan disampaikan. Media BINGO ini sangat cocok untuk anak usia dibawah 11 tahun karena dengan melihat karakter anak usia ini yang masih ingin bermain, meningkatkan pula rasa sosial yang mulai tumbuh dalam diri anak tersebut.
Oleh karena itu BINGO merupakan media yang berbentuk permainan. Permainan yang dipilih dapat menunjang salah satu tujuan pengajaran matematika, misalnya sesuai dengan penelitian pendidikan yaitu meningkatkan kemampuan berhitung.
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam permainan BINGO antara lain sebagai Berikut:
Kartu BINGO yang terbuat dari kertas karton yang berwarna putih
Masing-masing kartu BINGO terdiri dari 25 sel dalam matrik 5 kali 5 (sel tengah bebas).
Lembar kerja siswa (Lembar Soal)
Cara bermain media BINGO dalam mata pelajaran Matematika:
Siswa dibagi dengan beberapa kelompok masing-masing 4 siswa dalam setiap kelompok.
Masing-masing kelompok diberi kartu BINGO dan lembar kerja siswa (Lembar Soal).
Siswa diminta untuk mengerjakan soal dan memilih jawaban pada kartu BINGO dengan cara menyilang salah satu sel yang berisi jawaban.
Apabila siswa mencapai 4 jawaban yang benar dalam satu baris (horizontal, vertikal, atau diagonal) peserta dapat meneriakkan”BINGO”.
Permainan bisa berlanjut sampai semua sel pada kartu BINGO terisi.
2. Pembelajaran Matematika Kelas V SD Dengan Media Bingo
Siswa kelas V SD merupakan tahap perkembangan Concret Operation (7-11 tahun) yaitu mempunyai kecakapan berfikir logis terhadap obyek yang konkret, rasa ego berkurang, mulai bersikap sosial. Pada tahap ini yang dapat dipikirkan oleh anak masih terbatas pada benda-benda konkret yang dapat dilihat dan diraba. Benda-benda yang tidak jelas dan tak tampak dalam kenyataan, masih sulit dipikirkan anak. Itulah sebabnya seperti yang dikemukakan oleh Kohlberg dan Giligan yang dikutip oleh Mulyono Abdurrahman, bahwa kesulitan pelajaran Matematika karena adanya upaya untuk mengajarkan kepada anak yang masih berada pada tahapan operasi konkret dengan materi abstrak.
Dalam pembelajaran matematika masih menggunakan metode konvensional, metode ceramah yang kurang efektif dan tidak mengaktifkan siswa sehingga siswa merasa cepat bosan dan mengantuk sehingga mengakibatkan pelajaran matematika dirasa sangat sulit. Banyak penelitian dilakukan dalam pembelajaran matematika agar siswa tidak merasa sulit untuk mempelajari pelajaran tersebut. Dengan strategi belajar yang menyenangkan secara tidak langsung siswa akan merasa aktif, misalnya dengan menggunakan permainan media BINGO, media akan membuat siswa akan merasa senang dan siswa akan lebih mengerti materi pelajaran yang akan disampaikan. Media BINGO ini sangat cocok untuk anak usia dibawah 11 tahun karena dengan melihat karakter anak usia ini yang masih ingin bermain, meningkatkan pula rasa sosial yang mulai tumbuh dalam diri anak tersebut.
Oleh karena itu BINGO merupakan media yang berbentuk permainan. Permainan yang dipilih dapat menunjang salah satu tujuan pengajaran matematika, misalnya sesuai dengan penelitian pendidikan yaitu meningkatkan kemampuan berhitung.
1 Komentar
ada gak buku mengenai pembelajaran media bingo ni?
BalasHapus